Perwujudan Konektivitas antar Kota Sedang dan Kota Kecil, Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir

8-18

8.5.2.3. Peningkatan Keterkaitan Kota dan Desa di Wilayah Sumatera

Peningkatan keterkaitan desa-kota di Wilayah Sumatera diarahkan dengan memperkuat 8 pusat pertumbuhan, yaitu Kawasan Peureulak dan sekitarnya Provinsi Aceh, Sidikalang dan sekitarnya Provinsi Sumatera Utara, Tapan dan sekitarnya Provinsi Sumatera Barat, Batik Nau dan sekitarnya Provinsi Bengkulu, Baturaja dan sekitarnya Provinsi Sumatera Selatan, Mesuji dan sekitarnya Provinsi Lampung, Tanjung Siapi-api dan sekitarnya Provinsi Sumatera Selatan, serta Toboali dan sekitarnya Provinsi Bangka Belitung. Kawasan- kawasan ini mencakup kawasan transmigrasi, kawasan agropolitan dan minapolitan, serta kawasan pariwisata lihat tabel 8.7. Kebijakan untuk meningkatkan keterkaitan desa-kota diarahkan untuk mendukung pengembangan kawasan perdesaan menjadi pusat pertumbuhan baru terutama di desa-desa mandiri. Adapun prioritas strategi yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Perwujudan Konektivitas antar Kota Sedang dan Kota Kecil,

dan antar Kota Kecil dan Desa. a. Mempercepat pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi antara laut, darat, dan udara untuk memperlancar arus barang, jasa, penduduk, dan modal; b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas Sumatera, Pelabuhan Tanjung Siapi-Api dan Tanjung Pandan, bandar udara Tanjung Pandan, serta angkutan penyebrangan yang melayani Kawasan Batik Nau dan Bangka Belitung; c. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi antar wilayah; d. Meningkatkan kualitas suplai energi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri, dengan prioritas pada pengembangan PLTU dan PLTGMG di Bangka Belitung.

2. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir

desa-kota melalui pengembangan klaster khususnya agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan transmigrasi a. Mengembangkan sentra produksi dan pengolahan hasil pertanian di di Kawasan Peureulak, Sidikalang, Tapan, Batik Nau, Baturaja, Mesuji, Tanjung Siapi-api, dan Batu Betumpang sentra produksi dan pengolahan hasil perikanan di Kawasan Peureulak, Tapan, Tanjung Siapi-Api, dan Tanjung Pandan; 8-19 b. Meningkatkan akses desa-desa produksi menuju pusat pertumbuhan lihat Tabel 8.6 dan simpul-simpul transportasi, pengembangan pasar, dan toko sarana dan prasaran produksi; c. Mengembangkan daya tarik wisata alam dan sejarah di Kawasan Pariwisata Danau Toba melalui peningkatan promosi, perbaikan dermaga wisata, perbaikan jalur darat dan peningkatan signage menuju destinasi wisata, pengembangan wisata air dan wisata budaya suku batak, peningkatan kualitas penginapan, rumah makan, dan cafe outdoor; d. Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan; e. Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa.

3. Peningkatan tata kelola ekonomi lokal yang berorientasi