Peningkatan Kemampuan SDM dan IPTEK Regulasi dan Kebijakan Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN

1-22

3. Peningkatan Kemampuan SDM dan IPTEK

Peningkatan kemampuan SDM dan IPTEK dilakukan melalui penyediaan SDM yang memiliki kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan industri di masing-masing pusat-pusat pertumbuhan dan kemampuan pengelolaan kawasan di wilayah belakangnya hinterland. Membangun SMK-SMK dan politeknik dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini sesuai dengan potensidan kebutuhan pembangunan daerah. Selain itu, akan dilakukan pembangunan Science and Techno Park dalam rangka mendukung peningkatan kemampuan berinovasi untuk meningkatkan daya saing, serta mengoptimalkan interaksi dan pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, serta dunia usaha. Untuk itu, akan ditingkatkan anggaran riset untuk mendorong inovasi teknologi.

4. Regulasi dan Kebijakan

Dalam rangka mempermudah proses pembangunan, Pemerintah akan melakukan deregulasi debottlenecking peraturan- peraturan yang menghambat pengembangan investasi dan usaha di kawasan pertumbuhan ekonomi, melalui: i mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-undang yang terkait dengan investasi, ii menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik di tingkat pusat dan daerah, maupun antara sektorlembaga, iii merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan kawasan strategis, dan iv menyusun peraturan untuk memberikan insentif bagi pengembangan investasi di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

5. Peningkatan Iklim Investasi dan iklim usaha

Dalam rangka mempermudah dan memperlancar proses kemudahan berusaha dan berinvestasi, perlu dilakukan: i penyederhanaan prosedur investasi dan prosedur berusaha di kawasan strategis, ii peningkatan efisiensi logistik di dalam kawasan strategis dan antar wilayah, iii Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP di Kawasan Strategis dengan mempercepat pelimpahan kewenangan perijinan dari Kepala Daerah kepada Kepala PTSP iv meningkatkan efektivitas pelaksanaan KPS terutama dalam rangka penyediaan infrastruktur dan energi untuk mendukung pengembangan kawasan strategis, v meningkatkan dan menggali potensi investasi kawasan strategis vi membatalkan perda bermasalah untuk meningkatkan kepastian berusaha di kawasan strategis, 1-23 vii menerapkan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif dengan tetap mempertimbangkan peningkatan produktivitas untuk menarik minat investor ke kawasan strategis; dan viii memberikan insentif fiskal dan non fiskal khusus untuk kawasan strategis yang dapat mendorong investasi sektor pengolahan yang memproduksi bahan baku untuk industri domestik dan sektor industri yang mengolah sumber daya alam.

1.4.2. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

1.4.2.1. Pembangunan Perkotaan

Arah kebijakan pembangunan wilayah perkotaan difokuskan untuk membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing menuju masyarakat kota yang sejahtera berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal. Untuk itu, strategi pembangunan perkotaan tahun 2015-2019 adalah :

1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN

a Mendorong kawasan perkotaan metropolitan baru sebagai sentra produksi pengolahan barang dan jasa untuk melayani KTI serta memantapkan peran dan fungsi kawasan metropolitan yang sudah ada untuk menjadi pusat berskala global; b Meningkatkan konektivitas antar wilayah dan antar pulau di 12 kawasan perkotaan metropolitan dan 20 kota otonom prioritas diluar Pulau Jawa – Bali yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi dan mengoptimalkan Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI dan jalur tol laut.

2. Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP