WAKIL PENGAMAT DARI MASYARAKAT WPM COMMUNITY REPRESENTATIVE

11 - 3 dan nepotisme dalam proses pengadaan. Oleh karena itu perlu penanganan yang lebih serius pada pelaksanaan ACAP ini. Berdasarkan Terms of Reference TOR dari Core Team Consultants CTC WINRIP, Key Task area 6 menyatakan bahwa CTC WINRIP harus mendukung PMU dalam pelaksanaan Rencana Tindak Anti-Korupsi ACAP dan memantau efektifitasnya. Pada dasarnya, ACAP memiliki empat komponen utama sebagai berikut: a. Wakil Pengamat dari Masyarakat WPM Community Representative Observers CROs. b. Keterbukaan Informasi Kepada PublikPublic Disclosure. c. Sistem Mekanisme Penanganan Pengaduan Complaints Handling Mechanism System CHS. d. Pemantauan dari Pihak Ketiga PP3 Third Party Monitoring TPM.

11.2 WAKIL PENGAMAT DARI MASYARAKAT WPM COMMUNITY REPRESENTATIVE

OBSERVERS CROs Keterlibatan masyarakat setempat untuk membantu serta menjamin bahwa dana digunakan secara benar dan pekerjaan pembangunan maupun peningkatan jalan dilaksanakan secara tepat, merupakan mekanisme yang sangat kuat untuk mendapatkan manfaat program yang maksimal. Oleh karena itu penting untuk mendorong masyarakat setempat dan masyarakat sipil pada umumnya untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program WINRIP ini. Salah satu tempat dimana wakil masyarakat dapat memainkan peranan adalah sebagai pengamat dalam proses pengadaan. Membuka proses pengadaan ini kepada pengawasan publik Wakil Pengamat dari Masyarakat WPM Co u it ‘eprese tati e O ser ers C‘Os akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas secara signifikan sehingga akan mengurangi kesempatan pihak-pihak tertentu untuk melakukan penyalah-gunaan dana publik.

11.2.1 Penunjukan Wakil Pengamat dari Masyarakat WPM

Berdasarkan pengalaman pada program-program Bank Dunia sebelumnya, pelaksanaan komponen ACAP pada program WINRIP perlu diperkuat dan ditingkatkan agar lebih efektif. Sebagai bagian dari komponen ACAP, dalam WINRIP telah disetujui untuk mengikut-sertakan masyarakat atau wakil dari masyarakat sipil sebagai pengamat dalam pertemuan-pertemuan Kelompok Kerja Pokja Pengadaan yang dibentuk untuk setiap satuan kerja dan selanjutnya memberi kesempatan kepada wakil-wakil masyarakat ini menjalankan peran mereka yaitu melakukan pengamatan pada proses pengadaanpelelangan. Setiap Pokja pengadaan wajib mengikut- sertakan Wakil Pengamat dari Masyarakat WPMCommunity Representative Observers CROsCivil Society Oversights CSOs dalam proses pengadaan. Pemilihan WPM merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum proses pengadaanpelelangan dan merupakan salah satu persyaratan sebelum dimulainya proses pelelangan. Setiap pengadaan satu paket proyek diperlukan seorang WPM dan seorang WPM Pengganti, hal ini dilakukan karena tidak tertutup kemungkinan bahwa WPM terpilih berhalangan hadir, sehingga WPM Pengganti dapat berperan sebagai pengganti. Di bawah ini akan diuraikan mengenai prinsip-prinsip umum dalam memilih WPM. Oleh karena kewenangan proses pengadaan pekerjaan jasa konstruksi untuk Jalan Nasional berada pada Unit Layanan Pengadaan ULP, dimana ULP tersebut diketuai oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN, maka Direktur Bina Program selaku Ketua PMU mendelegasikan kewenangan pengadaan WPM kepada Kepala BBPJN terkait paket yang akan dilelangkan. Berdasarkan surat pelimpahan wewenang dari Ketua PMU WINRIP tersebut maka Kepala BBPJN memfasilitasi pelaksanaan pemilihan WPM, berkoordinasi dengan PMU dan Satker paket terkait. Prinsip-prinsip pemilihan WPM disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, sebagai berikut: 1. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dan Kepala Satuan Kerja terkait berkoordinasi dengan PMU WINRIP, bertanggung jawab untuk menjamin pemilihan WPM secara partisipatif. WPM akan ditunjuk sebagai Pengamat pada kegiatan Pokja pengadaan sesuai dengan prosedur yang akan dijelaskan selanjutnya. 2. Laporan pelaksanaan pemilihan WPM, dan usulan nama-nama dan alamat dari WPM terpilih berupa Berita Acara Pemilihan, harus disampaikan kepada PMU. Surat persetujuan PMU dan Surat Keputusan Pembentukan WPM oleh Direktur Bina Program selaku Ketua PMU akan diterbitkan setelah laporan pelaksanaan pemilihan beserta Berita Acara pemilihan telah diterima oleh PMU. Surat Keputusan Pembentukan WPM diterbitkan sebelum proses pengadaan dimulai sebelum Pengumuman Pelelangan. 11 - 4 3. WPM diharuskan mengikuti kegiatan Pokja Pengadaan dan harus hadir pada kegiatan penjelasan awal proyek pre-bid meeting and site visit aanwijzing, rapat pemasukan dan pembukaan penawaran bid submission and bid opening, serta pengumuman pemenang lelang a ou e e t of the Bid s i er. 4. Untuk menjaga kemungkinan terjadinya perselisihan kepentingan, maka perwakilan dari masyarakat tersebut tidak boleh terkait langsung atau tidak langsung dengan setiap perusahaan yang terlibat dalam pelelangan.

11.2.2 Pemilihan Wakil Pengamat dari Masyarakat WPM

a. Kualifikasi WPM