Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil, Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir

5-19 f. Mengembangkan kerjasama antar desa dan antar daerah dan antar pemerintah-swasta termasuk kerjasama pengelolaan BUMDesa.

5.5.2.3. Peningkatan Keterkaitan Kota dan Desa di Wilayah

Sulawesi Peningkatan keterkaitan desa-kota di Wilayah Sulawesi diarahkan dengan memperkuat sedikitnya 9 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah PKW atau Pusat Kegiatan Lokal PKL, yaitu Kwandang dan sekitarnya Kab. Prov. Gorontalo, Buol dan sekitarnya Prov. Sulteng, Poso dan sekitarnya Prov. Sulteng, Kolonedale dan sekitarnya Prov. Sulteng dan Prov Sulsel, Mamuju dan sekitarnya Prov. Sulbar, Pinrang dan sekitarnya Prov. Sulsel, Barru dan sekitarnya Prov. Sulsel, Raha dan sekitarnya Prov. Sultra, serta Wangi-Wangi dan sekitarnya Prov. Sultra. Kawasan-kawasan ini mencakup kawasan transmigrasi, kawasan agropolitan dan minapolitan, serta kawasan pariwisata lihat tabel 5.7. Arah kebijakan dan strategi peningkatan keterkaitan desa-kota di Wilayah Sulawesi adalah sebagai berikut:

1. Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil,

antara kota kecil dan desa, serta antar pulau a. Mempercepat pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi antara laut, darat, dan udara untuk memperlancar arus barang, jasa, penduduk, dan modal; b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas Sulawesi, pelabuhan pelabuhan Garongkong Kab. Barru, Raha, dan Matohara Kab. Wakatobi, bandar udara Jalaludin Kab. Gorontalo dan Morowali, serta angkutan penyeberangan yang melayani Kawasan Poso, Mamuju, Barru, Raha, dan Wakatobi; c. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi antar wilayah; dan d. Mempercepat pemenuhan suplai energi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri, meliputi pengembangan PLTGPLTMG dan PLTA.

2. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir

desa-kota melalui pengembangan klaster khususnya agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan transmigrasi a. Mengembangkan sentra produksi dan pengolahan hasil pertanian di Kawasan Kwandang, Buol, Poso, Kolonedale, Mamuju, Pinrang, Barru, dan Raha, serta sentra produksi dan pengolahan hasil perikanan danatau kelautan di Kawasan Kwandang, Kolonedale, Mamuju, Pinrang, dan Raha; 5-20 b. Meningkatkan akses desa-desa produksi menuju pusat pertumbuhan lihat tabel 5.7 dan simpul-simpul transportasi, pengembangan pasar, dan toko sarana dan prasarana produksi c. Mengembangkan daya tarik wisata bahari di Kawasan Pariwisata Wakatobi, Kepulauan Togean, dan sekitarnya melalui peningkatan promosi dan ketersediaan infrastruktur penunjang, meiputi peningkatan kapasitas dan kualitas penerbangan menuju ke Kendari-Wakatobi, peningkatan kualitas jalan menuju tempat wisata, pembangunan dermaga kapal pesiar, pengembangan Green Resort di kawasan Tanjung Kelayang, serta peningkatan kualitas dan ketersediaan jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih, dan energi ramah lingkungan; d. Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan; dan e. Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa.

3. Peningkatan tata kelola ekonomi lokal yang berorientasi kepada