Survey Detail a. Survey Topografi

Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 9  Mengumpulkan data mengenai lokasi bangunan bersejarahbangunan budaya serta benda cagar budaya;  Mengidentifikasi lokasi dan batas-batas wilayah kawasan lindung di sekitar rencana trase alinyemen jalan;  Memprakirakan kebutuhan lahan untuk ruang milik jalan rumija rencana trase alinyemen jalan;  Menentukan jenis dokumen lingkungan yang harus disusun AMDALUKL-UPLSPPL.

c. Keluaran survey pendahuluan meliputi :

 Laporan seluruh hasil survey pendahuluan berkaitan dengan konsep desain yang merupakan koreksi atau review dari desain awal yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan faktor- faktor berdasarkan seluruh hasil survey pendahuluan termasuk gambar sketsa, foto-foto dan data sekunder yang dibutuhkan;  Laporan tindak lanjut survey pendahuluan yaitu survey detail yang didalamnya memuat beberapa survey detail yang harus dilakukan termasuk batasan koridor pengambilan data;  Laporan kriteria desain perencanaan yaitu konsep desain jalan atau jembatan berdasarkan kondisi terain, survey, dan lingkungan.  Penerapan Survey Pendahuluan dan lingkup kegiatan survey dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.

2. Survey Detail a. Survey Topografi

1 Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi. 2 Lingkup Pekerjaan: 1. Pengukuran titik kontrol horisontal; 2. Pengukuran titik kontrol vertikal; 3. Pengukuran situasi; 4. Pengukuran penampang melintang; 5. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan.

3 Persyaratan

a. Pengukuran Topografi mengacu pada pedoman pengukuran Topografi untuk Jalan dan Jembatan No. 010PW2004; b. Titik kontrol horisontal diukur dengan menggunakan metode penentuan posisi Global Positioning System GPS secara diferensial. GPS atau nama lengkapnya NAVSTAR GPS merupakan singkatan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Metode yang digunakan adalah metode diferensial dengan menggunakan lebih dari satu receiver GPS dimana minimal satu titik digunakan sebagai titik referensi base station dan yang lainnya ditempatkan pada titik yang akan diukur. Titik referensi yang digunakan adalah titik referensi Bakosurtanal ataupun Badan Pertanahan Nasional. Untuk merapatkan titik kontrol horisontal dapat dilakukan pengukuran menggunakan metode poligon dengan menggunakan alat Total Station; c. Sistem koordinat proyeksi yang digunakan adalah sebagai Sistem koordinat proyeksi Universal Transverse Mercator UTM. d. Pengukuran dengan menggunakan GPS dilakukan setiap interval 5000 m setiap 5 Km. e. Pengukuran Titik Kontrol Horisontal Harus menggunakan Jenis Total Station TS dengan Ketelitian 10 √ untuk sudut, 10√ untuk jarak. f. Pengukuran untuk titik kontrol Vertikal harus menggunakan peralatan Waterpass jenis auto level dengan ketelitian 2 mm. 4 5 Komponen yang berhubungan dengan mutu data: a. Akurasi posisi. Seberapa dekat koordinat dari suatu objek dengan lokasi aktualnya. b. Akurasi atribut. Seberapa detil dan benar penjelasan dari suatu objek. c. Konsistensi Logis. Tingkatan dari permasalahan geometris dan inkonsistensi dalam pekerjaan drafting dari kumpulan data. d. Kelengkapan data. Keputusan-keputusan yang menentukan apakah isi yang terdapat dalam kumpulan data. Bab 4 Prosedur Perencanaan Teknis 4 - 10 e. Legalitas. Apa sumber yang digunakan untuk menyusun himpunan data dan apakah langkah- Iangkah yang diambil untuk memproses data? 5 Keluaran survey Topografi meliputi : a. Laporan survey Topografi meliputi  Data p engukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah diterima;  Data Koordinat dan elevasi Bench Mark;  Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark. b. Peta topografi peta transies yang dilengkapi peta kontur terrain dengan skala yang disesuaikan dengan jenis perencanaan teknis yang akan dilakukan.

b. Survey Drainase 1