10 - 17
Ringkasan Informasi Awal atas Rencana Usaha danatau Kegiatan yang Akan Dilakukan Penyaringan lingkungan
Informasi awal ini dapat diperoleh dari Kajian Kelayakan Jalan Feasibility Study untuk rencana pembangunanjalan baruataupun data perencanaan awal lainnya maupun data perencanaan teknis rinci DED
untuk rencana peningkatan jalan maupun pembangunan jalan baru dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Identifikasi Jenis dan Besaran Rencana Kegiatan
Identifikasi jenis dan rencana besaran kegiatan diklasifikasikan sebagai berikut: Jenis Kegiatan yang berlokasi di Kota besarmetropolitan, Kota Sedang dan Kota Kecil.
- Pembangunan dan atau peningkatan jalan tol yang membutuhkan pengadaan lahan di luar RUMIJA ruang milik jalan:
- Pembangunan dan atau peningkatan jalan dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan lahan di luar RUMIJA:
- Pembangunan subway underpass, terowongan tunnel, jalan layang flyover. - Pembangunan Jembatan.
Besaran Rencana Kegiatan
Jenis dan besaran kegiatan yang diperlukan terkait dengan deskripsi rencana kegiatan adalah: - Panjang ruas jalan funsional dan efektif
- Status Jalan NasionalProvinsiKabupatenKota - Fungsi Jalan
- Kelas Jalan - Lebar badan jalan eksisting dan rencana
- Jenis lapisan perkerasan eksisting dan rencana - Lebar RUMIJA eksisting dan rencana
- Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan LHRT dalam satuan mobil penumpang smp per hari
eksisting dan rencana - Kecepatan Desain eksisting dan rencana
- Luas area pengadaan tanah yang diperlukan
2. Identifikasi Komponen Lingkungan Hidup dan Sosial yang Sensitif
Identifikasi karakteristik lingkungan dan sosial serta komponen lingkungan hidup yang sensitif dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang direncanakan berdekatan atau berada pada kawasan Suaka
Alam dan Kawasan Pelestarian Alam PP No. 28 Tahun 2011, Kawasan Lindung Kep. Pres. No.32 Tahun 1990 dan Kawasan Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut Ins. Pres No.10 Tahun 2011.
Serta identifikasi keberadaan daerah sensitif lainnya seperti cagar budaya, areal pemukiman padat, daerah komersial, lokasi prasarana umum rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, lahan pertanian produktif serta
areal berlereng curam. Data mengenai keberadaannya dapat diperoleh dengan cara yang dicantumkan di atas.
3. Penentuan kegiatan Jalan dan Jembatan yang Wajib dilengkapi AMDAL atau UKL- UPL atau SPPL
Untuk menentukan apakah rencana kegiatan pembangunan Jalan dan Jembatan perlu dilengkapi dengan AMDAL atau UKL- UPL atau SPPL,dilakukan tahapan penyaringan yang secara skematis dapat dilihat pada
Gambar 10.1
10.5.2 Ringkasan Hasil Penyaringan Lingkungan dan Sosial
Berdasarkan pelaksanaan proses penyaringan dan kajian oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup BLH dan Misi Bank Dunia, studi pendukung yang diperlukan adalah sebagai berikut:
10 - 18
Tabel 10 - 8 Ringkasan Hasil Penyaringan Dampak Lingkungan dan Sosial Paket-paket WINRIP
No. Paket
Km Provinsi
Kebutuhan Dokumen
Lingkungan dan
Sosial menurut
Peraturan Pemerintah Indonesia
Kebutuhan Dokumen
Lingkungan dan Sosial menurut
WB OP4.01
WP-1 Lingkungan
Sosial 1.
Krui - Biha 25.0
Lampung SPPL
AMDAL LARAP
ECOPS 2.
Padang Sawah – Simpang
Empat including the Air Gadang Bridge
40.9 West
Sumatra SPPL dan
UKLUPL Bridge
LARAP ECOPS
3. Manggopoh
– Padang Sawah 32.0
West Sumatra
SPPL LARAP
ECOPS 4.
Ipuh - Bantal 42.4
Bengkulu SPPL dan
UKLUPL LARAP
ECOPS WP-2
5. Sp Rampa - Poriaha
11.1 South
Sumatra UKL - UPL
SLARAP ECOPS
6. Ps Pedati - Kerkap
25.0 Bengkulu
UKL - UPL LARAP
ECOPS 7.
Indrapura - Tapan 19.5
West Sumatra
AMDAL SLARAP
ECOPS 8.
Bts Kota Pariaman - Manggopoh 46.8
West Sumatra
AMDAL SLARAP
ECOPS 9.
Rantau Tijang – Kota Agung
42.0 Lampung
UKLUPL LARAP
ECOPS 10.
Simpang Empat – Sp Air Balam
61.7 West
Sumatra AMDAL
SLARAP ECOPS
11. Bantal - Mukomuko
50.1 Bengkulu
AMDAL SLARAP
ECOPS 12.
Kambang - Indrapura 55.2
West Sumatra
AMDAL SLARAP
ECOPS 13.
Sp Rukis – Tj Kemuning
56.3 Bengkulu
UKL - UPL SLARAP
ECOPS WP-3
14. Painan - Kambang
31.5 West
Sumatra AMDAL
SLARAP ECOPS
15. Sibolga – Bts TapSel
36.0 South
Sumatra UKL - UPL
SLARAP ECOPS
16. Seblat
– Ipuh including Air Lalang and Air Guntung bridges
34.5 Bengkulu
AMDAL SLARAP
ECOPS 17.
Sp Gunung Kemala – Pugung
Tampak 36.8
Lampung AMDAL
LARAP ECOPS
18. Mukomuko
– Batas Sumbar 25.8
Bengkulu UKL - UPL
SLARAP ECOPS
19. Lais - Bintuan
11.6 Bengkulu
UKL - UPL SLARAP
ECOPS 20.
Lubuk Alung - Sicincin 14.6
West Sumatra
UKL - UPL SLARAP
ECOPS 21.
Lubuk Alung - Kurataji 16.8
West Sumatra
UKL - UPL SLARAP
ECOPS
Sumber: Hasil Penyaringan Lingkungan CTC WINRIP, 2012
10 - 19 Program Kerja AWP-1:
Studi AMDAL : Diperlukan untuk 1 sub proyek
UKL UPL : Diperlukan untuk 2 sub proyek
SPPL : Diperlukan untuk 4 sub proyek
Studi LARAP : Diperlukan untuk 4 sub proyek
Program Kerja AWP-2 dan AWP-3: Studi AMDAL
: Diperlukan untuk 5 sub proyek UKL UPL
: Diperlukan untuk 9 sub proyek SPPL
: Diperlukan untuk 0 sub proyek Studi LARAP
: Diperlukan untuk 3 sub proyek Studi SLARAP
: Diperlukan untuk 13 sub proyek Salinan seluruh studi LARAP yang telah selesai dikirimkan kepada Bank Dunia untuk dikaji dan mendapatkan
persetujuan dan penerbitan No Objection Letter oleh Bank. Sedangkan seluruh studi lingkungan AMDAL, UKLUPL diserahkan kepada BLHBLHD Provinsi, KabKota untuk dikaji dan disetujui untuk mendapatkan rekomendasi dan
Surat Kelayakan Lingkungan dari BLHBLHD serta Izin Lingkungan dari Gubernur atau BupatiWalikota untuk kemudian salinan studi tersebut diteruskan kepada Bank Dunia, studi AMDAL paket-paket WINRIP akan direview
Bank Dunia untuk mendapatkan persetujuan dan penerbitan No Objection Letter dari Bank. Sementara untuk dokumen UKLUPL serta SPPL tidak memerlukan NOL dari Bank.
10.6 PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN AMDAL UKLUPL serta SPPL