Prosedur Seleksi TPM RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI DAN UPAYA-UPAYA PENYELENGGARAAN PROYEK

Transparansi 11 - 38

c. Memilih Mitra Pihak Ketiga yang Mempunyai Potensi

Tidak seorangpun dapat mencegah organisasi-organisasi yang ada untuk berhubungan dan mendapatkan keterangan dari Executing Agency WINRIP. Seluruh permohonan diterima dan dilayani dengan baik pada semua tingkatan yang ada. PMU dibantu oleh konsultan CTC mengidentifikasi sejumlah organisasi yang relatif memenuhi kompetensi untuk mengembangkan kerja sama kemitraan selama kurun waktu proyek.

d. Calon Pemantau Pihak Ketiga

Dalam dokumen Term of Reference TOR CTC WINRIP, annex 2 menyatakan bahwa TPM dapat dipilih dari unsur Perguruan Tinggi lokal yang dekat dengan lokasi paket terkait atau dari masyarakat madaniCivil Society atau media masaa yang memenuhi kualifikasi. Calon TPM dari Perguruan Tinggi lebih diutamakan atau bisa saja Perguruan Tinggi berkolaborasi dengan masyarakat madani atau media massa. Sesuai dengan petunjuk ToR CTC WINRIP bahwa WPM dan TPM diutamakan dari Perguruan Tinggi, karena di luar Perguruan Tinggi sangat jarang institusi independen yang memiliki kualifikasi sebagai Pemantau Pihak Ketiga.

e. Prosedur Seleksi TPM

Pemilihan TPM dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. PMU mengirimkan surat pemberitahuan kepada BBPJN I, II dan III tentang pengadaan TPM untuk memantau pelaksanaan pekerjaan pada setiap paket. 2. PMU menginformasikan kepada beberapa Perguruan Tinggi untuk berpartisipasi melakukan pemantauan pada paket-paket WINRIP. 3. Calon Pemantau dari Perguruan Tinggi menyampaikan Surat Pernyataan Minat kepada PMU . 4. PMU mengundang Perguruan Tinggi yang telah menyampaikan Surat Pernyataan Minat sebagai Pemantau dan mengadakan penjelasan tentang lingkup pemantauan secara garis besar serta cara mengajukan proposal kepada PMU. 5. Calon Pemantau mengajukan proposal dengan melampirkan curriculum vitae calon Pemantau kepada PMU ditembuskan kepada CTC WINRIP. 6. Proposal berisikan profil, visi dan misi lembagainstitusi; alamat jelas; maksud dan tujuan; jaringan kerja asosiasi, Sumber Daya Manusia SDM yang tersedia, dan dilengkapi dengan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Biaya RAB operasional yang wajar, serta schedule pelaksanaan pemantauan. 7. Calon Pemantau yang mengajukan proposal akan diundang ke kantor Satker setempat atau tempat yang ditentukan untuk mengikuti seleksi berupa wawancara oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PMU, guna mengetahui kapasitas Calon TPM. Pedoman wawancara dan kriteria penilaian wawancara terlampir pada Pedoman Seleksi TPM. 8. Apabila ada calon yang tidak lulus seleksi, Perguruan Tinggi pengusul dapat mengajukan permohonan calon pengganti, hanya satu kali dengan batas waktu dua minggu setelah wawancara calon sebelumnya. 9. Calon pengganti akan mengikuti prosedur yang sama dengan calon Pemantau sebelumnya. 10. PMU dibantu oleh CTC akan melakukan training satu hari kepada calon TPM yang lulus seleksi di tempat yang disepakati. Materi training meliputi: Materi PMM BAB XI tentang Anti-Corrupton Action Plan ACAP, Manajemen Pelaksanaan Kontrak, Metode dan Teknik Pelaksanaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Kontrol Kualitas dan Jaminan Mutu, serta Penanganan Lingkungan sesuai dengan RKPPL. 11. Narasumber dalam pelaksanaan training adalah PMU dibantu oleh CTC WINRIP. 12. Calon Pemantau yang telah mengikuti training akan menerima Surat Persetujuan dan Mobilisasi dari PMU WINRIP. 13. Calon Pemantau yang tercantum dalam Surat Persetujuan dan Mobilisasi, akan menandatangani Kontrak Perjanjian Kerja dari CTC WINRIP. Catatan: Pengaturan secara detail tentang TPM diuraikan secara khusus dalam Kerangka Acuan Kerja KAK TPM dan Pedoman Seleksi TPM. Transparansi 11 - 39

11.6 SANKSI DAN PENALTI