1-29
2. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan
hilir desa-kota melalui pengembangan klaster khususnya agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan transmigrasi.
a Meningkatkan hasil pertanian dan perikanan, serta
mengembangkan industri pengolahannya yang berbasis koperasi dan usaha kecil dan menengah.
b Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan agribisnis
di sektor
pertanian dan
perikanankelautan serta
pengembangan kawasan
pariwisata. c
Mengembangkan lembaga keuangan di daerah untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha khususnya di
sektor pertanian dan perikanankelautan serta sektor lain yang mendukung.
d Menerapkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai
tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa.
3. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola, Kelembagaan, dan
Masyarakat dalam Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa
a Mengembangkan sistem perdagangan antar daerah yang
efisien; b
Meningkatkan peran Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah;
c Mengembangkan kerjasama antar daerah khususnya di luar
Jawa-Bali dan kerjasama pemerintah-swasta; d
Mengembangkan forum dialog antar stakeholder yang mendorong perwujudan kerjasama;
e Mengembangkan pendidikan kejuruan untuk memperkuat
kemampuan inovasi, dan kreatifitas lokal.
1.4.3. Pengembangan Daerah Tertinggal
2
dan Kawasan Perbatasan
3
1.4.3.1. Pengembangan Daerah Tertinggal
Arah kebijakan percepatan pembangunan daerah tertinggal difokuskan pada:
2
Daerah Tertinggal adalah meliputi kabupaten yang masih dalam kategori tertinggal berdasarkan kriteria ekonomi; SDM; infrastruktur; kapasitas keuangan daerah; aksesibilitas; dan karakteristik
daerah.
3
Kawasan Perbatasan Negara adalah wilayah kabupatenkota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan atau laut lepas.Kawasan perbatasan negara
meliputi kawasan perbatasan darat dan kawasan perbatasan laut termasuk pulau-pulau kecil terluar.
1-30 a
Upaya pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhanpelayanan dasar publik;
b Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung oleh
sumber daya manusia SDM yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah tertinggal dan kawasan
strategis.
Strategi pengembangan daerah tertinggal sebagai berikut: a
Mengembangkan perekonomian masyarakat di daerah tertinggal dalam rangka meningkatkan nilai tambah sesuai dengan
karakteristik, posisi strategis, dan keterkaitan antarkawasan yang meliputi
aspek infrastruktur,
manajemen usaha,
akses permodalan, inovasi, pemasaran dan perlu didukung oleh
pemetaan masalah berbasis bioregion serta pengembangan produk unggulan daerah;
b Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan daerah
tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui pembangunan sarana dan prasarana transportasi, yaitu: peningkatan akses
jalan, jembatan, pelabuhan, penerbangan, pelayaran dan penyediaan moda transportasi perintis;
c Meningkatkan kualitas SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi
IPTEK, dan kapasitas tata kelola pemerintahan daerah, meliputi aspek peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan daerah,
kelembagaan, dan keuangan daerah;
d Mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM
untuk pelayanan dasar publik, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, air bersih, energilistrik, telekomunikasi,
serta mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dasar, seperti: sandang, pangan, dan perumahan;
e Memberikan tunjangan khusus kepada tenaga kesehatan,
pendidikan, penyuluh pertanian-kehutanan, pendamping desa di daerah tertinggal;
f Melakukan penguatan regulasi terhadap daerah tertinggal dan
pemberian insentif kepada pihak swasta dalam pengembangan iklim usaha di daerah tertinggal, salah satunya melalui
harmonisasi peraturan perizinan antara pemerintah dan pemerintah daerah;
g Melakukan pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah
terentaskan melalui
penguatan kapasitas
kelembagaan pemerintahan daerah dan peningkatan kapasitas SDM;
1-31 h
Mendukung pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi sebagai upaya pengurangan kesenjangan antarwilayah. Dalam
proses pembangunan kedepan, diharapkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru dapat mendukung upaya
percepatan pembangunan daerah tertinggal dan pengembangan kawasan perdesaan, disamping perlu dukungan semua sektor
terkait;
i Mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat,
yang difokuskan pada i pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, ii peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan
terutama di wilayah terisolir, iii pembangunan infrastruktur transportasi untuk membuka keterisolasian, iv pemihakan
terhadap Orang Asli Papua, v penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah melalui pemantapan sistem tata kelola yang
baik, vi pembangunan sentra logistik untuk mengatasi kemahalan, vii pengembangan energi baru dan terbarukan
terutama di wilayah terisolir, viii penguatan kelembagaan percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.
1.4.3.2. Pengembangan Kawasan Perbatasan