Amos 5:1-15 Membaca Kitab Amos a. Amos 4:1-5

71 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- Tuhan itulah nama- Nya. 9 Dia yang menimpakan kebinasaan atas yang kuat, sehingga kebinasaan datang atas tempat yang berkubu. 10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas. 11 Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, -- sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya. 12 Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang. 13 Sebab itu orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat. 14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. 15 Bencilah dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang Tuhan, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan.

2. Mendalami Kitab Amos

Guru mengajak peserta didik untuk membentuk kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Bagaimana situasi kehidupan masyarakat Israel yang digambarkan oleh nabi Amos tersebut? b. Mengapa rakyat mengalami kemiskinan? c. Apa nasihat Amos agar masyarakat tidak binasa? d. Nilai-nilai apa yang dapat dipetik untuk menanggapi masalah kemiskinan?

3. Pleno

Masing-masing kelompok diskusi diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

4. Rangkuman

Berdasarkan hasil diskusi yang disampaikan di dalam pleno, guru membuat rangkuman, dengan menekankan hal-hal pokok, misalnya: 72 Kelas VI SD Para pemimpin bangsa digambarkan seperti lembu basan yang gemuk yang suka memeras orang lemah dan menginjak orang miskin. Para pemimpin memberikan persembahan dan kurban yang dipungut dari rakyat untuk kepentingan diri sendiri. Para pemimpin sering melakukan kejahatan. Rakyat mengalami kemiskinan, karena diperas dan diinjak-injak para pemimpin bangsanya. Mereka dikelabuhi para pemimpinnya dengan perayaan keagamaan Tuhan tidak tega melihat rakyat banyak diperas dan diinjak. Tuhan akan mengangkat para lalim itu seperti kail ikan sehingga yang tersisa tinggal sedikit. Bangsa Israel mencari Tuhan agar tetap hidup, serta para pemimpin agar berbuat adil. Agar para pemimpin, masyarakat, serta umat kristiani memperhatikan kaum lemah dan miskin, tidak memeras dan tidak menginjak-injak. Umat kristiani diharapkan tetap mencari Tuhan sehingga tetap hidup. Yang dimaksudkan mencari Tuhan yaitu mencintai dan membantu orang-orang lemah dan miskin. Sehingga di dalam masyarakat terdapat keadilan Langkah Ketiga Refleksi dan Aksi

1. Refleksi

Peserta didik diminta merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari dengan beberapa pertanyaan pengarah, misalnya: a. Sejauhmanakah saya telah memperhatikan orang-orang miskin? b. Sejauhmanakah saya telah berbuat adil kepada teman? Tidak merugikan teman? c. Niat-niat apa yang muncul dalam hatiku untuk melaksanakan pesan Nabi Amos? 2. Aksi Hasil refleksi dapat disusun dalam bentuk doa bagi kaum miskin, gelandangan, dan kaum terlantar. Penutup Doa Salah satu peserta didik diminta untuk menutup pelajaran dengan doa yang telah disusunnya.