Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK Penguatan Regulasi dan Insentif

7-25 d. Pembangunan sarana transportasi air di desa-desa terisolir bagian utara Pulau Jawa; e. Pengembangan bandara perintis di Pulau Madura.

4. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM dan kapasitas kelembagaan pemangku kepentingan pembangunan daerah tertinggal di pusat maupun di daerah yang terintegrasi untuk menunjang pengelolaan industri dan jasa. Strategi ini meliputi aspek peraturan perundangan, tata kelola, SDM, rumusan dokumen kebijakan, dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK dengan prioritas kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas aparatur daerah khususnya pada pemenuhan SPM pada bidang pendidikan, kesehatan, listrik, dan telekomunikas di daerah tertinggal dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; b. Peningkatan kualitas aparatur daerah khususnya pada pengembangan ekonomi daerah dan ekonomi masyarakat pada perkebunan, pangan-hortikultura, dan perikanan laut pesisir dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; c. Pengembangan kewirausahaan bagi pemuda; d. Peningkatan teknologi pengolahan limbah hasil industri; e. Pengembangan pusat informasi pemasaran serta teknologi, pendidikan, pelatihan, pengembangan SDM pelaku usaha khususnya sub-sektor perkebunan dan perikanan laut. f. Pengembangan Balai Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan.

5. Penguatan Regulasi dan Insentif

Dalam upaya mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal, perlu adanya evaluasi terhadap harmonisasi dan regulasi agar afirmasi terhadap daerah tertinggal secepatnya dapat direalisasikan melalui prioritas kegiatan sebagai berikut: a. Harmonisasi kebijakan, program, dan kegiatan daerah untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal; b. Penyusunan Strategi Daerah tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal; c. Koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah dengan pemerintah daerah dan antar-SKPD dalam penyelenggaraan program pembangunan di daerah; d. Pemberian insentif untuk pihak swasta dalam proses pengembangan usaha di daerah tertinggal; e. Tunjangan khusus penyuluh pertanian. 7-26

6. Pembinaan Daerah Tertinggal Terentaskan