Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik Kelas VI

5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya, serta cinta tanah air 2.1 Bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah. 2.2 Bertanggung jawab sebagai bagian warga dunia dan melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan yang ada. 2.3 Menunjukkan kepercayaannya akan karya keselamatan Allah melalui para nabi 2.4 Menunjukkan kepercayaannya akan karya keselamatan Allah melalui kata-kata, tindakan, dan pribadi Yesus Kristus 2.5 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ciri-ciri Gereja 2.6 Bertanggung jawab terhadap karya pelayanan Gereja 2.7 Bertanggung jawab dan santun terhadap aneka tantangan zaman di tengah masyarakat 2.8 Bertanggung jawab terhadap aneka tantangan zaman sesuai dengan ajaran Gereja dan hati nurani 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan 3.1 Memahami diri sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah 3.2 Memahami diri sebagai bagian warga dunia dan melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan yang ada 3.3 Memahami karya keselamatan Allah melalui para nabi 3.5 Memahami ciri-ciri Gereja 3.6 Mengenal karya pelayanan Gereja 6 Kelas VI SD kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. 3.7 Memahami aneka tantangan zaman di tengah masyarakat 3.8 Memahami aneka tantangan zaman berdasarkan ajaran Gereja dan hati nurani 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4.1 Mewujudkan kebanggaan diri sebagai salah seorang warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah 4.2 Mengungkapkan diri sebagai bagian warga dunia dan melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan yang ada 4.3 Mewujudkan karya keselamatan Allah yang diwartakan para nabi 4.4 Melaksanakan karya keselamatan Allah melalui kata- kata, tindakan, dan pribadi Yesus Kristus 4.5 Mempraktikkan ciri-ciri Gereja dalam hidup sehari-hari 4.6 Melibatkan diri dalam karya pelayanan Gereja 4.7 Menghadapi aneka tantangan zaman di tengah masyarakat 4.8 Menanggapi aneka tantangan zaman berdasarkan ajaran Gereja dan hati nurani 7 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti I Pribadi Peserta Didik dan Lingkungannya Pribadi Peserta Dididan Lingkunann Secara sosiologis, peserta didik kelas VI SD atau usia sekitar 11-12 tahun, semakin menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah kelompok atau masyarakat yang lebih luas. Lebih dari itu, peserta didik usia kelas VI SD semakin menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari suatu negara bahkan tidak terlepas dari Negara-negara lain. Sebagai guru, kita melibatkan diri di dalam tugas dan tanggungjawab orang tua, sebagai pendidik pertama dan utama. Keterlibatan kita di dalam karya pendidikan, dilaksanakan melalui pendampingan untuk membantu peserta didik dalam mengenal dan menemukan serta mengembangkan dirinya. Pada kelas VI ini peserta didik terutama dibantu untuk menyadari keberadaan dirinya dalam sebuah masyarakat yang lebih luas yakni bangsa dan dunia. Manusia hidup selalu dalam kebersamaan dengan yang lain. Hubungan pribadi manusia dengan yang lain bersifat timbal balik. Pribadi-pribadi manusia membawa pengaruh pada hidup bersama, demikian pula hidup bersama mempengaruhi perkembangan pribadi-pribadi. Pribadi- pribadi yang baik akan menjadikan sebuah bangsa yang baik, demikian pula bangsa yang baik akan mempengaruhi pribadi- pribadi hingga menjadi pribadi yang baik. Peserta didik adalah warga bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat plural, ada ribuan pulau, suku dengan bahasa dan segala adat-istiadatnya. Keberanekaragaman suku dengan bahasa dan adat-istiadat itu diikat oleh kesenasiban dan kesamaan pola hidup hingga mengikrarkan diri sebagai sebuah 8 Kelas VI SD bangsa dengan satu tanah air dan bahasa pemersatu, yakni tanah air Indonesia dan bahasa Indonesia. Keseluruhan kenyataan itu dituliskan dalam semboyan yang dituliskan pada lambang Negara Pancasila yakni “Bhinneka Tunggal Ika”. Dengan kemajuan teknologi dan informasi setiap bangsa semakin menyadari akan kebersamaannya dengan bangsa lain. Satu bangsa dengan bangsa lainnya semakin merasa saling tergantung dan perlu bekerjasama untuk membangun bangsanya sendiri dan membangun dunia yang lebih baik. Maka setiap warga bangsa perlu menyadari akan kebersamaannya dengan masyarakat bangsa lain untuk dapat bekerjasama dan membantu mencapai tujuan hidupnya. Kenyataan sosialitas manusia itu telah dinyatakan Allah sejak semula sebagaimana tertulis dalam kitab Kejadian 1: 26 sebagai berikut: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Dalam teks tersebut kata ganti manusia adalah mereka, bukan ia. Dari itu kita memahami bahwa manusia itu selalu berada bersama yang lain. Pelajaran I: “Pribadi Peserta Didik dan Lingkungannya” ini dijabarkan ke dalam tiga pokok bahasan, yaitu: A. Aku Bangga dan Bersyukur atas Keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesia B. Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara C. Aku Warga Dunia Pokok bahasan-pokok bahasan ini diharapkan dapat membantu peserta didik menyadari keberadaan diri dan lingkungannya yang saling mempengaruhi sehingga mampu ambil bagian dalam membangun kebersamaan dan secara kritis menerima pengaruh dari lingkungannya baik dari bangsa dan warga dunia. 9 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

A. Aku Bangga dan Bersyukur atas Keanekaragaman dan Kesatuan

Bangsa Indonesia Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.1 Mensyukuri diri sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah. 2.1 Bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah. 3.1 Memahami diri sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah. 4.1 Mewujudkan kebanggaan diri sebagai salah seorang warga negara Indonesia yang beraneka ragam sebagai karunia Allah. Indikator 1. Menunjukkan keanekaragaman nyanyian, tarian, pakaian, rumah, dan adat istiadat beberapa daerah di Indonesia. 2. Mengungkapkan makna sumpah pemuda. 3. Menjelaskan beberapa usaha menjaga KebhinekatunggalIkaan Indonesia. 4. Mengungkapkan syukur atas kebhinekaan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan mendasar pada Mazmur 145:1-15. 5. Menyanyikan lagu, atau menarikan tarian, atau memakai pakaian khas salah satu daerah di Indonesia. 10 Kelas VI SD Bahan Kajian 1. Keanekaragaman bangsa Indonesia: nyanyian, tarian, pakaian, rumah, bahasa, adat-istiadat berbagai daerah di Indonesia. 2. Sumpah Pemuda. 3. Usaha menjaga kebhinekaan dan kesatuan bangsa Indonesia. 4. Mazmur 145:1-15. 5. Lagu “Betapa kita tidak bersyukur”. Sumber Belajar 1. Id.m.wikipedia.org: Lagu, tarian, pakaian, rumah daerah,serta adat istiadat. 2. Kitab Suci: Mazmur 145:1-15. 3. Komkat KWI. Menjadi Sahabat Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas VI. Yogyakarta: Kanisius, 2010. 4. Komkat KWI. Seri Murid-Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas VI. Yogyakarta: Kanisius, 2006. 5. Pusat Musik Liturgi.2003. Madah Bakti. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. 6. Pengalaman hidup peserta didik dan guru. 7. UUD 1945. Pendekatan Kateketis dan saintifik. Metode Observasi, diskusi, cerita, informasi, refleksi. Waktu 35 menit x 4 Jam Tatap Muka Jika dilaksanakan lebih dari 4 JTM, waktu pembelajaran diatur oleh guru yang bersangkutan.