Tujuan Lingkup Persyaratan Penggambaran Pengendalian proses perencanaan teknis.

Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 13 dengan surat ijin melakukan survey baik pendahuluan maupun detail yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen. b. Proses survey baik pendahuluan maupun survey detail wajib diawasi dimulai dari persiapan peralatan sampai pada proses survey oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen. c. Data hasil pengambilan pada survey detail wajib diperiksa kebenarannya sebelum dilakukan proses desain. Proses desain dapat dilakukan apabila data hasil survey detail sudah dapat diterima atau disetujui oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen. d. Adanya berita acara pemeriksaan baik terhadap survey pendahuluan maupun survey detail yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.

4.7.4 Proses DesainPerencanaan Teknis

1. Tujuan

Menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari: - Gambar Desain - Engineering Estimate - Dokumen Lelang dan Spesifikasi

2. Lingkup

a. Merencanakan desain geometrik jalan dengan mengacu pada ketentuaan Standar Perencanaan Geometrik Jalan baik antar kota maupun perkotaan b. Merencanakan geometrik dan tipe jembatan dengan mengacu pada ketentuaan Standar Bangunan Atas Jembatan yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. c. Melakukan perencanaan tebal perkerasan baik perkerasan kaku maupun fleksibel dengan mengacu pada pedoman perencanaan tebal perkerasan lentur dan tebal perkerasan kaku. d. Melakukan perencanaan drainase dan bangunan perlengkapan jalan. e. Melakukan perencanaan manajemen dan keselamatan lalu lintas. f. Melakukan perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja K3 konstruksi sesuai Permen PU. 09 tahun 2008. g. Melakukan analisa resiko yang harus dituangkan dalam laporan perencanaan teknis yang di dalamnya memuat: - Identifikasi resiko - Analisis resiko - Penilaian resiko - Mitigasi resiko - Alokasi resiko h. Menyiapkan peta penyebaran tanah berkaitan dengan kondisi geologi.

3. Persyaratan

Proses perencanaan harus mengacu pada Standar, Pedoman yang berlaku seperti standar atau pedoman yang tertulis pada acuan normatif atau referensi lain yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.

4. Penggambaran

a. Penggambaran Desain Jalan: Alinyemen Horizontal dengan Skala 1: 1000 Alinyemen Vertikal dengan Skala 1: 100 Potongan Melintang Skala Horizontal: 1:200, Skala Vertikal: 1: 100 b. Penggambaran Desain Jembatan, Longsoran dan Persimpangan Sebidang Alinyemen Horizontal dengan Skala 1: 500 Alinyemen Vertikal dengan Skala 1: 50 Potongan Melintang Skala Horizontal: 1: 100, Skala Vertikal: 1:50

5. Pengendalian proses perencanaan teknis.

Pengendalian pada saat proses perencanaan teknis dilakukan agar desain yang dihasilkan memenuhi persyaratan secara teknis, proses pengendalian dilakukan terhadap: Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 14 a. Konsep desain awal berdasarkan data sekunder harus mendapat persetujuan dari Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen. b. Konsep desain berdasarkan data survey pendahuluan dan survey detail yang review terhadap desain awal harus diperiksa dan diasistensikan kepada Kepala Satuan kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen. c. Pemeriksaan dan Asistensi perencanaan secara bertahap wajib dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan kepada Kepala Satuan KerjaPejabat Pembuat Komitmen d. Pengecualian terhadap desain yang tidak memenuhi standar harus mendapat persetujuan dari Pejabat Eselon 1 dengan melampirkan alasan desain yang dipilih yang dilengkapi dengan perhitungan serta mitigasi resiko. e. Penggunaan teknologi baru dapat digunakan sesuai dengan surat edaran Dirjen No. 05SEDb2008 dari Direktorat Jenderal Bina Marga. f. Penerapan dan penggunaan Spesifikasi Khusus dapat mengikuti Pedoman No. 006BM2009 Tentang Penyusunan Spesifikasi Khusus Jalan dan Jembatan

6. Keluaran yang dihasilkan dalam proses perencanaan