Kriteria Rencana Pembangunan Jalan yang Wajib Dilengkapi AMDAL

10 - 7 lahan sudah dilaksanakan kurang dari 2 tahun sebelum paket ruas jalan diprogramkan, maka diperlukan Studi Penelusuran Tracer Study. Penyaringan sosial dapat digambarkan seperti Gambar berikut. Gambar 10 - 1 Skema Tahap Penyaringan Sosial E. Mekanisme Penanganan Keluhan Mekanisme penanganan keluhan dimaksudkan untuk menyediakan kesempatan bagi warga terkena proyek WTP menyampaikan ketidakpuasan dan keluhan. Keluhan dapat berupa ekspresi ketidakpuasan terhadap semua aspek pada tahap penyiapanpenyusunan dan pelaksanaan LARAP. Berikut ini alur mekanisme penanganan keluhan dalam kegiatan pengadaan tanah dan pemukiman kembali dalam program WINRIP.

10.3.2. Peraturan Pemerintah Indonesia

10.3.2.1. Penyaringan, Kelayakan dan Izin Lingkungan

Penyaringan lingkungan hidup bidang jalan menjelaskan 1 Perundang-undangan dan Peraturan Lingkungan Hidup terkait persyaratan penyaringan dalam menentukan jenis dokumen lingkungan hidup AMDALUKL-UPLSPPL serta perizinan lainnya yang dibutuhkan misal: izin meningkatkan jalan di kawasan hutan, mekanisme kolaborasi dll sebelum dilaksanakannya pekerjaan fisik. 2 Prosedur penyaringan. 3 Pelaporan hasil penyaringan. 1 Kriteria Kegiatan Jalan yang Wajib Dilengkapi AMDAL atau UKL- UPL atau SPPL

a. Kriteria Rencana Pembangunan Jalan yang Wajib Dilengkapi AMDAL

Penentuan kegiatan jalan yang wajib dilengkapi AMDAL didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1. Berdasarkan jenis dan skalabesaran rencana kegiatan. Kriteria jenis dan skalabesaran rencana kegiatan jalan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, sebagaimana tercantum pada Tabel 10.4. 2. Berdasarkan sensitifitas lingkungan di lokasi alinyemen jalan dan sekitarnya. Kriteria kegiatan pembangunan jalan yang wajib AMDAL didasarkan juga atas Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, danPeraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Jeniskawasan lindung dan daerah sensitif lainnya dicantumkan pada Tabel 10.5. Rencana Kegiatan Memerlukan Lahan Lahan sudah bebas Tidak Memerlukan studi sosial Survei sosial Survei Sosial Ekonomi SLARAPLARAP Tracer Study tidak 2 Tahun ya 2 Tahun 10 - 8 Tabel 10 - 4 Jenis Rencana Kegiatan Jalan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL NO JENIS KEGIATAN SKALA BESARAN ALASAN ILMIAH KHUSUS 1 Pembangunan danatau peningkatan jalan tol yang membutuhkan pengadaan lahan di luar RUMIJA ruang milik jalan dengan skalabesaran panjang km dan skalabesaran luas pengadaan lahan ha: a. Di kota metropolitanbesar - Panjang jalan dengan luas lahan pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan lahan k de ga pengadaan lahan10 ha ha a. Luas wilayah kegiatan operasi produksi berkorelasi dengan luas penyebaran dampak. b. Memicu alih fungsi lahan beririgrasi teknis menjadi lahan permukiman dan industri. c. Bangkitan lalu lintas, dampak kebisingan getaran, emisi yang tinggi. b. Di kota sedang - Panjang jalan dengan luas pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan lahan 5 km dengan pengadaan lahan 20 ha ha a. Bangkitan lalu lintas, dampak kebisingan getaran, emisi yang tinggi,gangguan visual dan dampak sosial. b. Alih fungsi lahan c. Di pedesaan - Panjang jalan dengan luas pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan lahan k de ga pengadaan lahan 30 ha ha a. Bangkitan lalu lintas, dampak kebisingan getaran, emisi yang tinggi, gangguan visual dan dampak sosial. b. Alih fungsi lahan 2 Pembangunan danatau peningkatan jalan dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan lahan di luar RUMIJA: a. Di kota metropolitanbesa - Panjang jalan dengan luas pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan lahan b. Di kota sedang - Panjang jalan dengan luas pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan Lahan c. Pedesaan - Panjang jalan dengan luas pengadaan lahan; atau - Luas pengadaan lahan k de ga pengadaan lahan20 ha ha k de ga pengadaan lahan 30 ha ha k de ga pengadaan lahan 40 Ha ha Bangkitan lalu lintas, dampak kebisingan, getaran, emisi yang tinggi, gangguan visual dan dampak sosial. a. Pembangunan subway underpass, terowongan tunnel, jalan layang flyover, dengan panjang b. Pembangunan jembatan, dengan panjang k Berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan landsubsidence, air tanah serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, lalu lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, gangguan jaringan prasarana sosial gas, listrik, air minum, telekomunikasi dan dampak sosial di sekitar kegiatan tersebut. Sumber: Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 10 - 9 Tabel 10 - 5 Daftar Kawasan Lindung No. Jenis Kawasan Lindung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. Kawasan hutan lindung; Kawasan bergambut; dan Kawasan resapan air; Sempadan pantai; Sempadan sungai; Kawasan sekitar danau atau waduk; Suaka margasatwa dan suaka alam; Cagar alam dan cagar alam laut; Kawasan pantai berhutan bakau; Taman nasional dan taman nasional laut; Taman hutan raya; Taman wisata alam dan taman wisata alam laut; Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan; Kawasan cagar alam geologi ; Kawasan imbuhan air tanah; Sempadan mata air; Kawasan perlindungan plasma nutfah; Kawasan pengungsian satwa; Terumbu karang; dan Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi; Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan termasuk Daerah Karst Berair, Daerah dengan Budaya Masyarakat Istimewa, Daerah situs Lokasi Purbakala atau Peninggalan Sejarah yang bernilai tinggi; Kawasan Rawan Bencana.

B. Daerah sensitif lain Komunitas Rentan Komunitas Adat Terpencil dan Kelompok Miskin ;

Daerah Pemukiman Padat; Daerah Komersial; Lahan Produktif; Daerah berlereng curam; Sumber: Lampiran Permeneg RI No. 05 Tahun 2012, Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

b. Kriteria rencana pembangunan jalan yang wajib dilengkapi UKL UPL atau SPPL