6-13
2. Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP
untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman pada Kawasan Metropolitan Baru, Kota Sedang, dan Kota Baru Publik
di Wilayah Kalimantan
a. Mempercepat pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana
prasarana permukiman sesuai dengan peran dan tipologi kota; b.
Menyediakan sarana prasarana pemerintahan dan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa yang mampu
mengakomodasi kegiatan koperasi, UMKM, industri pengolahan kecil dan menengah;
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan sarana dan
prasarana transportasi massal perkotaan antar moda terutama transportasi sungai, angkutan laut dan angkutan udara;
d. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta RS kabkota terutama di kota yang berbatasan langsung dengan kawasan
perbatasan; e.
Meningkatkan pendidikan, sosial budaya, dan keamanan kota yang mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat kota guna
meningkatkan modal sosial masyarakat serta memberikan rasa aman dan tentram bagi masyarakat kota.
3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
a. Mewujudkan penyelenggaraan ruang yang efisien dan berkeadilan
serta ramah lingkungan; b.
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan
bencana urban resilience serta konservasi hutan; c.
Membangun infrastruktur kota dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan bencana melalui konversi
bahan bakar fosil menuju gas; d.
Mengembangkan konsep greentransportation, green openspace ruang terbuka hijau, green waste pengelolaan sampah dan
limbah melalui 3R
1
, green water efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan dan green energy.
4. Perwujudan Kota Cerdas dan Berdaya Saing
a. Mengembangkan perekonomian dengan membangun pencitraan
kota city branding memanfaatkan produk dan sumber daya manusia unggulan;
b. Meningkatkan jumlah tenaga kerja ahli dan terampil melalui
penyediaan sarana prasarana pendidikan tinggi dan pelatihan
1
3R: pengurangan Reduce, pemanfaatan kembali Re-use, dan Daur Ulang re-cycle
6-14 kejuruan higher education and vocational training berbasis
kehutanan, perkebunan, dan pertambangan; c.
Menyediakan layanan publik serta perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana prasarana kota melalui penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi TIK dalam bentuk e- government, e-commerce dan e-infrastructures;
d. Meningkatkan efisiensi pasar melalui pengaturan jalur distribusi
logistik dari dan keluar kota.
5. Kebijakan untuk Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola
Pembangunan Perkotaan
a. Menyediakan sistem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi
kepemerintahan kota
yang tanggap
terhadap kebutuhan
masyarakat kota berkelanjutan; b.
Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan aparatur pemerintah dalam membangun dan mengelola kota berkelanjutan,
baik melalui kota layak dan nyaman, kota hijau, maupun kota cerdas, melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan secara
bersikenambungan;
c. Menyediakan dan melakukan pemutakhiran data, peta dan
informasi perkotaan; d.
Meningkatkan kapasitas supremasi hukum baik perangkat maupun kelembagaan;
e. Menyediakan proses perizinan melalui peningkatan kualitas
layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP. f.
Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antarkota dan kawasan perkotaan metropolitan,
untuk mewujudkan kota berkelanjutan; g.
Meningkatkan peran swasta dan organisasi profesi secara aktif, baik dalam forum dialog dengan pemerintah dan masyarakat
perkotaan, maupun dalam pembangunan kota berkelanjutan seperti: pembangunan infrastruktur perkotaan maupun masukan
terhadap rencana tata ruang kota.
6.5.2.2 Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan
Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, arah kebijakan pengembangan desa dan kawasan perdesaan di Wilayah Kalimantan
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan diarahkan pula untuk membangun keterkaitan ekonomi lokal
6-15 antara perkotaan dan perdesaan melalui integrasi kawasan perdesaan
mandiri pada 7 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6.6. Dalam rangka percepatan pembangunan desa dan
kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah
Kalimantan akan dilakukan:
1.
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk permukiman transmigrasi sesuai dengan kondisi geografisnya
a. Membangun dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
dasar bidang transportasi, terutama jalan; b.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan sarana pendidikan khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah,
terutama di desa-desa perbatasan; c.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan Poskesdes, Pustu, puskesmas keliling terutama di desa-desa
perbatasan; d.
Meningkatkan distribusi dan kualitas tenaga pendidikan dan kesehatan di desa-desa terpencil dan desa-desa perbatasan;
e. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perumahan di
kawasan desa tertinggal dan berkembang khususnya dalam penyediaan air bersih dan sanitasi;
f. Meningkatkan kapasitas maupun kualitas jaringan listrik dan
telekomunikasi.
2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha