Objektivitas Karakteristik Syarat Evaluasi Pembelajaran

satu kali on shoot atau dua kali, tidak akan memberikan hasil yang objektif tentang keadaan siswa. Kalau misalnya ada seorang anak yang sebetulnya pandai, tetapi pada waktu guru ,mengadakan tes dia sedang dalam kondisi yang jelek. Hal ini tidak menggambarkan kemampuan anak yang sebenarnya. b Secara komprehensif menyeluruh yaitu mencakup keseluruhan materi, mencakup berbagai aspek berpikir ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi dan sebagainya, dan melalui berbagai cara yaitu tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan,pengamatan dan sebagainya.

4. Praktikabilitas

Sebuah tes di katakan memilki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes meliputi: a. Mudah di laksanakan, artinya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang di anggap mudah oleh siswa. b. Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu di lengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif, pemeriksaan akan lebih mudah di lakukan jika dimkerjakan oleh siswa dalam lembar jawaban. c. Di lengkapi dengan petunjuk-petunjuk sehingga dapat di berikan oleh orang lain.

5. Ekonomis

Yang di maksud ekonomis di sini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.

H. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Secara keseluruhan, Arifin 2012: 58, membatasi ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam empat komponen besar, antara lain; 1 domain hasil belajar, 2 system embelajaran, 3 proses dan hasil belajar, 4 penilaian berbasis kelas. Keempat komponen tersebut, sebaimana dapat dilihat pada gambar 3.1. ruang lingkup evaluasi pembelajaran berikut ini: Gambar 3.1 : Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Sumber: Arifin 2012: 58 Penjelasan keempat komponen dalam gambar 3.1. ruang lingkup evaluasi pembelajaran tersebut, antara lain:

1. Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil Belaj ar

Menurut Benyamin S.Bloom, dkk 1959, hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian setiap domain tersebut antara lain sebagai berikut: a. Domain Kognitif cognitive domain Domain kognitif cognitive domain. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: 1 Pengetahuan knowledge