Membaca Cerita “Raja Keempat” Raja Keempat

88 Kelas VI SD Maka ketika pada malam Yesus lahir bintang baru itu terbit, bukan saja ketiga raja yang melihatnya tetapi juga Adin. Iapun sampai pada kesimpulan: Inilah tanda kelahiran seorang raja baru. Rasanya bintang ajaib itu mengajak dia untuk meninggalkan rumah orang tuanya, mencari raja baru itu serta menjadi abadinya. Karena tidak mau menghadap raja yang baru lahir itu dengan tangan kosong Adin membawa serta barang kesukaannya: sebuah gitar, buatannya sendiri, sebuah bola dan sebuah buku dengan gambar- gambar yang bagus sekali. Setelah berjalan satu hari penuh bintang itu berhenti di atas sebuah pondok di pinggir jalan, dan Adin diizinkan bermalam bersama keluarga itu. Melihat bahwa salah satu anak keluarga itu lumpuh Adin merasa kasihan lalu menyerahkan buku bergambar itu kepadanya dan senyuman anak itu mencerminkan kebahagiaannya. Pagi berikutnya Adin melanjutkan perjalanannya dan bintang itu tetap menjadi pedoman arah dari jalannya. Ketika matahari terbenam bintang berhenti di atas sebuah rumah. Waktu Adin sampai di situ, tuan rumah mengajaknya untuk tinggal bersama mereka. Di rumah itu ada anak yang buta sejak lahir. Karena ingin menghiburnya Adin memberikan gitarnya kepada anak itu. Pagi berikutnya Adin meneruskan perjalanan dan di kejauhan ia mendengar anak buta itu memetik gitar. Bintang bergerak maju dan Adin mengikutinya sepanjang hari. pada waktu senja bintang berhenti di atas rumah dan Adin dipersilakan masuk dan bermalam di situ. Juga dalam keluarga itu ada seorang anak cacat: ia tuli. Dan apa yang masih ada pada, Adin serahkan pada anak itu, yaitu bola. Malam itu Adin berpikir: “baik saya pulang saja, sebab tidak ada apa- apa lagi untuk saya berikan pada raja yang baru lahir. Tetapi pada pagi hari bintang itu bercahaya lebih terang, seakan- akan mengajak Adin supaya jangan mundur dan pulang. Maka Adin maju terus. Tengah hari ia melalui Yerusalem dan pada sore hari ia sampai di Betlehem. Agak di luar kota bintang itu berhenti di atas sebuah kandang. Di depan kandang itu sudah ramai. Ada gembala-gembala dengan kawanan domba. Ada tiga orang raja dengan pembantunya. Ketika Adin melihat ke dalam, tampaklah kepadanya anak yang baru lahir itu di pangkuan ibunya. Maria melihat ke kiri dan ke kanan, mencari orang yang bisa memegang anaknya sebentar, karena ia mau mengatur jerami dan kain dalam palungan sebagai tempat baring buat kanak-kanak Yesus. Yusuf sedang sibuk mengurus lembu dan keledai. Para gembala memegang 89 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti anak domba, susu dan serta kain, dan ketiga raja memegang emas, dupa, dan mur. Cuma tangan Adin yang kosong, maka Maria meletakkan bayi Yesus ke dalam tangan Adin. Bukan main gembira hati Adin, karena ia boleh memegang raja yang baru lahir. Ia tidak menyesal bahwa ia telah menghadiahkan gitar, buku, dan bola kepada anak-anak di tengah jalan. Justru karena itu tangannya kosong dan ia siap menyambut Al Masih. dikutip dari manuskrip kumpulan cerita ‘Lawing’

2. Mendalami cerita

Setelah membaca, peserta didik diminta secara pribadi atau dalam kelompok mendalami cerita dengan pertanyaan sebagai berikut: a. Siapa saja yang ditemui Adin dalam perjalanan mencari Raja baru, dan apa yang ia buat untuk mereka? b. Mengapa Adin hampir putus asa, dan tidak ingin melanjutkan perjalanannya? c. Apa yang membuat Adin bersemangat lagi untuk melanjutkan perjalanannya? d. Apa yang dialami Adin ketika bertemu raja baru? e. Apakah kamu pernah mengalami putus asa? Bagaimana kamu bisa bangkit lagi?

3. Pleno

Masing-masing kelompok diskusi diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Diharapkan hasil diskusi dari masing-masing kelompok dapat saling melengkapi.

4. Rangkuman

Berdasarkan hasil pleno, guru memberikan peneguhan serta rangkuman, misalnya: Dalam perjalanannya Adin menemui anak lumpuh, buta, dan tuli. Kepada mereka Adin memberikan apa yang ia bawa yakni gitar, bola, dan buku. Menyadari bahwa ia sudah tidak membawa apa-apa untuk dipersembahkan kepada raja baru, Adin merasa putus asa, dan ingin pulang. Adin tidak ingin melanjutkan perjalanannya. Ketika mengalami seperti itu Adin melihat bintang semakin cemerlang sinarnya. Adin pun bersemangat lagi dan berharap dapat bertemu raja baru. Sesampainya di tempat raja baru, justru Adin mendapat 90 Kelas VI SD kesempatan untuk memangku si raja baru, karena tangan Adin kosong, tidak membawa apa-apa. Setiap orang pernah mengalami putus asa. Ketika orang mengalami berbagai hambatan, orang sering berputus asa. Ketika mengerjakan sesuatu tidak kunjung berhasil, orang merasa putus asa. Ketika banyak belajar, namun hasilnya kurang memuaskan, orang berputus asa. Namun ketika orang tetap bertekun dan melihat bahwa harapannya dapat tercapai orang akan bangkit lagi. Langkah Kedua: Mendalami Kisah Nabi Yesaya

1. Mendalami Pesan-Pesan Nabi Yesaya

Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan menyimak teks Kitab Suci

a. Yesaya 1:2-4, 13-17

2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab Tuhan berfirman: “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku. 3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.” 4 Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk Mereka meninggalkan Tuhan, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia. 13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. 14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan- pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. 15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. 16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan