Peningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan

3-11 ekonomi wilayah yang mampu mengakomodasi pasar rakyat, sektor informal termasuk kegiatan koperasi dan Usaha mikro kecil Menengah UMKM dan pengembangan ekonomi kawasan perbatasan untuk Kota Ambon; d. Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya melalui pengembangan sarana prasarana dan tenaga terampil di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial berbasis pada kondisi dan potensi lokal kota Ambon dan Ternate; e. Meningkatkan kondisi keamanan kota melalui pencegahan, penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitas dan konflik, serta peningkatan modal sosial masyarakat kota.

3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif

terhadap Bencana a. Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk tanggap, siap, dan tahan terhadap terjadinya bencana sehingga mampu kembali pada kondisi semula urban resilience terutama untuk bencana gelombang pantai dan abrasi, konflik sosial dan kejadian luar biasa; b. Membangun infrastruktur mitigasi bencana gelombang pantai dan abrasi, konflik sosial dan kejadian luar biasa untuk melindungi aset-aset sosial ekonomi melalui ; c. Mengembangkan konsep green openspace ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan videotron,dan green waste pengelolaan sampah melalui 3R 1 untuk pengurangan tingkat pencemaran di darat dan laut.

4. Peningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan

a. Mewujudkan sistem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi kepemerintahan kota yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat kota berkelanjutan; b. Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan kapasitas aparatur pemerintah dalam membangun dan mengelola kota berkelanjutan melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan secara bersikenambungan; c. Menyederhanakan proses perijinan dan berusaha bagi para pelaku ekonomi termasuk pelayanan terpadu satu pintu PTSP; d. Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota, untuk mewujudkan kota berkelanjutan; 1 3R: pengurangan Reduce, pemanfaatan kembali Re-use, dan Daur Ulang re-cycle 3-12 e. Mengembangkan dan menyediakan pusat data informasi perkotaan terpadu yang mudah diakses melalui penyediaan peta kota dan kawasan perkotan dan updating data base perkotaan; f. Meningkatkan peran swasta, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi secara aktif, baik dalam forum dialog perencanaan dengan pemerintah dan masyarakat perkotaan, maupun dalam pembangunan kota berkelanjutan, seperti: pembangunan infrastruktur perkotaan maupun masukan terhadap rencana tata ruang kota.

3.5.2.2 Pengembangan Kawasan Desa dan Kawasan Perdesaan

Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, arah kebijakan pengembangan desa dan kawasan perdesaan di Wilayah Kepulauan Maluku adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan diarahkan pula untuk membangun keterkaitan ekonomi lokal antara perkotaan dan perdesaan melalui integrasi perdesaan mandiri pada 3 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.5. Dalam rangka percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah Kepulauan Maluku akan dilakukan:

1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk