Peran Guru Pihak yang Berkaitan Langsung dengan Pelaksanaan Kegiatan Penilaia dalam Pembelajaran

2 Spesifik; 3 Sensitif terhadap tujuan yang bersangkutan; 4 Tepat waktu; 5 Jelas; 6 Tidak menghakimi; 7 Tidak membanding membandingkan; 8 Tekun; 9 Terus terang; 10 Positif; dan 11 Hati –hati Untuk dapat memaksimalkan peranannya guru dituntut memiliki profesional yang tinggi. Ada lima hal yang harus dimiliki oleh guru agar dapat dikatakan profesional yaitu: 1 Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya 2 Guru menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya pada siswa 3 Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi 4 Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya 5 Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesi Kelima hal tersebut dikaitkan dengan tujuan penilaian dielaborasi oleh Boud 1995, seperti yang di rangkum pada Tabel 2.1 Tabel. 2.1. Peranan Guru dan Tujuannya dalam penilaian Peranan Tujuan Guru sebagai monitoring Memberikan umpan balik dan bantuan kepada setiap siswa Guru sebagai petunjuk jalan Mengumpulkan informasi untuk diagnostik kelompok siswa melalui pekerjaan yang telah dikerjakan. Guru sebagai akuntan Memperbaiki dan memelihara catatan prestasi dan kemajuan siswa Guru sebagai reporter Melaporkan pada orang tua, siswa, dan pengurus sekolah tentang prestasi dan kemajuan siswa Guru sebagai direktur program Membuat keputusan dan revisi praktik pengajaran Sumber: dikembangkan dari Boud 1995,

b. Peranan Siswa

Keikutsertaan siswa di dalam proses penilaian menjadi penting apabila standar yang digunakan biasa diwujudkan untuk semua siswa. Brown 1994, menekankan unsur strategis agar senantiasa sadar akan kekuatan dan kelemahan dengan mengatakan bahwa “para siswa berhasil menjalankan yang terbaik apabila mereka memiliki pemahaman yang mendalam akan kelebihan dan kelemahan mereka sendiri dan akses dalam menyusun strategi untuk belajar”. Mengambil bagian dalam penilaian berarti memberikan peluang kepada para siswa untuk merefleksikan apa yang mereka pelajari dengan membuat rangkaian yang jelas dalam isi dan pikiran. Sehingga diharapkan mereka menemukan sendiri kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan tahapan belajar selanjutnya yang lebih baik. Rudd dan Gunstone 1993, mengidentifikasi beberapa keuntungan yang diperoleh dengan perlibatan siswa dalam proses penilaian diri yaitu: 1 Mengembangkan kemampuan siswa untuk merencanakan dan berpikir menyeluruh menyangkut hasil dan ketrampilan mereka 2 Menciptakan kesadaran siswa akan pentingnya menilai pekerjaan mereka sendiri 3 Mengembangkan kemampuan siswa untuk saling mengevaluasi penilaian diri satu sama lain asalkan kritik membangun 4 Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengatur sumber daya dan waktu secara lebih efektif.

c. Peranan Sekolah

Sekolah merupakan pusat kegiatan belajar-mengajar dalam proses pendidikan. Baik buruknya kualitas pendidikan dapat dilihat dari tingkat kualitas sekolah, dengan alasan, antara lain: 1 Sekolah merupakan induk kegiatan pembelajaran yang secara otomatis merupakan induk kegiatan penilaian. 2 Sekolah sebagai suatu institusi yang menaungi semua aktivitas belajar- mengajar, memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya melakukan reformasi penilaian, yang memihak pada bagaimana para siswa dapat memperoleh nilai tambah dalam proses pendidikan. 3 Peran sekolah menciptakan suatu kondisi kultur yang kondusif sehingga kegiatan penilaian dapat berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. 4 Peranan sekolah dalam upaya membentuk siswa menjadi manusia yang berkualitas melalui penilaian digambarkan secara gambling oleh Stenberg, 1996, yang mengatakan: …sekolah mempengaruhi intelegensi dengan beberapa cara, yang paling terkenal yaitu dengan penyampaian informasi… 5 Sekolah merupakan tempat dimana para siswa diarahkan agar dapat meningkatkan kualitas belajar mereka, dengan mengatakan: “mempromosikan pembelajaran anak-anak merupakan tujuan utama sekolah Broadfoot, 2002. Dengan demikian Evaluasi penilaian hasil pembelajaran merupakan jantung dari proses tersebut. Proses tersebut dapat menyediakan lingkup kerja dimana tujuan pendidikan dapat dibentuk dan kemudian para murid dapat ditabelkan dan dinyatakan. Hasil pemantauan, akan menghasilkan suatu dasar untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam merespon kebutuhan anak-anak. Sehinnga pada akhirnya, menjada satu-kesatuan dari proses pendidikan, secara terus menerus menyediakan „feedback and feed foorward’. Oleh karena itu, hal tersebut perlu disatukan secara sistematis dengan strategi dan praktik mengajar pada semua tingkat”.