TATA CARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN

8 - 1

BAB 8 MANAJEMEN KEUANGAN DAN PELAPORAN PROYEK

8.1 PERATURAN-PERATURAN DI BIDANG KEUANGAN

Di dalam pelaksanaan proyek sebagai pedoman dalam manajemen keuangan mengacu pada : 1. Undang-undang R.I. Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara. 2. Undang-undang R.I. Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2010 tentang Tata cara Pengadaan Pinjaman danatau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman danatau Hibah Luar Negeri. 5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 171PMK.052007 tentang Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 6. Peraturan Menteri Keuangan No. 73PMK.052008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian NegaraLembagaKantorSatker. 7. Peraturan Menteri Keuangan No. 192PMK.052009 tentang Perencanaan Kas. 8. Peraturan Menteri Keuangan No. 151PMK.052011 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman danatau Hibah Luar Negeri. 9. Peraturan Menteri Keuangan No. 134PMK.062005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN. 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penarikan Dana PinjamanHibah Luar Negeri di Lingkungan Pekerjaan Umum. 11. Peraturan Menteri PU No. 08PRTM2006 tentang Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pemungutan Dan Pelaporan Pajak-Pajak Dalam Pelaksanaan APBN Di lingkungan Dep. PU. 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190PMK.052012 tentang Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN. 13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No PER-45PB2012, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Pinjaman Western Indonesia National Roads Improvement Project WINRIP. 14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No PER-47PB2009, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian NegaraLembagaKantorSatker. 15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 169PMK.012012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 171PMK.022013 tentang Petunjuk Penyusunan Dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. 17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 257PMK.022014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2015

8.2 TATA CARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN pada suatu tahun anggaran dimulai dengan penyusunan dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut sebagai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA disusun oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian atau Lembaga RKA-KL yang telah disetujui oleh DPR dan Peraturan Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja pemerintah pusat dan disahkan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara BUN. DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku BUN. DIPA berlaku untuk satu tahun anggaran dan memuat informasi satuan-satuan terukur yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penganggaran anggaran. 8 - 2 Disamping itu, DIPA dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendali, pelaksanaan pelaporan, pengawasan dan sekaligus merupakan perangkat akutansi pemerintah. Pagu dalam DIPA merupakan batas pengeluaran tertinggi yang tidak boleh dilampaui dan pelaksanaannya harus dapat dipertanggung- jawabkan. Mengacu pada pengertian di atas, DIPA merupakan kesatuan antara rincian rencana kerja dan penggunaan anggaran yang disusun oleh Kementerian NegaraLembaga dan disahkan oleh BUN. 8.2.1 Penyusunan Rincian Penggunaan Anggaran Dalam rangka pelaksanaan rencana kerja penuangan muatan rencana kerja dari anggaran ke dalam konsep DIPA harus menunjukkan keterkaitan fungsi, subfungsi, program kegiatan, sub-kegiatan dengan satuan dan indikator keluaran. Untuk keperluan penggunaan anggaran, penuangan muatan rencana kerja dan anggaran ke dalam konsep DIPA harus sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah Bagan Akun Standar dan ketentuan pembayaranpencairan dana melalui mekanisme APBN. Berdasarkan tujuan di atas, tata cara penuangan rencana kerja dan anggaran ke dalam rincian penggunaan anggaran konsep DIPA adalah sebagai berikut: a. Penuangan Program Kegiatan, Sub Kegiatan dan Kelompok. b. Penempatan Akun dan Jenis Belanja c. Pengisian Kode Kewenangan d. Penetapan Sumber, Tata Cara Penarikan dan Kantor Bayar

8.2.2 Pengesahan DIPA

a. Pengesahan DIPA Kementerian NegaraLembaga