Kisah seorang anak kecil yang percaya terhadap kata-kata ayahnya.

102 Kelas VI SD Mengingat hari sudah mulai terang, Sang Ayah berpesan “Nak karena ayah harus berkeliling di pasar ini, tunggulah di sini sampai ayah kembali menjemputmu”. Tomy yang masih kelelahan pun mengangguk. Sang ayah pun berkeliling jualan bubur ayam. Hari makin siang, sementara bubur ayam yang dijualnya masih cukup banyak, sang ayah pun berkeliling ke perkampungan di luar pasar. Setelah bubur ayam habis terjual, rasa lelah dan kebiasaan berjualan tanpa diikuti Tomy, membuatnya lupa bahwa Tomy anaknya menunggu di warung kecil. Ia melepas lelah dengan minum dan duduk di sebuah pos ronda. Sang ayah mulai mengantuk dan tertidur. Pukul 13.00 lewat, sang ayah terbangun, ia teringat dengan Tomy yang dimintanya menunggu di warung kecil. Sang ayah pun segera memikul keranjang dagangannya, ia berjalan setengah lari, menuju warung kecil. Melihat ayahnya datang, Tomy yang terduduk lesu, mulai tersenyum dan menyambut ayahnya. “Tomy, ayah minta maaf, kamu terlalu lama menunggu ya. Ayah mengira kamu sudah pulang...”kata ayahnya, menghampiri Tomy. “Ayah, Tomy percaya dengan kata-kata ayah, meskipun harus menunggu lama, Tomy percaya ayah akan datang...” jawab Tomy dengan gembira. Sang ayahpun terharu dan memeluk Tomy. “Ayo kita makan dulu, setelah itu ayah belikan alat tulis untuk keperluan sekolah”. sumber: Mardika

2. Merumuskan Pertanyaan

Berdasarkan cerita di atas, guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merumuskan beberapa pertanyaan, untuk kemudian beberapa pertanyaan ditentukan sebagai pertanyaan kelas, misalnya: a. Mengapa setiap orang ingin dipercaya? b. Apa saja cara-cara yang ditempuh oleh banyak orang untuk mendapat kepercayaan? c. Mengapa ada orang-orang yang kata-katanya diterima dan dipercaya banyak orang? d. Mengapa banyak pula orang yang kata-katanya tidak diterima atau tidak dipercaya oleh sesamanya? e. Bagaimana cara yang bisa kita tempuh untuk memperoleh kepercayaan? f. ......................................................................... 103 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3. Rangkuman Terhadap pertanyaan atau tanggapan dari peserta didik, guru dapat memberikan rangkuman peneguhan secukupnya, dengan menekankan beberapa hal pokok, misalnya: a. Tomy ikut ayahnya ke Pasar, karena ia sedang libur sekolah. Selain itu, ayahnya berjanji akan membelikan alat tulis keperluan sekolah. b. Tomy percaya kepada ayahnya, karena Tomy sangat mengenal ayahnya sebagai ayah yang mengasihinya. c. Tomy menunggu lama, tetapi ia gembira menyambut ayahnya, karena ia percaya pada kata-kata ayahnya yang akan kembali dan memenuhi janjinya. d. Ayahnya sangat dipercaya Tomy, karena apa yang dijanjikan dan dikatakan ayahnya, selalu dibuktikan oleh ayahnya. Langkah Kedua Mengamati Kisah Yesus yang Mewartakan Kerajaan Allah dengan Kata- Kata

1. Membaca Kitab Suci

Guru dapat mengajak peserta didik untuk mengamati kisah Yesus melalui teks di bawah ini, untuk menemukan makna kata-kata yang disampaikan Yesus. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Matius 26: 47-54 47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam- imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. 48 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.” 49 Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi,” lalu mencium Dia. 50 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap- Nya. 51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada