1-24 f
Meningkatkan keamanan kota melalui pencegahan, penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitas dan
konflik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK.
3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan
Bencana
a Menata, mengelola, dan memanfaatkan ruang dan kegiatan
perkotaan yang efisien dan berkeadilan serta ramah lingkungan;
b Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan dalam
membangun ketahanan kota terhadap perubahan iklim dan bencana urban resilience;
c Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada
konsep hijau dan berketahanan, antara lain: green openspace ruang terbuka hijau, greenwaste pengelolaan sampah dan
limbah, green water efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan, green transportation transportasi ramah
lingkungan, green energy pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan, serta green economy
pengembangan ekonomi yang berwawasan lingkungan
4. Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis
teknologi dan budaya lokal
a Mengembangkan
perekonomian dengan
membangun pencitraan kota city branding yang mendukung pencitraan
bangsa nation branding; b
Menyediakan infrastruktur dan pelayanan publik melalui penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK.;
c Membangun kapasitas masyarakat yang inovatif, kreatif dan
produktif.
5. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan
a Mewujudkan sistem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi
kepemerintahan kota yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat;
b Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan
inovatif serta aparatur pemerintah dalam mengelola dan mewujudkan Kota Berkelanjutan;
c Menyederhanakan proses perijinan dan pelayanan publik bagi
masyarakat dan para pelaku usaha; d
Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota dan antara kota-
kabupaten, baik dalam negeri dan luar negeri sister city;
1-25 e
Membentuk dan Menguatkan status Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan termasuk
Jabodetabek; f
Mengembangkan dan menyediakan basis data informasi dan peta perkotaan berskala besar yang terpadu dan mudah
diakses; serta g
Meningkatkan peran aktif swasta, Organisasi Masyarakat Sipil OMS, dan asosiasi profesi dalam penyusunan kebijakan,
perencanaan dan pembangunan Kota Berkelanjutan
1.4.2.2. Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan
Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, pengembangan desa dan kawasan perdesaan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana
dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, kebijakan pembangunan desa dan kawasan perdesaan, termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, pulau-pulau kecil
terluar tahun 2015-2019 dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa, termasuk
permukiman transmigrasi, sesuai dengan kondisi geografisnya
a Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perumahan
dan fasilitas permukiman;
b Meningkatkan ketersediaan guru dan tenaga kependidikan serta
sarana dan prasarana pendidikan;
c Meningkatkan ketersediaan tenaga medis serta sarana dan
prasarana kesehatan;
d Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana perhubungan antar
permukiman ke pusat pelayanan pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat kegiatan ekonomi; dan
e Meningkatkan ketersediaan prasarana pengairan, listrik dan
telekomunikasi. 2.
Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi
a Fasilitasi pengelolaan BUMDesa serta meningkatkan ketersediaan
sarana prasarana produksi khususnya benih, pupuk, pasca panen, pengolahan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga
desa;
b Fasilitasi,
pembinaan, maupun
pendampingan dalam
pengembangan usaha, bantuan permodalankredit, kesempatan berusaha, pemasaran dan kewirausahaan; dan
1-26 c
Meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pemanfaatan dan
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna. 3.
Pembangunan sumber
daya manusia,
peningkatan keberdayaan,
dan pembentukan
modal sosial
budaya masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi
a Mengembangkan pendidikan berbasis ketrampilan dan
kewirausahaan;
b Mendorong peran aktif masyarakat dalam pendidikan dan
kesehatan;
c Memberi pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan
hak-hak masyarakat adat; d
Mengembangkan kapasitas dan pendampingan kelembagaan kemasyarakatan
desa dan
kelembagaan adat
secara berkelanjutan;
e Menguatkan partisipasi masyarakat termasuk perempuan, anak,
pemuda dan penyandang disabilitas dalam pembangunan desa; f
Menguatkan kapasitas masyarakat desa dan masyarakat adat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam lahan dan
perairan, serta lingkungan hidup desa termasuk desa pesisir secara berkelanjutan;
g Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan
masyarakat desa dalam meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, lingkungan keamanan dan politik;
h Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan monitoring pembangunan desa; dan
i Meningkatkan partisipasi dan kapasitas tenaga kerja TKITKW
di desa. 4.
Pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan
pendampingan dengan strategi: a
Konsolidasi satuan kerja lintas KementerianLembaga; b
Memastikan berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, jiwa, dan semangat UU Desa, termasuk
penyusunan PP Sistem Keuangan Desa; c
Memastikan distribusi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa berjalan secara efektif, berjenjang, dan bertahap;
d Mempersiapkan Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota dalam
mengoperasionalisasi pengakuan hak-hak masyarakat adat untuk dapat ditetapkan menjadi desa adat.
1-27
5. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur