Parameter Perencanaan Geometrik Jalan

Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 3

2. Penyiapan Perencanaan Teknik Bidang Jalan yang harus diikuti yaitu:

a. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja b. Survey Pendahuluan c. Survei Detail: 1. Survei Topografi 2. Survei Drainase 3. Survei Geoteknik 4. Survei Lalulintas 5. Survei Kondisi perkerasan d. Penyampaian DED Perencanaan Teknis

4.5.3 Parameter Perencanaan Geometrik Jalan

Tabel 4 - 1 Parameter Perencanaan Geometrik Jalan SPESIFIKASI PENYEDIAAN PRASARANA JALAN JALAN RAYA JALAN SEDANG LHRT, SMPHari Datar 82,000 - 110,000 61,000 - 82,000 22,000 - 61,000 , Berbukit 79,900 - 106,600 59,800 - 79,900 21,500 - 59,800 , Gunung 77,700 - 103,400 58,100 - 77,700 20,800 - 58,100 , P E R K E R A SA N JA LA N Jenis Perkerasan Beton Aspal Perkerasan Ber-Aspal Perkerasan Ber-Aspal Kerataan IRI Maksimal 6 8 RCI Minimal Baik - Sedang Sedang Kecepatan Rencana [KmJ] Datar 60 60 Berbukit 50 40 Gunung 40 30 P O T O N G A N ME LI N T A N G RUMAJA Minimal Lebar 38,00 31,00 24,00 13,00 Tinggi, m 5,00 5,00 Dalam, m 1,50 1,50 RUMIJA Minimal, m 25,00 15,00 Badan Jalan, Lebar Paling Kecil m Jalan Arteri 18,00 11,00 Jalan Kolektor 18,00 9,00 Lebar Jalur lalu-lintas m V R 80 KmJam 2x4x3,50 2x3x3,50 2x2x3,50 2x3,50 Lebar Bahu, m Datar Bahu luar 2,00 dan bahu dalam 0,50 1,00 Berbukit Bahu luar 1,50 dan bahu dalam 0,50 1,00 Gunung Bahu luar 1,00 dan bahu dalam 0,50 0,50 Lebar Median, m Direndahkan 9,00 Tanpa Median Ditinggikan 1,50; ditinggikan setinggi kereb untuk kecepatan rencana 60 KmJam dan menjadi 1,80; jika median dipakai lapak penyeberangan, Konfigurasi lebar bahu dalam + bangunan pemisah setinggi kereb +bahu dalam: 0,50+0,50+0,50 dan 0,50+0,80+0,50 jika dipakai lapak penyeberangan. Lebar Jalur pemisah lajur, m Dengan Rambu 2,00 Tanpa Jalur Pemisah Tanpa Rambu 1,00 Utk Sepeda Motor Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 4 SPESIFIKASI PENYEDIAAN PRASARANA JALAN JALAN RAYA JALAN SEDANG LHRT, SMPHari Datar 82,000 - 110,000 61,000 - 82,000 22,000 - 61,000 , Berbukit 79,900 - 106,600 59,800 - 79,900 21,500 - 59,800 , Gunung 77,700 - 103,400 58,100 - 77,700 20,800 - 58,100 , Lebar Saluran Tepi Minimal, m 1,00 1,00 Ambang Pengaman Minimal, m 1,00 1,00 Kemiringan Perkerasan 3 3 Kemiringan Bahu, 5 5 P O T O N G A N ME MA N JA N G Jarak antara Jalan masuk terdekat, km Jalan Arteri Untuk mempertahankan Kecepatan arus lalu lintas pada jalan Arteri, agar diupayakan jarak antara jalan masuk terdekat tidak kurang dari 1,00 km dan pada jalan Kolektor 0,50 Km. Untuk mengatasi jalan masuk yang banyak pada jalan yang lama, dapat dibuat jalur samping yang menampung semua jalan jalan masuk dan membatasi bukaan sebagai jalan masuk ke jalur utama sesuai jarak terdekat diatas. Jalan Kolektor Jarak antara persimpangan sebidang terdekat, km Jalan Arteri Untuk mempertahankan kecepatan arus lalu-lintas pada jalan Arteri agar diupayakan jarak antar persimpangan sebidang terdekat tidak kurang dari 3,00 km dan pada jalan Kolektor 0,50 km. Jalan Kolektor Superelevasi maksimum 8 Radius Tikungan Minimal, m Datar 110 110 Berbukit 80 80 Gunung 50 50 Kelandaian Maksimum Datar 5 6 Berbukit 6 7 Gunung 10 10 4.5.4 Parameter Perencanaan Perkerasan Jalan Jenis yang dipakai adalah Perkerasan Lentur didasarkan pada pembebanan rencana Cumulative Equivalen Standard Axle Load CESAL dengan Subgrade CBR rencana 6 dan untuk Overlay berdasarkan CESAL dengan lendutan Benkleman BeamFalling Weight Deflectometer FWD. Perencanan Tebal Perkerasan mengacu kepada Pedoman Interim Desain Perkerasan Jalan Lentur No.002PBM2011. Lapis perkerasan terdiri: - AC – WC, sebagai lapis permukaan aus - AC – BC, sebagai lapis antara - AC – Base, sebagai lapis pondasi aspal - Aggregate Kelas A - Aggregate Kelas B - Caping Layer dibutuhkan untuk memperkuat Tanah Dasar jika CBR Subgrade 6.

4.6 KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN