Diskusi Kelompok Umat Israel Jatuh Bangun

79 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti a. Bagaimana situasi hidup dalam penjajahan? b. Mengapa rakyat Indonesia mengalami penjajahan? c. Apa yang diharapkan oleh orang-orang yang mengalami penjajahan? d. Apa yang dimaksud dengan Proklamasi Kemerdekaan RI? e. Untuk apa memproklamasikan kemerdekaan RI?

3. Pleno

Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

4. Rangkuman

Berdasarkan hasil pleno, guru bersama peserta didik membuat rangkuman, misalnya: Situasi hidup dalam penjajahan serba menderita, tidak memiliki kebebasan, kerja tidak diberi upah, kesulitan makan, pakaian, dan perumahan Rakyat Indonesia dijajah karena pada awalnya masih berpikir kesukuan, belum berpikir sebagai bangsa yang bersatu, politik penjajah yang memecah belah dan mengadu-domba, rakyat Indonesia sebagian besar belum berpendidikan, dan rakyat belum menyadari arti kemerdekaan Rakyat mendambakan kemerdekaan, agar bisa mencapai kebebasan, hidup dalam kedaulatan, serta hidup sejahtera Proklamasi atau pernyataan kemerdekaan Indonesia, berarti penegasan bahwa Indonesia berdaulat, memerintah bangsa sendiri, tidak diperintah oleh bangsa lain Proklamasi kemerdekaan Indonesia menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki tujuan, di antaranya: melindungi segenap tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga ketertiban dunia dan mencapai kesejahteraan umum, sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945. Langkah Kedua Mendalami Kitab Suci Peserta didik diminta membaca dan mendalami Kitab II Raja-Raja 15:27- 29; Ezra 1:1-11; Nehemia 7:73; 8:1-7,10-12. 80 Kelas VI SD

1. Membaca Kitab Suci a. II Raja-Raja 15:27-29

27 Dalam tahun kelima puluh dua zaman Azarya, raja Yehuda, Pekah bin Remalya menjadi raja atas orang Israel di Samaria. Ia memerintah dua puluh tahun lamanya. 28 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. 29 Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, raja Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.

b. Ezra 1:1-11

1 Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: 2” Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi- Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. 3 Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. 4 Dan setiap orang yang tertinggal, di mana pun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem.” 5 Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Tuhan yang ada di Yerusalem. 6 Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela. 7 Pula raja Koresh menyuruh mengeluarkan perlengkapan rumah Tuhan yang telah diangkut Nebukadnezar dari Yerusalem dan yang ditaruhnya di dalam kuil allahnya.