Pembangunan Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur

2-22 d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi, baik darat, air, maupun udara, khususnya pada pembangunan bandara perintis; e. Meningkatkan ketersediaan jaringan listrik tenaga surya, tenaga air, dll dan jaringan telekomunikasi yang menjangkau kampung terpencil, pulau-pulau, dan kampung perbatasan .

2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha

ekonomi masyarakat kampung a. Meningkatkan peran dan kapasitas pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi masyarakat miskin dan rentan; b. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan dalam pengembangan usaha berbasis lokal melalui pendampingan- pendampingan yang intensif; c. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan usaha bagi masyarakat kampung; d. Memberikan program jaminan sosial untuk kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat KIS yang didukung dengan upaya pemberian jaminan sosial daerah; e. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana produksi benih, pupuk, jaringan irigasi, armada perikanan, alat tangkap, bahan bakar, pasca panen, pengolahan, dan pasar kampung; f. Mendukung Program Strategis Pengembangan ekonomi dan kelembagaan kampung PROSPEK yang berorientasi penguatan ekonomi masyarakat dan kemandirian kampung dengan mengembangkan sistem produksi tanam-petik-olah- jual hasil produksi.

3. Pembangunan

Sumber Daya Manusia, Peningkatan Keberdayaan, dan Pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Kampung a. Menguatkan lembaga adat dan kampung Adat, perlindungan hak-hak masyarakat adat sesuai dengan perundangan yang berlaku termasuk hak atas tanah adatulayat dan tapal batas Desa Adat melalui pendampingan; b. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam kesehatan, khususnya dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan lokal bidan desa, dukun beranak; c. Meningkatkan keberdayaan masyarakat termasuk tokoh adat, tokoh agama, tokoh lokal dan kelompok masyarakat kelompok wanita, pemuda, anak, dan TKI dalam membangun desa melalui penguatan sosial budaya masyarakat; 2-23 d. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, baik pendidikan formal, maupun pendidikan dan pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan berbasis potensi lokal; e. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan tanah dan SDA termasuk pengelolaan kawasan pesisir dan laut yang berkelanjutan; f. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi kebijakan shareholding pemerintah, kampung, dan pihak ketiga melalui pendampingan intensif.

4. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur

pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan a. Sosialisasi peraturan pelaksanaan UU No.62014 tentang Desa; b. Meningkatkan kapasitas pemerintah kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung, melalui fasilitasi, pelatihan, dan pendampingan dalam i Perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan kampung, ii Pengelolaan aset dan keuangan kampung, iii Pelayanan publik dan administrasi pemerintahan kampung, iv Penataan kampung; v penyiapan peta kampung dan penetapan batas kampung secara digital; c. Menguatkan pemerintah kampung, masyarakat, dan kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, lingkungan keamanan dan politik; d. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pemerintahan kampung; e. Fasilitasi pengembangan data dan informasi kampung yang digunakan sebagai acuan bersama perencanaan dan pembangunan kampung.

5. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup