Paduan Suara Gereja yang Satu Kudus, Katolik, dan Apostolik

153 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti No. Kegiatan Ciri atau Sifat yang Tampak 6. Pelajaran Katekumen

7. Doa Lingkungan

8. 9.

10. 11.

12. 13.

14. 15.

Guru menegaskan bahwa setiap kegiatan, lembaga atau organisasi di dalam Gereja, dapat menunjukkan lebih dari satu ciri atau sifat Gereja. Hal itu menunjukkan bahwa keempat ciri atau sifat Gereja, yaitu satu, kudus, katolik dan apostolik, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Keempat ciri atau sifat Gereja tersebut merupakan kesatuan yang saling melengkapi. 6. Membangun Sikap Bangga terhadap Ciri atau Sifat Gereja, dan Menentukan Sikap untuk Melibatkan Diri di Dalam Kegiatan Gereja

a. Refleksi

Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan keterlibatannya di dalam kegiatan gerejani. Guru dapat menyampaikan pertanyaan refleksif, misalnya: 1 Sebagai warga Gereja, apakah aku sudah terlibat di dalam berbagai kegiatan Gereja? 2 Ciri-ciri Gereja yang mana yang kurang tampak di dalam Gereja saya? 3 Kegiatan-kegiatan apa saja yang telah saya ikuti? 154 Kelas VI SD

b. Melibatkan Diri dalam Kegiatan Gereja Guru mengajak peserta didik untuk menyusun daftar kegiatan

di dalam Gereja yang telah atau dapat diikuti oleh peserta didik, sebagai wujud keterlibatan mereka di dalam Gereja. Untuk membantu peserta didik, guru dapat menyiapkan format isian, misalnya tabel seperti di bawah ini: No. Nama KegiatanKelompok Sudah atau Akan Diikuti Alasan

1. Putera AltarMisdinar

Sudah Banyak teman

2. Pelajaran Katekumen

Akan saya ikuti Belum komuni pertama

3. 4.

5. 6.

7. c. Membangun Niat untuk Giat Menunjukkan Ciri-Ciri atau

Sifat Gereja Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mewujudkan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, Gereja maupun masyarakat luas. Tindakan nyata dapat ditulis sebagai laporan pada pertemuan berikutnya, misalnya mengikuti kegiatan Putra Altar, mengikuti paduan suara, dan lain-lain. Penutup Guru dapat mengakhiri rangkaian pelajaran tersebut dengan: 1. Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran yang telah disampaikan. 2. Penugasan bagi pelaksanaan aksi nyata. Guru dapat menutup rangkaian pelajaran dengan doa spontan, oleh salah satu peserta didik atau guru sendiri. Atau lagu bertema Gereja, misalnya: “Gereja Bagai Bahtera”