Peningkatan Kapasitas Tata Kelola, Kelembagaan, dan

4-18 f. Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan; dan g. Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa.

3. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola, Kelembagaan, dan

Masyarakat dalam Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa a. Mengembangkan sistem perdagangan antar daerah yang efisien; b. Mengembangkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah; c. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan dan penyelenggaraan kerjasama antar daerah dan kerjasama antar pemerintah-swasta dalam tata kelola ekonomi lokal; d. Mengembangkan pendidikan kejuruan untuk memperkuat kemampuan inovasi, dan kreatifitas lokal di sektor pertanian dan perikanan; e. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenai kelestarian laut dan pesisir serta mitigasi bencana, terutama di Kawasan Perdesaan Pesisir Praya, Sumbawa, Raba, dan Ende; Secara diagramatis, lokasi prioritas pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Tabel 4.4 - 4.6. TABEL 4.4. LOKASI PRIORITAS KAWASAN STRATEGIS NASIONAL PERKOTAAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH DI WILAYAH NUSA TENGGARA Kode Lokasi Prioritas Fokus Pengembangan K1 Kawasan Perkotaan Metropolitan Mataram Raya Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara Diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan Nasional PKN yang berorientasi pada upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti kehutanan, pertambangan bijihh besi dan agroindustri serta industri pengolahan Sumber : Bappenas, 2014 4-19 TABEL 4.5. LOKASI PRIORITAS KOTA SEDANG YANG BERFOKUS PADA UPAYA PEMERATAAN WILAYAH DI WILAYAH NUSA TENGGARA Kode Lokasi Prioritas Fokus Pengembangan P1 Kupang Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan Nasional PKN yang mengembangkan sektor perdagangan dan jasa Sumber : Bappenas, 2014 TABEL 4.6. LOKASI PRIORITAS PENINGKATAN KETERKAITAN DESA-KOTA UNTUK MEMPERKUAT PUSAT PERTUMBUHAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA Kode Lokasi Kawasan Kelompok Kawasan Komoditas Unggulan D1 Praya dan sekitarnya Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Barat, Prov. NTB PKW Praya Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap: Lombok Timur Kawasan Transmigrasi: Keruak , Selong Belanak Kawasan Pariwisata: KSPN Rinjani Kota Otonom Terdekat : Mataram Perikanan Tangkap Padi Wisata Taman Nasional Wisata Sejarah D2 Sumbawa Besar dan sekitarnya Kab. Sumbawa, Prov. NTB PKW Sumbawa Besar Kawasan Agropolitan Padi: Moyo Hilir, Moyo Utara Kawasan Agropolitan Jagung: Utan Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya: Lape Padi Jagung Rumput Laut D3 Raba dan sekitarnya Kab. Dompu, Prov. NTB PKW Raba Kawasan Agropolitan Jagung: Dompu Kec. Manggalewa Kawasan Transmigrasi: Dompu, Hu’u Kota Otonom Terdekat : Bima Jagung Sapi 4-20 Kode Lokasi Kawasan Kelompok Kawasan Komoditas Unggulan D4 Labuan Bajo dan sekitarnya Kab. Manggarai Barat, NTT PKW Labuhan Bajo Kawasan Pariwisata: KSPN Komodo Wisata Taman Nasional Wisata Bahari D5 Ende dan sekitarnya Kab. Ngada, Kab. Ende, Prov. NTT PKW Ende Kawasan Agropolitan Padi: Soa Kawasan Transmigrasi: Maronggela Kawasan Pariwisata: KSPN Ende-Kelimutu Padi Kopi Sapi Wisata Budaya Wusata Pantai Bahari Wisata Taman Nasional Sumber : Bappenas, 2014 4 -21 GAMBAR4.2 PETA LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI WILAYAH NUSA TENGGARA RPJMN 2015-2019 4-22 4.5.3. Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan 4.5.3.1. Pengembangan Daerah Tertinggal Arah kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Wilayah Nusa Tenggara difokuskan pada promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan, sehingga terbangun kemitraan dengan banyak pihak. Promosi daerah tertinggal ini juga akan mendorong masyarakat semakin mengetahui potensi daerah tersebut dan akan aktif dalam membantu pembangunan, upaya pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian masyarakat yang berbasis pariwisata, perikanan, dan peternakan yang didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah pinggiran, seperti daerah tertinggal dan kawasan perbatasan ke pusat pertumbuhan. Pembangunan daerah tertinggal dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

1. Pemenuhan Pelayanan Publik Dasar