Penggandaan Naskah Tes Pelaksanaan Tes

a. Open Books VS Close Books Dalam melaksanakan tes hasil belajar, seorang pengajar memiliki hak penuh untuk menentukan apakah para peserta tes boleh melihat bukucatatan dan menggunakan berbagai alat belajar seperti tabel, kamus, kalkulator dan sebagainya atau tidak. Boleh atau tidak, keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan. 1 Open Books: Keuntungan dari open books adalah: a Para siswa tidak terlalu tegang dalam menghadapi atau mengerjakan soal. b Para siswa lebih cenderung mengerjakan tesnya sendiri daripada harus menyontek kepada temannya. c Para siswa akan lebih rajin dalam membuat catatan karena mereka akan sadar dengan kebutuhan catatan tersebut. Kekurangan dari open books adalah : a Para siswa mungkin saja akan malas membaca buku catatan b Mereka yang jarang membaca buku akan kehabisan waktu ujian membolak-balik lembaran buku untuk mendapatkan jawaban. c Para siswa cenderung akan malas berpikir. 2 Close Books Keuntungan dari close books adalah: a Para siswa akan terbiasa untuk memahami isi buku catatannya. b Para siswa akan terbiasa berpikir sendiri. c Para siswa akan terbiasa membuat rangkuman. Kekurangan dari close books adalah: a Akan membuat siswa terdorong untuk menyontek. b Siswa belum tentu terlatih menggunakan buku catatan sebagai sumber belajar. c Berkurangnya prinsip yang mengatakan bahwa buku itu untuk digunakan bukan untuk dihafal. b. Tes Diumumkan VS Tes Dirahasiakan Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan memberi pengumuman lebih dahulu atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. Para ahli psikologi pendidikan tidak dapat menyetujui adanya tes yang pelaksanaannya tidak diumumkandirahasiakan. 1 Tes Diumumkan Ada beberapa kelebihan dari tes yang diumumkan, yaitu: a Dapat mengukur pengetahuan siap yang dimiliki oleh siswa. b Dapat memotivasi usaha belajar. c Dapat digunakan sebagai alat peningkatan disiplin belajar. Keterbatasan tes yang diumumkan adalah: a Dapat membuat siswa yang tidak lulus atau yang mendapat nilai rendah merasa malu sehingga dapat menghapus motivasi belajar mereka. b Guru yang tidak dapat mengumumkan nilai siswa tepat waktu akan mendapatkan cemoohan dari para siswa. c Memerlukan kemampuan administrasi yang prima yang memerlukan fasilitas dan dana tambahan. 2 Tes Dirahasiahkan Kekuatan tes yang dirahasiakan adalah : a Tidak menuntut kemampuan administratif yang prima dan mahal. b Tidak akan mendapatkan protes-protes dari para peserta didik. c Jika dipandang perlu, maka nilai seorang peserta tes dapat diputuskan dengan mengikutsertakan faktor-faktor non tes. Keterbatasan tes yang dirahasiakan adalah : a Tes akan dianggap tidak berguna karena tidak komunikatif dengan para siswa yang bersangkutan. b Dapat membuat tenaga pendidik “main hakim sendiri” tanpa diketahui oleh siapa pun. c. Tes Tes Tertulis atau Tes Lisan 1 Tes Tertulis Kekuatan tes tertulis adalah : a Kemampuan memilih kata-kata, kekayaan informasi, kemampuan berbahasa, kemampuan memilih ataupun memadukan ide-ide dan proses berpikir peserta tes dapat dilihat dengan nyata. b Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik seperti yang disebutkan diatas dapat dibandingkan antara yang satu dengan yang lain. c Dalam waktu yang relatif terbatas dapat dilaksanakan tes yang terdiri atas sejumlah besar peserta tes sehingga ekonomis. d Memungkinkan dikoreksi oleh lebih dari seorang korektor sehingga lebih objektif. Keterbatasan tes tertulis adalah : a Khusus untuk tes bentuk esai, tes tertulis dapat menuntut tugas peserta tes yang lebih berat. b Dalam hal tes bentuk esai, maka ketunabahasaan akan merugikan peserta tes yang bersangkutan apabila masalah bahasa diperhitungkan dalam memberi nilai. c Yang bersifat massal itu biasanya kurang baik dibandingkan dengan yang individual. d Siswa cenderung menuliskan jawabannya secara panjang lebar. 2 Tes Lisan Kekuatan tes lisan adalah : a Dapat dilaksanakan secara individual sehingga lebih cermat dan dapat dilakukan “probing” sehingga penguji mampu mengetahui secara pasti dimana posisi hasil belajar peserta didik yang bersangkutan. b Kemampuan-kemampuan seperti yang ada pada tes tertulis yang telah diuraikan diatas dapat dipantau secara langsung oleh tenaga pendidik yang menguji. c Melalui tes lisan dapat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah dan dialog aktif. d Siswa dapat mengungkapkan argumentasinya secara lebih bebas. Keterbatasan tes lisan adalah : a Tidak ekonomis b Jika yang melaksanakan tes hanyalah satu orang, maka akan terjadi subjektifitas yang sukar dikontrol. c Bagi peserta tes yang gagap karena karena merasa tegang akan dirugikan dengan cara ini. d Memungkinkan tenaga pendidik “main hakim sendiri”. d. Tes Tindakan Atau Tes Praktek Kekuatan tes tindakan atau tes praktek adalah: a Terjadinya pengecekan terhadap terbentuk atau tidaknya keterampilan yang dirumuskan di dalam TIK. b Membuat pergantian suasana sehingga kejenuhan dapat dikurangidihilangkan. Keterbatasan tes tindakan atau tes praktek adalah : a Tidak semua bahan dapat diuji praktekkan b Tergolong mahal dan tenaga pendidik dituntut lebih mampu dari siswanya. c Jika prakteknya tidak dalam keadaan yang sesungguhnya maka siswa cenderung akan main-maintidak serius atau sebaliknya.

4. Pemberian Skor

Pada hakikatnya pemberian skor scoring adalah proses pengubahan jawaban instrumen menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item dalam instrumen. Angka-angka hasil penilaian selanjutnya diproses menjadi nilai-nilai grade.

a. Teknik Pengolahan Data

Adapun pada umumnya, pengolahan data hasil tes menggunakan bantuan statistik. Menurut Zainal Arifin 2006 dalam pengolahan data hasil test menggunakan empat langkah pokok yang harus di tempuh. 1 Menskor, yaitu memperoleh skor mentah daritiga jenis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci scoring dan pedoman konversi. 2 Mengubah skor mentah menjadi skor standar 3 Menkonversikan skor standar kedalam nilai 4 Melakukan analisis soal jika diperlukan untuk mengetahui derajat validitas dan realibilitas soal, tingkat kesukaran soal difficulty index dan daya pembeda.

b. Cara Memberi Skor Mentah untuk Tes Uraian

Menurut Zainal Arifin 2011:223, system bobot ada dua macam: 1 Bobot yang dinyatakan dalam skor maksimum sesuai dengan tingkat kesukarannya. Rumus : skor = ΣX Σs Keterangan: ΣX= jumlah skor S = jumlah soal 2 Bobot dinyatakan dalam bilangan-bilangan tertentu sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Rumus: skor = ΣXB ΣB keterangan: TK = Tingkat kesukaran X = skor tiap soal B = bobot sesuai dengan tingkat kesukaran soal ΣXB = jumlah hasil perkalian X dengan B

c. Cara Memberi Skor Mentah untuk Tes Objektif

Ada dua cara untu memberikan skor pada bentuk tes objektif: 1 Tanpa Rumus Tebakan Non-Guessing Formula Pemberian skor pada tes objektif pada umumnya digunakan apabila soal belum diketahui tingkat kerumitannya. Untuk soal obyektif bentuk true-false misalnya, setiap item diberi skor maksimal 1 satu. Apabila testee menjawab benar maka diberikan skor 1 dan apabila salah maka diberikan skor 0. 2 Menggunakan Rumus Tebakan Guessing Formula Biasanya rumus ini digunakan apabila soal-soal tes itu pernah diujicobakan dan dilaksanakan sehingga dapat diketahui tingkat kebenarannya. Adapun rumus-rumus tebakan sebagai berikut: i. Bentuk Benar-salah True or False S = ΣB- ΣS Keterangan: S = skor yang dicari ΣB = Jumlah Jawaban yang benar ΣS = Jumlah Jawaban yang Salah · Bentuk Pilihan Ganda multiple choice S = ΣB - ΣS n-1 keterangan: