Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Pulau Sumatera Percepatan Penguatan Konektivitas

8-8 internasional berbasis produksi dan pengolahan hasil bumi serta menjadi lumbung energi nasional. Persebaran kawasan strategis berada di beberapa provinsi, meliputi: Kawasan Ekonomi KhususKawasan Industri Sei Mangkei, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, Kawasan Industri Langsa, rencana pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Provinsi Sumatera Utara, Kawasan Industri Tanggamus di Provinsi Lampung, pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan, Karimun, dan Sabang, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Percepatan pembangunan kawasan strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

1. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Pulau Sumatera

Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis erat kaitanya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan yang dilakukan melalui: a Menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api sebagai sentra pengolahan komoditas unggulan kelapa sawit dan karet menjadi produk bernilai tambah tinggi, serta pusat logistik; b Mengembangkan industri-industri pengolahan kelapa sawit, karet, serta perikanan dan sumberdaya laut menjadi produk bernilai tambah tinggi berorientasi ekspor; c Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan kelapa sawit dan karet baik di dalam Kawasan Ekonomi Khusus maupun di sekitar wilayah Kawasan Ekonomi Khusus kebun rakyat; d Mengembangkan industri manufaktur unggulan kawasan berorientasi ekspor di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun, serta industri pariwisata di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dengan memanfaatkan fasilitas perdagangan bebas dan pelabuhan bebas; serta e Menyiapkan sarana dan prasarana perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

2. Percepatan Penguatan Konektivitas

Peningkatan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan kawasan-kawasan penyangga sekitarnya meliputi: 8-9 a Pengembangan dan pembangunan pelabuhan Pelabuhan Tanjung Api-Api sebagai Pelabuhan Internasional, dan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Internasional; b Pengembangan dan pembangunan terminal peti kemas di Tanjung Api-Api, Belawan, terminal peti kemas di Kuala Tanjung; c Pengembangan dan pembangunan pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Tanjung Sauh di Batam; d Pembangunan jalur kereta api ruas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, ruas Tanjung Enim-Tanjung Api-Api, ruas Spoor Simpang Gunung Bayu-Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei; e Pengembangan Pelabuhan Malahayati; f Peningkatan Bandara Sultan Iskandar Muda; g Peningkatan kapasitas jalan ruas Palembang-Tanjung Api-Api, Simpang Inalum-Kuala Tanjung; ruas Ujung Kubu-Kuala Tanjung, ruas Simpang Sei Balai-Ujung Kubu, ruas Tanjung Kubah-Kuala Indah, ruas Simpang Mayang-Sei Mangkei-Simpang Pasar Baru- Boluk, ruas Simpang Pasar Baru-Pasar Baru-Dusun Pengkolan- Tinjoan-Sei Mejangkar, ruas Bts Simalungun-Silimbat-Bts Taput, ruas Tanjung Morawa-Saribudolok-Tongging; h Pembangunaan akses jalan ruas kawasan industri menuju pusat- pusat distribusi logistik pelabuhan dan menuju pusat-pusat kegiatan terdekat; i Pembangunan jalan tol Batu Ampar-Muka Kuning-Hang Nadim; j Pembangunan ruas jalan jalan penghubung kawasan-kawasan strategis; k Pengembangan jaringan jalur kereta api di pesisir timur; l Pembangunan dan peningkatan bendung dan jaringan irigasi; m Pembangunan Bendungan Lausimeme; serta n Pembangunan PLTU di Sumatera Selatan dengan kapasitas 300 MW.

3. Penguatan Kemampuan SDM dan Iptek