Penguatan pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan

8-34

8.5.3.2 Pengembangan Kawasan Perbatasan

Arah kebijakan Pengembangan Kawasan Perbatasan di Wilayah Sumatera difokuskan untuk meningkatkan peran sebagai halaman depan negara yang maju dan berdaulat dengan negara Malaysia, Singapura, Thailand, India, Vietnam. Fokus Pengembangan Kawasan Perbatasan di Wilayah Sumatera diarahkan pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional PKSN di Wilayah Sumatera, yaitu PKSN Sabang, PKSN Ranai, PKSN Batam, PKSN Dumai, PKSN Lhokseumawe, PKSN Medan, PKSN Terempa, dan PKSN Bengkalis serta mempercepat pembangunan di Kecamatan Lokasi Prioritas Lokpri tahun 2015-2019. Strategi pengembangan kawasan perbatasan diarahkan untuk mewujudkan kemudahan aktivitas masyarakat kawasan perbatasan dalam berhubungan dengan negara tetangga dan pengelolaan sumber daya darat dan laut untuk menciptakan kawasan perbatasan yang berdaulat. Strategi tersebut diantaranya:

1. Penguatan pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan

dan pengamanan kawasan perbatasan Sumatera Penguatan pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan, dan pengamanan kawasan perbatasan, secaraterpadu di Wilayah Sumatera, dilakukan dengan: a. Mengembangkan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dankeamanan terpadu satu atap di PKSN Sabang, PKSN Ranai, PKSN Batam, PKSN Dumai, PKSN Lhokseumawe, PKSN Medan, PKSN Terempa, dan PKSN Bengkalis dan Anambas. b. Merevitalisasi aktivitas lintas batas di pintu-pintu alternatif ilegal di kawasan perbatasan Riau dan Kepulauan Riau; c. Mengembangkan pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; d. Penegasan, pemeliharaan, dan pengawasan batas wilayah negara di darat dan laut e. Meningkatkan upaya perundingan dalam penetapan dan penegasan batas wilayah negara RI-Malaysia, RI-Singapura, RI- Thailand, RI-Vietnam dan RI-India; f. Meningkatkan kapasitas tim perunding dari tingkat teknis hingga kebijakan pengambilan keputusan; g. Menjalin kerjasama pengamanan dan pertahanan kawasan perbatasan negara antara RI-Malaysia, RI-Singapura, RI-Thailand, RI-Vietnam; h. Mendayagunakan Pulau-Pulau Kecil Terluar di Pulau Laut, Pulau Subi, Pulau Subi Kecil, Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipa dan Pulau-Pulau Kecil Terluar lainnya dengan pendekatan keamanan, ekonomi dan lingkungan; 8-35 i. Memperkuat fungsi pengamanan perbatasan wilayah laut baik alutsista maupun non alutsista terutama di Provinsi Riau Kabupaten Rokan Hilir Gugusan Pulau ArwahBatu Mandi, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis Pulau Rupat dan Kabupaten Kepulauan Meranti; j. Sosialisasi batas laut wilayah negara RI-Malaysia, RI-Singapura, maupun RI-Vietnam kepada masyarakat perbatasan Wilayah Sumatera; k. Menangani illegal, unregulated and unreported IUU Fishing; l. Mengembangkan standar operasional prosedur SOP pertahanan dan keamanan yang profesional bagi aparatur pengaman perbatasan.

2. Pengembangan Ekonomi Lokal