Diskusi Kelompok Menyimak Kisah Yesus

121 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk mendalami kisah tersebut di atas, dengan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya: 1 Apa yang dilakukan perempuan Samaria ketika Yesus menghampirinya? 2 Mengapa orang Yahudi tidak diperbolehkan bertemu dengan orang Samaria? 3 Mengapa perempuan Samaria itu percaya bahwa yang bercakap-cakap dengannya adalah Mesias? 4 Mengapa orang Samaria lainnya juga percaya bahwa Yesus adalah Mesias? 5 Apa yang dimaksud kata-kata Yesus “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”? 6 Sebutkan beberapa manfaat dari sikap menjaga kesesuaian “kata dan perbuatan” dalam kehidupan kita.

b. Pleno

Setelah diskusi selesai, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok diskusi untuk menyampaikan hasil diskusinya, secara lisan. Sementara guru mencatat hal-hal pokok, untuk kemudian dirangkai sebagai rangkuman.

c. Rangkuman

Berdasarkan hasil pleno, guru dapat memberikan catatan rangkuman, dengan menekankan hal-hal pokok, misalnya: Menurut Kisah di atas, perempuan Samaria itu datang untuk menimba air di sumur Yakub, yang terletak di Sikhar Kota Samaria. Perbedaan tempat ibadah orang Samaria dan orang Yahudi, membuat pemisah yang melarang mereka untuk menjalin komunikasi. Perempuan Samaria tersebut menjadi percaya bahwa Yesus yang berkata-kata dengannya adalah Mesias, karena apa yang dikatakan Yesus sungguh benar adanya. Orang-orang Samaria lainnya menjadi percaya kepada Yesus, bukan lagi karena apa yang dikatakan perempuan Samaria, tetapi terutama karena mereka melihat dan menyaksikan perbuatan Yesus. 122 Kelas VI SD Kata-kata Yesus “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”, menunjukkan bahwa makanan dan minuman merupakan sumber kehidupan jasmaniah. Tetapi kehidupan sejati hanya akan diperoleh dengan melakukan kehendak Bapa. Dalam hal ini, keteladanan Yesus bukan hanya terletak pada kata- kata dan ajaran-Nya, tetapi terpenuhi di dalam perbuatan- Nya, yaitu melakukan kehendak Allah. Dengan menjaga kesesuaian antara kata dan perbuatan, kebenaran seseorang akan tampak. Kebenaran kata-kata setiap orang akan semakin meyakinkan orang lain apabila dapat disertai dengan perbuatan yang nyata. Kesesuaian kata dan perbuatan, menempatkan setiap orang sebagai pribadi yang pandai menjadi teladan. Dalam suratnya kepada Yakobus, Santo Paulus menegaskan bahwa iman menjadi sempurna di dalam dan melalui perbuatan yang nyata. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan- perbuatan adalah mati.Yakobus 2:26 Langkah Keempat Membangun Niat untuk Menjaga Keselarasan Kata-Kata dengan Perbuatan Nyata.

1. Refleksi

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merenungkan sekaligus merangkai kata-kata yang mencerminkan niat untuk selalu berkata dan berbuat yang baik dan benar, sebagai bukti kepercayaan kepada Tuhan Yesus, baik di rumah, di sekolah, di dalam Gereja maupun di masyarakat, misalnya dengan mengisi tabel berikut: No. Lingkungan Perbuatan yang Akan Saya Laksanakan

1. Rumah

2. Sekolah

3. Gereja

4. Masyarakat

5.