Kategori Konsultan PELAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PELAPORAN PROYEK

8 - 12

b. Kategori Konsultan

Porsi Loan WINRIP untuk komponen 2 Consultant Services and Training adalah 100 dari nilai kontrak netto. Contoh: Nilai pekerjaan =Rp. 10.000.000.000 PPN 10 NIHIL =Rp. 1.000.000.000 Total nilai kontrak =Rp. 11.000.000.000 Porsi Bank 100 x Rp. 10.000.000.000 terhadap netto =Rp. 10.000.000.000 Porsi GOI 10 x Rp. 10.000.000.000 untuk pajak yang tidak ditagih. =Rp. 1.000.000.000

8.4 PELAPORAN

Pelaporan dalam rangka penggunaan dana pinjaman luar negeri Bank Dunia pada proyek WINRIP menggunakan : 1. Pelaporan Sistem Akuntansi Instansi SAI 2. IFR Interim Financial Report

8.4.1 Sistem Akuntasi Instansi SAI

Pelaporan Sistem Akuntansi Instansi SAI Sisitem Akuntansi Instansi SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara Lembaga. PMK No 171PMK.052007 Dalam hal pelaporan penggunaan dana pinjaman luar negeri Bank Dunia pada proyek WINRIP, Satuan Kerja SATKER wajib menyusun Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara berupa : a Laporan Realisasi Anggaran LRA b Neraca c Catatan Atas Laporan Keuangan d Laporan Barang Milik Negara Penggunaan Sistem Akuntansi Instansi SAI pada pelaporan proyek WINRIP menjadi satu kesatuan laporan penggunaan DIPA Satuan Kerja tahun berkenaan. Tata cara pelaporan menggunakan SAI pada tingkat Satuan Kerja mengacu pada PMK 171PMK-052007, diperbaharui dengan PMK No 233PMK-052011, tentang perubahan atas, PMK 171PMK-052007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8.4.2 Interim Unaudited Financial Report IFR Dengan adanya perubahan mendasar sistem manajemen dan penarikan serta pertanggungjawaban Dana Loan Bank Dunia, bahwa executing agency berkewajiban membuat Interim Unaudited Financial Report IFR. Interim Unaudited Financial Report IFR adalah: a. Suatu mekanisme laporan triwulanan yang dibuat untuk membantu PMU, SatkerSNVT dalam mengelola dan memantau proyek b. Disusun dalam kerangka sistem manajemen keuangan yang dapat diterima oleh Bank dan disampaikan dengan format yang telah ditetapkan c. Merupakan dasar bagi Bank untuk mengijinkan penarikan dan pencairan berikutnya dana pinjaman oleh proyek d. Keberhasilan proyek dan Kepala SatkerSNVT salah satunya tercermin pada kinerja SatkerSatker SementaraSNVT dalam Financial Report-nya. 8 - 13 IFR terdiri atas beberapa formulir yang dibuat oleh EXECUTING AGENCY adalah sebagai berikut : 1. Form 1-A : Project Sources Uses of Fund Summary Cummulative Actual Disbursements and Planned 2. Form 1-B : Project Sources Uses of Fund Expenditure in Current Quarter, Expenditure in Year to Date and Cummulative Expenditure to Date 3. Form 1-C : Project Cash Forecash 4. Form 1-D : Special Account Activity Statement 5. Form 1-E : Disbursement and Expenditures Status for Loan Fund 6. Form1-F : Detail Expenditures for Contracts Subject to Prior Review CW 7. Form TA : Detail Expenditures for Contracts Subject to Prior Review TA 8. Form IOC : Detail Expenditures for Contracts Not Subject to Prior Review IOC 9. Form 2-A : Unit of output by Project Activity 10. Form 3-C : Contract Expenditure Report for Civil Works Sistem Pelaporan Interim Unaudited Financial Report IFR a. Executing Agency membuat IFR setiap 3 bulan sekali Maret, Juni, September, Desember dengan dilampiri SPMSP2D, baik Dana Loan WINRIP dan Dana Pendamping APBN, selambat- lambatnya 45 empat puluh lima hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan. b. Executing Agency mengkonsolidasikan IFR, dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai dasar aplikasi penarikan dana dan copynya disampaikan juga ke Bank Dunia paling lama 45 empat puluh lima hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan. c. Penyusunan IFR pada dasarnya diwajibkan untuk Pinjaman yang menggunakan sistem Pembayaran Langsung LS tetapi guna memudahkan penyusunan Konsolidasi Laporan Keuangan yang diperlukan untuk keperluan audit BPK maka Satker tetap diwajibkan untuk menyusun IFR sesuai dengan ketentuan dan tata cara yang ada.

8.5 SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN PROYEK