PENDELEGASIAN KEWENANGAN IMPLEMENTASI KONTRAK

7 - 1

BAB 7 IMPLEMENTASI KONTRAK

7.1 UMUM

Implementasi kontrak mencakup semua kegiatan pelaksanaan kontrak yaitu kegiatan setelah penandatanganan kontrak, pelaksanaan konstruksi termasuk Supervisinya, serah terima pekerjaan, periode cacat mutu sampai dengan diterbitkannya Sertifikat Pembayaran Akhir Final Payment Certificate hingga ikatan kontrak dinyatakan selesai contract close out.

7.2 PERATURAN-PERATURAN

Acuan utama yang harus diikuti adalah Dokumen Kontrak. Beberapa Peraturan-Peraturan yang ada dapat dipakai sebagai refrensi tambahan dengan catatan aturan tambahan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan yang telah diatur di dalam Dokumen Kontrak. Peraturan-Peraturan tambahan tersebut antara lain: a. Undang Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; b. Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan; c. Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ; d. Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi; e. Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan ; f. Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; g. Peraturan Pemerintah No. 92 Tahun 2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi; h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.603PRTM2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Manajemen SISDALMEN Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Pekerjaan Umum; i. Permen PU No. 09PRTM2006, tentang Pedoman Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum; j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 04PRTM2009 tentang Sistem Manajemen Mutu SMM Kementerian Pekerjaan Umum; k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 11PRTM2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan; l. Permen PU No. 14PRTM2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian PU yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri; m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14PRTM2013 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultasi; n. SE Ditjen BM No. 03SEDb2012 tanggal 26 Januari 2012 tentang Tata Cara Perubahan Kontrak Konstruksi; o. SE Ditjen BM No. 18SEDb2012 tanggal 13-Des- 2012 tentang Prosedur Standar Pelaksanaan Perubahan ADDENDUM Kontrak. p. Kerangka Acuan Kerja KAK Term of Refrence TOR DSC Pasal 5.8.2 tentang Manajemen Laporan

7.3 PENDELEGASIAN KEWENANGAN

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN II Padang, akan memberitahu secara tertulis kepada setiap Pengguna Jasa PPK Fisik yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan WINRIP sesuai paket yang ditanganinya, nama personil Design Supervision Consultant DSC-WINRIP yang ditunjuk sebagai Team Leader TL. Selanjutnya masing-masing Pengguna Jasa PPK Fisik tersebut akan menunjuk TL-DSC sebagai Enjinir sekaligus memberikan rincian pendelegasian wewenangnya kepada Enjinir sebagaimana ketentuan GC.3.1 FIDIC-MDB- Harmonised. Bila terjadi penggantian atau perubahan posisi Team Leader-DSC, maka Pendelegasian wewenang kepada Enjinir juga harus diubah. 7 - 2 Pendelegasian wewenang tersebut akan disampaikan secara tertulis kepada Enjinir dan Penyedia Jasa, Pendelegasian wewenang baru berlaku bila surat pendelegasian tersebut telah diterima oleh kedua pihak. Tidak ada perubahan pendelegasian wewenang yang sah selain yang diterbitkan secara tertulis oleh Pengguna Jasa PPK Fisik. Kewenangan yang tidak diberikan kepada Enjinir adalah : a. Melakukan amendemen kontrak. b. Membebaskan salah satu pihak atas tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya berdasarkan kontrak Enjinir harus mendapatkan persetujuan spesifik dari Pengguna Jasa PPK Fisik sebelum mengambil tindakan dalam hal: a. Menyetujui atau menetapkan tambahan biaya atau perpanjangan waktu. Untuk kondisi tidak terduga GC. Pasal 4.12 b. Menginstruksi Variasi, kecuali dalam keadaan darurat. c. Menyetujui usulan Variasi yang diusulkan oleh Penyedia Jasa sesuai GC. Pasal 13.1 13.2. d. Menentukan sejumlah pembayaran dalam masing-masing mata uang yang dapat dipakai Payment in Applicable Currencies. Kewenangan Enjinir yang harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa PC. Pasal 3.1 a. Perpanjangan waktu Pelaksanaan GC. Pasal 8.4 b. Konsekuensi atas resiko Pengguna Jasa GC. Pasal 17.4 c. Penyesuaian akibat Perubahan Peraturan GC. Pasal 13.7 d. Penyesuaian akibat Perubahan Biaya GC. Pasal 13.8 Sesuai ketentuan GC. 3.2, TL-DSC sebagai Enjinir dapat melimpahkan sebagian wewenang yang diterimanya kepada para Asisten Enjinir. Pada proyek WINRIP TL-DSC berkedudukan di Kota Padang Propinsi Sumatera Barat. 7 - 3 7.3.1 TANGGUNG JAWAB MASING-MASING PIHAK Tabel 7 – 1 dibawah ini memberi ringkasan tanggung jawab pokok Pengguna Jasa PPK Fisik dan Enjinir terhadap Penyedia Jasa yang dijelaskan secara rinci dalam GC dan PC. Tabel 7 - 1 Tanggung Jawab Pokok Pengguna Jasa dan Enjinir berdasarkan Kontrak Pengguna Jasa Pejabat Pemerintah yang ditunjuk Enjinir Di WINRIP, Team Leader Konsultan DSC Pelelangan : a Menerbitkan Undangan Lelang ITB 6.2 b Klarifikasi dokumen lelang, menyelenggarakan kunjungan lapangan dan rapat dan rapat penjelaan lelang, bila diijinkan ITB 7.1 c Merubah dokumen lelang ITB 8.1 d Mengelola proses lelang ITB 22,23 e Mengevaluasi penawaran ITB 34 f Menetapkan pemenang lelang ITB 38,39,40 Pelaksanaan : g Menyerahkan Lapangan 2,1,4.13 h Mengurus perijinan 2.2 i Memberitahu Penyedia Jasa tentang pendanaan proyek 2.4 j Menyetujui perpanjangan waktu 3.1 k Menyediakan data lapangan 4.10 l Mengurus pembayaran 14.7, 14.9 m Mengambil alih lapangan 10.1 n Berhak untuk menghapusmembatalkan kontrak 15.2 o Mengembalikan Jaminan Pelaksanaan setelah menerbitkan Sertifikat Penyelesaian 4.2 Pelaksanaan : Wewenang Enjinir dijelaskan dalam kontrak : hal-hal lain mungkin tersirat 1 Melakukan tindakan sesuai Pasal-Pasal berikut dengan persetujuan khusus Pengguna Jasa PPK Fisik - Menyetujui atau memutuskan perpanjangan waktu danatau tambahan biaya 4.12, 8.4 - Memerintahkan variasi, kecuali dalam situasi darurat diputuskan sendiri oleh Pengguna Jasa - Menyetujui usulan variasi yang diajukan oleh Penyedia Jasa 13.1, 13.2, 13.3 lihat juga no 8 dan 9 dibawah ini - Menentukan jumlah yang dapat dibayarkan untuk masing-masing mata uang yang diterapkan 13.4 - Menetapkan sikap atas tuntutan Penyedia Jasa berdasarkan Pasal 13.7, Penyesuaian untuk Perubahan dalam Perundang-undangan PC. 3.1 - Menetapkan sikap atas tuntutan Penyedia Jasa berdasarkan Pasal 13.8, Penyesuaian untuk Perubahan dalam biaya PC.3.1 2 Berkonsultasi dengan semua pihak terkait dan membuat keputusan terhadap masalah kontraktual antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa 3.5 3 Memberikan arahan danatau instruksi kepada Penyedia Jasa terkait metode kerja, ketetapan waktu, dan kualitas pekerjaan 4.1 4 Menyetujui penambahan sub-kontrak untuk setiap bagian pekerjaan 4.4 5 Menertibkan pemberitahuan formal kepada Penyedia Jasa untuk memulai pekerjaan 8.1 6 Menyetujui atau menolak pekerjaan sebelum ditutup 7.3, 7.5 7 Menyaksikan pengujian testing yang dilakukan Penyedia Jasa 7.4 8 Mengevaluasi usulan Penyedia Jasa untuk variasi, dan mengajukan Perintah Perubahan yang berpengaruh terhadap pendanaan kepada Pengguna Jasa 13.1, 3.1 9 Menyetujui variasi pada kuantitas, dan mengevaluasi usulan Penyedia Jasa untuk variasi yang tidak mempengaruhi pendanaan 13.1 10 Memantau waktu yang telah digunakan Penyedia Jasa dan mengevaluasi usulan perpanjangan waktu 4.12, 8.4, 3.1 11 Menyetujui penggunaan hari kerja day works, provisional sums termasuk biaya cadangan 13.5, 13.6 12 Menarik kembali persetujuan terhadap Wakil Penyedia Jasa 6.9 13 Menerbitkan sertifikat Serah Terima untuk sebagian atau keseluruhan pekerjaan 10.1 14 Mengesahkan Sertifikat Pembayaran 14.2, 14.6 15 Menerbitkan Sertifikat Pertanggung jawaban terhadap CacatKerusakan 11.1 16 Menerbitkan Sertifikat Kinerja 11.9 17 Mengesahkan Pernyataan Penyedia Jasa pada saat Penyelesaian Pekerjaan 14.10 18 Memberikan bukti sebagai saksi dihadapan Arbitrators 20.6 ITB : Instruction to Bidders Instruksi kepada PeSErta Lelang Nomor misalnya 4.1 : Mengacu pada Pasal – Pasal dalam Syarat-syarat Umum GC PC : Particular Conditions. 7 - 4 7.3.2 HUBUNGAN PENGGUNA JASA PPK Fisik, ENJINIR, PENYEDIA JASA KONSTRUKSI KONTRAKTOR Enjinir dalam melaksanakan tugasnya akan bertindak sebagai Pengguna Jasa PPK Fisik sebagaimana ketentuan GC. 3.1.a Pendelegasian oleh Enjinir: Untuk melaksanakan tugasnya, TL-DSC selaku Enjinir dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada para Asisten Enjinir sebagaimana yang diatur dalam GC. 3.2. Untuk WINRIP, Asisten Enjinir merupakan para personil Field Supervision Team FST-DSC, yang dapat terdiri dari Supervision Engineer SE, Chief Inspector CI, Quality Engineer Qlt.Eng, Inspector, Surveyor dan Lab. Technician. TL-DSC selaku Enjinir dapat setiap saat mencabut kembali penugasan dan pelimpahan wewenang yang telah diberikannya kepada Para Asitennya tersebut. Para Asisten Enjinir tidak boleh bertindak melampaui wewenang yang diterimanya, sebagaimana yang tertuang dalam surat pelimpahan wewenang. Penugasan dan Pelimpahan wewenang dari TL-DSC selaku Enjinir kepada Asisten Enjinir maupun pada saat pencabutan harus dilakukan secara tertulis. Penugasan tersebut baru berlaku apabila setelah kedua belah pihak menerima surat pelimpahan tersebut. Instruksi Enjinir : Enjinir TL-DSC setiap saat dapat mengeluarkan instruksi kepada Penyedia Jasa untuk merubah atau memodifikasi gambar-gambar yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, juga mencakup perintah untuk melakukan perbaikan terhadap cacat mutu sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak. Instruksi tersebut dapat diberikan oleh Enjinir TL-DSC atau oleh Para Asisten Enjinir sesuai wewenang yang diterimanya. Instruksi harus diberikan secara tertulis. Penyedia Jasa harus memenuhi semua instruksi yang diberikan Enjinir atau Para Asistennya terkait dengan kontrak. Pengguna Jasa tidak dapat memberikan instruksi langsung kepada Penyedia Jasa. Instruksi dari Pengguna Jasa diberikan melalui Enjinir atau Asisten Enjinir. Bagan alir hubungan antara Pengguna Jasa PPK Fisik, Enjinir dan Penyedia Jasa dapat dilihat pada Gambar 7 – 1: Gambar 7 - 1 Bagan Alir Hubungan Pengguna Jasa, Enjinir dan Penyedia Jasa BAGAN ALIR 7.3.2 HUBUNGAN PENGGUNA JASA, ENJINIR DAN PENYEDIA JASA EMPLOYER Pengguna Jasa PPK Fisik ENJINIR TL – DSC WINRIP Penyedia Jasa Konstruksi Kontraktor - Keterikatan Layanan Profesional - Bertindak sebagai Employer Sesuai kewewenangannya - Bertindak untuk kepentingan Employer Terikat dengan Perjanjian Kontrak 7 - 5

7.4 URUTAN PEKERJAAN DARI AWAL SAMPAI DENGAN AKHIR PEKERJAAN