Penilaian keterampilan Seluruh Pribadi Yesus Mewartakan Kerajaan Kompetensi Inti

141 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti III Gereja Setelah mengenal perjalanan sejarah keselamatan, yang diawali dengan nubuat para nabi pada Kitab Suci Perjanjian Lama, serta diimani kepenuhannya di dalam diri Yesus Kristus yang kita dalami melalui Kitab Suci Perjanjian Baru, selanjutnya kita akan melihat Gereja sebagai kumpulan umat beriman yang terpanggil sekaligus mengemban tugas melanjutkan karya Kristus. Sebagai peserta didik yang mulai memasuki perkembangan sosial, kiranya pemahaman mengenai kehidupan bersama baik sebagai umat beriman atau Gereja, maupun sebagai masyarakat, maka kiranya mereka perlu diajak untuk melihat serta memahami Gereja sebagai umat Allah. Dalam pemahaman ini, Gereja tidak terutama dipandang sebagai institusi atau lembaga, melainkan kumpulan serta persekutuan umat beriman, yang hendaknya menampilkan cara dan ciri sebagaimana dikehendaki Kristus. Selain menampilkan cara dan ciri, Gereja pun seharusnya dimengerti sebagai kumpulan yang memiliki tugas serta tanggung jawab di dalam tiga karya Kristus, sambil tetap terjalin di dalam ikatan iman terhadap Gereja abadi yaitu persekutuan para kudus. Untuk itu, pelajaran mengenai Gereja, akan diuraikan ke dalam empat pokok bahasan yaitu: A. Gereja yang Satu Kudus, Katolik dan Apostolik. B. Gereja Persekutuan Para Kudus. C. Gereja Mewartakan Kerajaan Allah. D. Karya Pelayanan Gereja. 142 Kelas VI SD

A. Gereja yang Satu Kudus, Katolik, dan Apostolik

Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.5 Menerima ciri-ciri Gereja. 2.5 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ciri-ciri Gereja. 3.5 Memahami ciri-ciri Gereja. 4.5 Mempraktikan ciri-ciri Gereja dalam hidup sehari-hari. Indikator Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan secara singkat arti Gereja yang satu, kudus, Katolik, dan apostolik. 2. Menyebutkan contoh-contoh perwujudan dari Gereja yang satu, kudus, Katolik, dan apostolik. 3. Menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan ciri-ciri Gereja. Bahan Kajian 1. Pengertian Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. 2. Orang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah 1 Petrus 2:5-10 dan menjadi satu Tubuh 1 Korint 12:12. 3. Karena dipanggil kepada kekudusan oleh Tuhan, “Hendaklah 143 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kamu sempuran sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.” Matius 5:48 Perlu diperhatikan juga bahwa kategori kudus yang dimaksud terutama bukan dalam arti moral tetapi teologi, bukan soal baik atau buruknya tingkah laku melainkan hubungannya dengan Allah. 4. Ciri Katolik ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal artinya Gereja Katolik itu mencakup semua orang yang telah dibaptis secara Katolik di seluruh dunia dimana setiap orang menerima pengajaran iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama dimana pun berada. Kata universal juga sering dipakai untuk menegaskan tidak adanya sekte-sekte dalam Gereja Katolik. 5. Ciri yang terakhir dari Gereja Katolik adalah apostolik. Dengan ciri ini mau ditegaskan adanya kesadaran bahwa Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” Efesus 2:20. Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup. Sumber Belajar 1. Kitab Suci: 1 Korintus 12:13; Yohanes 17:19; Kisah Para rasul 2:41- 47. 2. Komkat KWI. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas VI. Yogyakarta: Kanisius, 2010. 3. Komkat KWI. Seri Murid-Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas IV. Yogyakarta: Kanisius, 2006. 4. Pengalaman hidup peserta didik dan guru. Pendekatan Kateketis dan saintifik. Metode Observasi, tanya jawab, diskusi, refleksi dan aksi. Waktu 35 menit x 4 Jam Tatap Muka Jika dilaksanakan lebih dari 4 JTM, waktu pembelajaran diatur oleh guru yang bersangkutan.