Indikator Kinerja Awal Indikator Kinerja Akhir

Bab 9 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja 9 - 2 ditetapkan. Evaluasi Kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja, dan evaluasi tersebut harus dikaitkan dengan sumber daya yang digunakan. Untuk mendukung terlaksananya evaluasi kinerja maka perlu dilakukan tinjauan manajemen proyek: a. Pejabat Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Satker PJN, tinjauan manajemen proyek yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Satker PJN wajib melaksanakan rapat mingguan bulanan triwulanan tingkat Satker yang diikuti oleh unsur-unsur Satker, para PPK, unsur BBPJN terkait, P2JN sebagai narasumber bila diperlukan. 2. Hal-hal yang dibahas antara lain: a. kemajuanprogress fisik dan keuangan mingguan bulanan triwulanan; b. administrasi fisik dan keuangan; c. evaluasi sumber daya; d. analisa hambatan- hambatan yang ada dan penyelesaiannya; e. evaluasi mutu, waktu, dan biaya; dan f. usulanrencana program kegiatan yang akan dilaksanakan yang akan datang. Hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen dan disepakati semua peserta rapat. b. Pejabat Pembuat Komitmen PPK yang melaksanakan pekerjaan konstruksi dan tinjauan manajemen proyek. 1. PPK wajib melaksanakan rapat mingguan bulanan quarterly tingkat PPK yang diikuti oleh unsur-unsur PPK, Kontraktor, konsultan pengawas, dan perwakilan unsur Satker, untuk membahas: a. kemajuan progress fisik dan keuangan mingguan bulanan quarterly yang lalu; b. identifikasi hambatan- hambatan yang ada; c. evaluasi hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan lain yang berlaku, sehingga perlu dikoreksi; dan d. usulanrencana program kegiatan yang akan dilaksanakan satu minggu satu bulan tiga bulan yang akan datang. Hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen dan disepakati semua peserta rapat. 2. Kantor PPK harus di lokasi atau sangat dekat dengan lokasi pekerjaan yang dikendalikan. 3. PPK harus selalu meninjau lapangan secara rutin dan konsisten. c. Pejabat Pembuat Komitmen PPK yang melaksanakan pekerjaan non konstruksi, maka tinjauan manajemen proyek yang harus dilaksanakan adalah minimal melaksanakan rapat bulanan di tingkat PPK dengan membahas progress pekerjaan yang telah dicapai, mengevaluasi hambatan, deviasi pekerjaan yang perlu dikoreksi, serta evaluasi atas usulan atau rencana program pelaksanaan pekerjaan untuk satu bulan yang akan datang dan disertai notulen rapat.

9.3.2. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan parameter yang digunakan sebagai alat ukur untuk menilai output keluaran dan outcome hasil dari suatu kegiatan yang dipantau selama pelaksanaan serta tindak lanjutnya, bilamana perlu dilakukan.

a. Indikator Kinerja Awal

Indikator kinerja awal dalam pelaksanaan kegiatan program WINRIP merupakan indikator masukan input, yang termasuk di dalamnya berupa sumber daya yang digunakan antara lain: Manpowerhuman resourcesSDM, Moneyfunding or financing Dana, dan MachineEquipment and tooling Peralatan, dan Materials Bahan. Indikator masukan input dapat dibedakan berdasarkan kegiatannya, yaitu fisik dan nonfisik. Indikator masukan input kegiatan fisik pada program WINRIP meliputi 1. Rencana panjang dan lebar jalan kmm dan panjang dan lebar jembatan m yang ditangani. 2. Anggaran biaya konstruksi fisik Rp. 3. Kondisi awal perkerasan jalan pelayanan lalu-lintas sebelum ditangani. 4. Kecepatan awal perjalanan rata –rata kmjam. Sedangkan indikator masukan input nonfisik meliputi: 1. Pencapaian audit teknis yang sesuai spesifikasi. 2. Pemenuhan audit keselamatan untuk semua paket konstruksi. 3. Peningkatan kemampuan staff Subdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk WINRIP. 4. Pelaksanaan Pengadaan barangjasa yang sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Indikator Kinerja Akhir

Indikator kinerja akhir dalam kegiatan program WINRIP berupa indikator keluaran output dan indikator hasil outcome. Output dan outcome yang dihasilkan juga dibedakan berdasarkan kegiatan fisik dan nonfisik. Bab 9 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja 9 - 3 1. Indikator Keluaran Output – Project Completion Report PCR Indikator keluaran output untuk kegiatan fisik adalah realisasi pencapaian atas input fisik,yaitu: a Panjang dan lebar prasarana jalan kmmdan jembatan m yang telah dilaksanakan. b Penggunaan anggaran biaya konstruksi fisik yang sesuai perencanaan. Indikator keluaran output untuk kegiatan nonfisik juga ditetapkan berdasarkan input nonfisik nya, yaitu: a Pelaksanaan Pengadaan barangjasa yang sesuai ketentuan yang berlaku. b Pelaksanaan audit teknis yang sesuai spesifikasi. c Pelaksanaan audit keselamatan untuk semua paket konstruksi. d Peningkatan kemampuan staff Subdit Teknik Lingkungan danKeselamatan Jalan. 2. Indikator Hasil Outcome Indikator keberhasilan pencapaian outcome sesuai dengan The Project Development Objective PDO yang tertuang pada dokumen Project Implementation Plan PIP yaitu untuk meningkatkan efektifitas penggunaan bagianruas tertentu dari jaringan jalan nasional sepanjang koridor barat Sumatera dengan mengurangi biaya bagi pengguna jalan. Outcome yang ditetapkan untuk pekerjaan fisik terdiri atas: a Dengan adanya pelebaran dan perbaikan jalan maka kecepatan perjalanan rata-rata Travel Speed akan meningkat, yang mengakibatkan berkurangnya waktu tempuh sampai 20 pada tahun ke lima. b Adanya peningkatan kondisi jalan sehingga mengurangi biaya operasional kendaraan ringan 5, kendaraan bus 8 dan kendaraan berat 10 pada tahun ke lima. Outcome ditinjau dari keseluruhan program penanganan sepanjang koridor 715 km dan tersebut terhitung sejak dimulainya pekerjaan konstruksi. Catatan: Pada awal pelaksanaan proyek perlu diadakan survey tentang: 1. Kecepatan kendaraan travel speed rata-rata dan waktu tempuh rata-rata. 2. Biaya operasional untuk kendaraan ringan, sedang dan berat. 3. Lalu-lintas Harian Rata-rata LHR unruk kendaraan ringan, sedang dan berat. Pada tahun ketiga dan kelima diadakan survey ulang untuk ketiga item terebut, sehingga dapat diadakan komparasi pengurangan waktu tempuh, penurunan biaya operasional kendaraan dan peningkatan Lalu- lintas Harian Rata-rata LHR. Adapun outcome pada pekerjaan non fisikadalah: a Pencapaian audit teknis yang sesuai spesifikasi. b Pemenuhan audit keselamatan untuk semua paket konstruksi. c Peningkatan kemampuan staff Subdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan sesusai dengan tupoksinya untuk WINRIP. Indikator kinerja Program WINRIP dapat dilihat pada Tabel 9 – 1, berikut ini. 9 - 4 Tabel 9 - 1 Indikator Kinerja Program WINRIP Project Development Objective: The development objective is to increase the effective use of selected sections of national roads along the Western Sumatera Corridor by reducing road user costs. PDO Level Results Indicators C o re Unit of Measure Baseline 2010 Cumulative Target Values Frequenc y Data Source Methodology Responsibility for Data Collection YR 1 YR 2 YR3 YR 4 YR5 Indicator One: Average passenger travel times reduced by at least 20 on project roads. i For light vehicles with base year Speed of 51 kmh ii 46 kmh for large buses iii 40 kmh heavy trucks Kmh --- --- 5 --- 20 Mid-term and ICR Travel speed survey PMUCTC Indicator Two: Average vehicle operating cost for a typical car, bus and heavy truck reduced by at least 5, 8, and 10 respectively, on project roads i For light vehicles with base year Vehicle Operating Cost of US0.19 per veh-km ii US0.35 veh-km for large buses iii US0.65 veh-km for heavy trucks USkm --- --- 3 5 7 --- 5 8 10 Mid- term and ICR Road condition and travel speed surveys. And use of HDM-IV VOC estimation Model PMUCTC Indicator Three: Increase of AADT on project road sections as per forecast AADT PAD- Annex 7 AADT Increases as per forecast ICR Traffic surveys PMUCTC 9 - 5 PDO Level Results Indicators C o re Unit of Measure Baseline 2010 Cumulative Target Values Frequenc y Data Source Methodology Responsibility for Data Collection INTERMEDIATE RESULTS Intermediate Result Component One: : Betterment and Capacity Expansion of National Roads Intermediate Result indicator One: Number of kilometers of improved national roads in the project region as planned. Km 0 km 50 km 100 km 300 km 500 km 715 km Semi- Annually Reports from PMU PMUCTC Intermediate Result indicator Two: Number of meters of improved bridges: Meter 0 m 0 m 100 m 130 m 160 m 194 m Semi- Annually Reports from PMU PMUCTC Intermediate Result Component Two: Implementation Support Intermediate Result indicator One: Satisfactory completion of technical audits for all road projects of component 1 20 40 60 80 100 Semi- Annually Reports from PMU PMUCTC Intermediate Result indicator Two: Satisfactory completion of road safety audits for all road projects of component 1 20 40 60 80 100 Semi- Annually Reports from PMU PMUCTC Intermediate Result Component Three: Road Sector Institutional Development Intermediate Result indicator One: of Environment unit staff trained and capacitated to mitigate disaster risk related to road network 20 40 50 75 100 Semi- Annually Reports from PMU and Bank Supervision PMUCTC Target values should be entered for the years data will be available, not necessarily annually see http:coreindicators for more details Use cumulative target values only if relevant. 9 - 6 9.3.3. Metode Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pemantauan dan evaluasi kinerja dalam kegiatan WINRIP dilakukan untuk kegiatan konstruksi fisik dan nonkonstruksi nonfisik. Kegiatan konstruksi meliputi pelaksanaan kegiatan fisik prasarana jalan dan jembatan yang dikerjakan. Sedangkan kegiatan nonkonstruksi meliputi pengadaan barang, consultant services perencanaan dan pengawasan, dan capacity buildingtraining. Evaluasi Kinerja dilakukan dengan menetapkan Indikator Kinerja awal yang berupa indikator masukan input, serta indikator kinerja keluaran output dan hasil outcome sebagai realisasi pencapaian kegiatan. Pemantauan dan evaluasi kinerja dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJNDirektorat terkait Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I dan Direktorat Bina Program. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja dibuat dalam bentuk laporan dan bersifat komprehensif. Pemantauan dilakukan secara terus menerus, kemudian dilaporkan secara berkala dan berjenjang sejak awal kegiatan sampai dengan pekerjaan selesai dilaksanakan atau Final Hand Over FHO . Metode pemantauan dilakukan dengan pengumpulan data, pelaporan secara online melalui Sistem Pelaporan Proyek dan e-Monitoring SiPP e-Mon, dan offline SAISAK. Pengiriman dokumen dilakukan oleh seluruh PPK melalui PMU kepada instansi yang terkait dengan substansi Loan dan Pemberi Pinjaman, juga dengan mengunggah melalui SiPP untuk semua paket dan ruas yang mendapat penanganan WINRIP, sebagaimana tertuang didalam Rencana Kerja dan Anggaran-KementerianLembaga RKA-KLDIPA baik yang sedang berjalan maupun yang sudah diusulkan sebelum pelaksanaan fisik dimulai oleh PPK, serta menyusun data permasalahan dan kendala serta tindak lanjut selama pelaksanaan konstruksi. Penyusunan laporan tersebut di atas juga harus memenuhi program Inpres No. 1 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Uang Negara dan Daerah serta dilaporkan secara berkala dan berjenjang kepada atasannya. Evaluasi Kinerja dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran antara lain dimaksudkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Unit Eselon II BalaiBPJND atau Direktorat Terkait, dan pada akhir pelaksanaan program WINRIP bila pekerjaan konstruksi telah selesai, yaitu dengan mengukur pencapaian kinerja dalam pelaksanaan fisik maupun nonfisik, baik output maupun outcome-nya, serta menyusun kendala dan permasalahan selama pelaksanaan kegiatan. Penyusunan Project Benefit Monitoring and Evaluation PBME untuk mengetahui melaporkan manfaat proyek pada tahun ke 3, 6, 9, maka dokumen Project Completion Report PCR harus disusun pada akhir pelaksanaan kegiatan proyek WINRIP, melaporkan output proyek, biaya yang dibutuhkan, kendalapermasalahan dan tindak lanjutnya.

a. Metode Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Konstruksi