Rangkuman Pleno Gereja yang Satu Kudus, Katolik, dan Apostolik

148 Kelas VI SD berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi menemukan ciri-ciri atau sifat-sifat Gereja berdasarkan teks-teks Kitab Suci di atas. Untuk membantu kelompok diskusi, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan pengarah, misalnya: a. Ciri-ciri atau sifat-sifat apa saja yang ditekankan oleh masing-masing teks Kitab Suci tentang Gereja? b. Jelaskan arti atau pesan dari masing-masing ciri atau sifat Gereja tersebut c. Apakah ciri-ciri tersebut masih ada di dalam kehidupan Gereja zaman sekarang?

2. Pleno

Guru memberi kesempatan kepada tiap-tiap kelompok diskusi untuk menyampaikan hasil diskusinya.

3. Rangkuman

Berdasarkan hasil pleno, Guru memberikan rangkuman dengan menekankan hal-hal pokok, misalnya: Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci di atas, Gereja terutama dipahami sebagai kumpulan umat yang percaya kepada Kristus, yang dipanggil untuk hidup berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: 149 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • 1 Korint 12:13 menekankan ciri atau sifat Gereja yang satu dan katolik; • Yohanes 17:19 menekankan ciri Gereja yang kudus; • Kisah Para Rasul 2:41-47 menekankan ciri Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Bahwa orang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah 1 Petrus 2:5-10 dan menjadi satu Tubuh 1 Korint 12:12. Gereja Katolik percaya bahwa kesatuan itu menjadi begitu kokoh dan kuat karena secara historis bertolak dari penetapan Petrus sebagai penerima kunci Kerajaan Surga. Gereja Katolik meyakini diri kudus bukan karena tiap anggotanya sudah kudus tetapi lebih-lebih karena dipanggil kepada kekudusan oleh Tuhan, “Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.” Matius 5:48 Perlu diperhatikan juga bahwa kategori kudus yang dimaksud terutama bukan dalam arti moral tetapi teologi, bukan soal baik atau buruknya tingkah laku melainkan hubungannya dengan Allah. Ciri Katolik ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal artinya Gereja Katolik itu mencakup semua orang yang telah dibaptis secara Katolik di seluruh dunia dimana setiap orang menerima pengajaran iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama dimana pun berada. Kata universal juga sering dipakai untuk menegaskan tidak adanya sekte-sekte dalam Gereja Katolik. Bahwa Gereja “dibangun atas dasar pewartaan para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” Efesus 2:20. Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup. Itulah sebabnya, Gereja bersifat apostolik, yang menunjukkan bahwa Gereja dibangun serta berdiri berlandaskan pewartaan serta kesaksian iman para rasul. Langkah Ketiga Melibatkan Diri di Dalam Upaya Meningkatkan Ciri-Ciri Kehidupan Menggereja