Penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan POK Revisi DIPA Sumber anggaran Pengadaan Pembebanan pengeluaran

8 - 4 – kebenaran formal dokumensurat keputusan yang menjadi persyaratankelengkapan pembayaran belanja pegawai – kebenaran formal dokumensurat bukti yang menjadi persyaratankelengkapan sehubungan dengan pengadaan barangjasa – kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjiankontraksurat keputusan – kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih; – kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara – kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjiankontrak b Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan c membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan; d menerbitkan SPM – mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UPTUP, dan sisa dana UPTUP pada kartu pengawasan DIPA – menandatangani SPM – memasukkan Personal Identification Number PIN PPSPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM e menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih f melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA g melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran. 4. Bendahara Pengeluaran a MenteriKetua Lembaga menetapkan Bendahara Pengeluaran b Penetapan Bendahara Pengeluaran dapat didelegasikan kepada Kepala Satker c Pengangkatan Bendahara Pengeluaran tidak terikat periode tahun anggaran d Surat Penetapan BP disampaikan kepada PPSPM dan PPK, serta kepada Kepala KPPN dalam rangka penyampaian Laporan Pertanggungjawaban LPJ e Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK atau PPSPM f Dalam hal tidak terdapat pergantian Bendahara Pengeluaran, penetapan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku g Dalam hal Bendahara Pengeluaran dipindahtugaskan pensiundiberhentikan dari jabatannyaberhalangan sementara, MenteriPimpinan Lembaga atau kepala Satker menetapkan pejabat pengganti sebagai Bendahara Pengeluaran h Bendahara Pengeluaran yang dipindahtugaskan pensiundiberhentikan dari jabatannyaberhalangan sementara bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh administrasi keuangan.

b. Penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan POK

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam DIPA, setelah DIPA disahkan oleh Direktur Jenderal PerbendaharaanKepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran menerbitkan Petunjuk Operasional Kegiatan POK yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari DIPA.

c. Revisi DIPA

Dalam hal DIPA memerlukan perubahan Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran dapat melakukan revisi DIPA untuk selanjunya diajukan pengesahannya kepada Direktur Jenderal PerbendaharaanKepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Prosedur dan tata cara panyelesaian dan pengesahan revisi DIPA diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. 8 - 5 8.2.4 Hal-hal Penting Pada Tahap Penyusunan DIPA a. Angka Netto atau Bruto. Angka yang tercantum didalam DIPA Loan WINRIP harus merupakan angka Netto artinya angka tersebut tidak termasuk pajak yang terkait dengan pengeluarannya seperti Pajak Pertambahan Nilai PPN dan pajak lainnya sesuai dengan ketentuan perpajakan. Sedangkan didalam DIPA pendamping harus merupakan angka Bruto sebab termasuk Pajak Pertambahan Nilai PPN.

b. Sumber anggaran

Angka yang tercantum didalam DIPA harus jelas menunjukkan sumber anggarannya yaitu sumber dana APBN Rupiah Murni atau sumber dana PinjamanHibah Luar Negeri PHLN dengan Kode Nomor Register. Hal ini sangat penting diketahui karena hal tersebut sangat berkaitan dengan hal hal yang khusus didalam pelaksanaannya.

c. Pengadaan

Cara pengadaan barang dan jasa mengacu pada peraturan yang berlaku tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kepres, Peraturan – peraturan yang dikeluarkan oleh pemberi pinjaman.

d. Pembebanan pengeluaran

Pengeluaran akan dinyatakan memenuhi syarat apabila pembebanan ke dalam alokasi pembiayaan tertentu sesuai dengan klasifikasi anggarannya. Namun demikian dalam hal pengeluaran sebagian atau seluruhnya dibiayai dengan loan, perlu diperhatikan pula porsi yang dibebankan pada loan dan kategori pengeluaran yang dibebankan pada porsi pendampingnya dibebankan pada APBN Rupiah Murni atau anggaran lainnya. Kategori pengeluaran didalam NPLN tidak tercantum didalam DIPA akan tetapi didalam naskah perjanjian luar negerinya NPLN sehingga perlu perhatian khusus pada saat membuat komitmen.

e. Cara pembayaran pengeluaran