RUJUKAN DAN PENGERTIAN DASAR

5 - 1

BAB 5 PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

5.1 RUJUKAN DAN PENGERTIAN DASAR

5.1.1 Rujukan

a. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah b. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah c. Guidelines Procurement under IBRD Loans and IDA Credits May 2004, Revised October 1, 2006 May 1, 2010 published by the World d. Naskah Perjanjian Pinjaman Loan Agreement WINRIP tanggal 14 Desember 2011, termasuk lampiran-lampirannya, seperti antara lain Procurement Plan. e. Supplementary Letters dan ketentuan-ketentuan yang disepakati pada saat Loan Appraisal atau Loan Negotiation termasuk ACAP dan LARF. f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 14PRTM2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07PRTM2011 tentang Standard an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. g. Surat Edaran SE Menteri Pekerjaan Umum No. 16SEM2013 tanggal 28 Nopember 2013 tentang Perubahan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07SEM2012 tentang Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Secara Elektronik e-Procurement. h. Surat Bank Dunia kepada Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Bappenas No. CD-328ProcVIII2013 tanggal 29 Agustus 2013 tentang Peningkatan Nilai Batas untuk Penggunaan Metode Pengadaan pada Proyek proyek yang Dibiayai Bank Dunia di Indonesia. i. Surat Task Team Leader WINRIP, Bank Dunia kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, No. Ref. WINRIP136 mengenai Peningkatan Nilai Batas u tuk Prior ‘e ie oleh Ba k Du ia dala Proses Pe gadaa . j. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 17SEDb2012 tanggal 21 Nopember 2012 tentang Penyampaian Buku Dokumen Pengadaan Pekerjaan Fisik dan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Pemborongan Jalan dan Jembatan. k. Surat Bank Dunia kepada Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 14 Maret 2014 mengenai penggunaan system e-procurement untuk pengadaan metoda National Competitive Bidding NCB pada paket-paket WINRIP. Ruang lingkup Perpres No.54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012 untuk kegiatan WINRIP Perpres 542010 jo Perpres 702012 tetap diberlakukan berdasarkan kesepakatan dengan pemberi pinjaman untuk menentukan aturan yang dipergunakan seperti yang tertuang dalam Loan Agreement. Ketentuan Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 103 Ayat 1 : PPK dalam melaksanakan pekerjaan yang dibiayai dari PHLN wajib memahami : a. Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri NPPLN Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri NPHLN atau Kesepahaman; dan b. Ketentuan-ketentuan pelaksanaan proyek pengadaan barangjasa setelah NPPLN NPHLN disepakati Pemerintah Republik Indonesia dan Pemberi PinjamanHibah. 5 - 2 Ketentuan Perpres No.54 Tahun 2010 Pasal 14 Ayat 1 dan Pasal 15 Ayat 1 : Ps 14 1 Kementerian Lembaga Pemerintah Daerah Institusi diwajibkan mempunyai Unit Layanan Pengadaan ULP yang dapat memberikan pelayananpembinaan dibidang Pengadaan BarangJasa. Ps 14 2 ULP pada KementerianLembagaPemerintah DaerahInstitusi dibentuk oleh MenteriPimpinan LembagaKepala Daerah Pimpinan Institusi. Ps 15 1 Pemilihan Penyedia BarangJasa dalam ULP dilakukan oleh Kelompok Kerja ULP. Artinya Kelompok Kerja POKJA ULP menggantikan fungsi Panitia Pengadaan.

5.1.2 Pengertian Dasar

a. Procurement Plan