6-15 antara perkotaan dan perdesaan melalui integrasi kawasan perdesaan
mandiri pada 7 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6.6. Dalam rangka percepatan pembangunan desa dan
kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah
Kalimantan akan dilakukan:
1.
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk permukiman transmigrasi sesuai dengan kondisi geografisnya
a. Membangun dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
dasar bidang transportasi, terutama jalan; b.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan sarana pendidikan khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah,
terutama di desa-desa perbatasan; c.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan Poskesdes, Pustu, puskesmas keliling terutama di desa-desa
perbatasan; d.
Meningkatkan distribusi dan kualitas tenaga pendidikan dan kesehatan di desa-desa terpencil dan desa-desa perbatasan;
e. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perumahan di
kawasan desa tertinggal dan berkembang khususnya dalam penyediaan air bersih dan sanitasi;
f. Meningkatkan kapasitas maupun kualitas jaringan listrik dan
telekomunikasi.
2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi
a. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan
melalui penyediaan lapangan usaha, pemasaran, informasi pasar dan kewirausahaan, dana bergulir bagi masyarakat miskin;
b. Meningkatkan keberdayaan petani dan nelayan dalam
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna bio- energi, biofloc untuk mewujudkan kemandirian pangan;
c. Memberikan akses dan kemudahan permodalan bagi masyarakat
miskin dan rentan kepada lembaga keuangan mikro; d.
Mendukung terwujudnya desa mandiri benih dengan menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana produksi
benih, pupuk, jaringan irigasi, armada perikanan, alat tangkap, bahan bakar, sistem informasi nelayan, pasar, pasca panen
sistem logistik, pengolahan, dan pasar desa.
6-16 3.
Pembangunan sumber
daya manusia,
peningkatan keberdayaan,
dan pembentukan
modal sosial
budaya masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi
a. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan, melalui
fasilitasi dan pendampingan berkelanjutan dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan desa berbasis kearifan lokal;
b. Meningkatkan keberdayaan masyarakat adat, melalui penguatan
lembaga adat dan Desa Adat, c.
Memberikanpengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat sesuai dengan perundangan yang berlaku termasuk hak atas
tanah adatulayat dan hak tradisional adat; d.
Meningkatkan pemberdayaan kesejahteraan keluarga PKK, memberikan penguatan peran perempuan Kelompok Usaha
Bersama Perempuan, pemuda, dan kaum marjinal dalam bidang ketrampilan dan kewirausahaan berbasis komoditas lokal
melalui pelatihan dan pendampingan;
e. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan
sumber energi terbarukan. 4.
Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara
berkelanjutan a.
Sosialisasi peraturan pelaksanaan UU No.62014 tentang Desa; b.
Fasilitasi peningkatan kapasitas tata kelola Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD melalui fasilitasi, pelatihan,
dan pendampingan dalam: i Perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan desa; ii Pengelolaan aset dan
keuangan desa; iii Pelayanan publik dan administrasi pemerintahan desa; iv Penyiapan peta desadan penetapan batas
desa secara digital; v penataan desa;
c. Menguatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat
desa dalam meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, lingkungan keamanan dan politik;
d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan
desa; e.
Fasilitasi penyiapan data dan informasi desa yang digunakan sebagai acuan bersama perencanaan dan pembangunan desa;
5.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan
termasuk di kawasantransmigrasi a.
Menjamin pelaksanaan distribusi lahan kepada desa-desa dan distribusi hak atas tanah bagi petani, buruh lahan, dan nelayan,
serta menata ruang kawasan perdesaan untuk melindungi lahan
6-17 pertanian dan menekan alih fungsi lahan produktif dan lahan
konservasi; b.
Menjamin hak desa-desa dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
seimbang, berkelanjutan, dan berwawasan mitigasi bencana; c.
Membebaskan desa dari kantong-kantong hutan dan perkebunan; d.
Fasilitasi peningkatan kesadaran masyarakat dalam kemandirian pangan melalui diversifikasi pangan dan pengembangan varietas
lokal; e.
Fasilitasi peningkatan kesadaran masyarakat dalam kemandirian energidengan mendorong penggunaan sumber energi di desa
kotoran ayam, kotoran sapi, kayu sersah, briket batu bara, gas, aliran air dan teknologi tepat guna yang memanfaatkan inovasi
lokal micro-hydro, bio-gas, tenaga surya.
6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan termasuk