Pengesahan DIPA Kementerian NegaraLembaga Penetapan Pejabat Perbendaharaan

8 - 2 Disamping itu, DIPA dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendali, pelaksanaan pelaporan, pengawasan dan sekaligus merupakan perangkat akutansi pemerintah. Pagu dalam DIPA merupakan batas pengeluaran tertinggi yang tidak boleh dilampaui dan pelaksanaannya harus dapat dipertanggung- jawabkan. Mengacu pada pengertian di atas, DIPA merupakan kesatuan antara rincian rencana kerja dan penggunaan anggaran yang disusun oleh Kementerian NegaraLembaga dan disahkan oleh BUN. 8.2.1 Penyusunan Rincian Penggunaan Anggaran Dalam rangka pelaksanaan rencana kerja penuangan muatan rencana kerja dari anggaran ke dalam konsep DIPA harus menunjukkan keterkaitan fungsi, subfungsi, program kegiatan, sub-kegiatan dengan satuan dan indikator keluaran. Untuk keperluan penggunaan anggaran, penuangan muatan rencana kerja dan anggaran ke dalam konsep DIPA harus sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah Bagan Akun Standar dan ketentuan pembayaranpencairan dana melalui mekanisme APBN. Berdasarkan tujuan di atas, tata cara penuangan rencana kerja dan anggaran ke dalam rincian penggunaan anggaran konsep DIPA adalah sebagai berikut: a. Penuangan Program Kegiatan, Sub Kegiatan dan Kelompok. b. Penempatan Akun dan Jenis Belanja c. Pengisian Kode Kewenangan d. Penetapan Sumber, Tata Cara Penarikan dan Kantor Bayar

8.2.2 Pengesahan DIPA

a. Pengesahan DIPA Kementerian NegaraLembaga

Pengertian Pengesahan DIPA adalah : 1. Pengesahan DIPA merupakan penetapan oleh Dirjen Perbendaharaan atas Konsep DIPA yang disusun oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran dan memuat pernyataan bahwa rencana kerja dan anggaran pada DIPA berkenaan tersedia dananya dalam APBN dan dapat merjadi dasar pembayaranpencairan dana atas beban APBN. 2. Pengesahan DIPA dilakukan dengan penerbitan Surat Pengesahan DIPA yang ditandatangani oleh: a Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan, untuk DIPA Kantor PusatSatker Pusat, dan DIPA Tugas Pembantuan. b Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan untuk DIPA Kantor DaerahSatker Vertikal, dan DIPA Dana Dekonsentrasi.

8.2.3 Pelaksanaan DIPA

a. Penetapan Pejabat Perbendaharaan

Terhadap DIPA yang disahkan oleh Direktur Jenderal PerbendaharaanKepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan MenteriPimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran menunjuk Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran untuk Satker di lingkungan instansi yang bersangkutan dengan surat keputusan. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kepala Satker yang bertanggungjawab menyelenggarakan kegiatan- kegiatan sesuai rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA. Uraian Tugas dan Fungsi pejabat inti Satuan Kerja sebagai berikut : 1. Kuasa Pengguna Anggaran a menyusun DIPA b menetapkan panitiapejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelola anggarankeuangan; c menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana; d memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan dan penarikan dana; e mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran f menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran sebagai berikut : 8 - 3 a mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana; b merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barangjasa sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barangjasa pemerintah; c menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; d melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan barangjasa sesuai dengan keluaran output yang ditetapkan dalam DIPA; e melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjiankontrak pengadaan barangjasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai dengan keluaran output yang ditetapkan dalam DIPA serta rencana yang telah ditetapkan; f merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengan keluaran output yang ditetapkan dalam DIPA; dan g melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan. 2. Pejabat Pembuat Komitmen PPK a menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan DIPA; – menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya; – menyusun perhitungan kebutuhan UPTUP sebagai dasar pembuatan SPP-UPTUP – mengusulkan revisi POKDIPA kepada KPA b menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia BarangJasa c membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjiankontrak dengan Penyedia BarangJasa d melaksanakan kegiatan swakelola e memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian kontrak yang dilakukannya f mengendalikan pelaksanaan perjanjiankontrak; g menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara – menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara; danatau – menguji kebenaran dan keabsahan dokumensurat keputusan yang menjadi persyaratankelengkapan pembayaran belanja pegawai. Dalam menerbitkan SPP, PPK melakukan pengujian yang meliputi: – kelengkapan dokumen tagihan – kebenaran perhitungan tagihan – kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN – kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barangjasa sebagaimana yang tercantum dalam perjanjiankontrak dengan barangjasa yang diserahkan oleh penyedia barangjasa – kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barangjasa sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barangjasa dengan dokumen perjanjiankontrak – ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barangjasa dengan dokumen perjanjiankontrakengenai hak tagih kepada negara – ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barangjasa dengan dokumen perjanjiankontrak 3. PPSPM Pejabat Pembuat SPM. a menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung – kelengkapan dokumen pendukung SPP – kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK – kebenaran pengisian format SPP – kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPAPOKRencana Kerja Anggaran Satker – ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPAPOKRencana Kerja Anggaran Satker 8 - 4 – kebenaran formal dokumensurat keputusan yang menjadi persyaratankelengkapan pembayaran belanja pegawai – kebenaran formal dokumensurat bukti yang menjadi persyaratankelengkapan sehubungan dengan pengadaan barangjasa – kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjiankontraksurat keputusan – kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih; – kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara – kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjiankontrak b Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan c membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan; d menerbitkan SPM – mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UPTUP, dan sisa dana UPTUP pada kartu pengawasan DIPA – menandatangani SPM – memasukkan Personal Identification Number PIN PPSPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM e menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih f melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA g melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran. 4. Bendahara Pengeluaran a MenteriKetua Lembaga menetapkan Bendahara Pengeluaran b Penetapan Bendahara Pengeluaran dapat didelegasikan kepada Kepala Satker c Pengangkatan Bendahara Pengeluaran tidak terikat periode tahun anggaran d Surat Penetapan BP disampaikan kepada PPSPM dan PPK, serta kepada Kepala KPPN dalam rangka penyampaian Laporan Pertanggungjawaban LPJ e Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA, PPK atau PPSPM f Dalam hal tidak terdapat pergantian Bendahara Pengeluaran, penetapan Bendahara Pengeluaran tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku g Dalam hal Bendahara Pengeluaran dipindahtugaskan pensiundiberhentikan dari jabatannyaberhalangan sementara, MenteriPimpinan Lembaga atau kepala Satker menetapkan pejabat pengganti sebagai Bendahara Pengeluaran h Bendahara Pengeluaran yang dipindahtugaskan pensiundiberhentikan dari jabatannyaberhalangan sementara bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh administrasi keuangan.

b. Penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan POK