6-18 pariwisata lihat tabel 6.7. Arah kebijakan dan strategi peningkatan
keterkaitan desa-kota di Wilayah Kalimantan adalah sebagai berikut:
1. Perwujudan konektivitas antara kota sedang dan kota kecil,
antara kota kecil dan desa, serta antar pulau
a. Mempercepat pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi
antara laut, darat, dan udara untuk memperlancar arus barang, jasa, penduduk, dan modal.
b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas
Kalimantan, pelabuhan Sintete Lintas Sambas, Kumai, dan Pangkalan Bun, Pelabuhan Internasional Maloy, bandar udara yang
melayani Tanjung Redeb, serta angkutan penyeberangan yang melayani Tanjung Redeb;
c. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi antar wilayah;
d. Mempercepat pemenuhan suplai energi untuk memenuhi
kebutuhan domestik dan industri, dengan prioritas pada pengembangan PLTU Kalimantan Barat.
2. Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu dan hilir
desa-kota melalui pengembangan klaster khususnya
a. Mengembangkan sentra produksi dan pengolahan hasil pertanian
di Kawasan Sambas, Rasau Jaya, Sukadana, Pangkalan Bun, Marabahan, Sangata, dan Tanjung Redeb, serta serta sentra
produksi dan pengolahan hasil perikanan danatau kelautan di Kawasan Sambas, Sukadana, Pangkalan Bun, dan Marabahan.
b. Meningkatkan akses desa-desa produksi menuju pusat
pertumbuhan lihat tabel 6.7 dan simpul-simpul transportasi, pengembangan pasar, dan toko sarana dan prasarana produksi;
c. Mengembangkan daya tarik wisata Taman Nasional dan bahari di
Kawasan Pariwisata Tanjung Puting dan sekitarnya, melalui peningkatan promosi dan ketersediaan infrastruktur penunjang,
meliputi peningkatan kapasitas dan kualitas penerbangan menuju ke Palangka Raya-Tanjung Puting, peningkatan akses jalur laut dan
perbaikan
jalur darat
menuju destinasi
wisata, serta
pengembangan resort di sekitar kawasan. d.
Mengembangkan daya tarik wisata bahari di Kawasan Pariwisata Derawan dan sekitarnya melalui peningkatan promosi dan
ketersediaan infrastruktur penunjang, meliputi peningkatan kapasitas dan kualitas penerbangan menuju ke Derawan-Kayan
Mentarang, pengembangan fasilitas wisata kapal yacht, hotel, resort dan rumah makan, serta pengembangan produk kerajinan
lokal.
6-19 e.
Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan.
f. Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan
rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan
dan jasa.
3. Peningkatan tata kelola ekonomi lokal yang berorientasi kepada
keterkaitan desa-kota
a. Mengembangkan sistem perdagangan antar daerah yang efisien;
b. Meningkatkan peran Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah;
c. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan
dan penyelenggaraan kerjasama antar daerah dan kerjasama antar pemerintah-swasta dalam tata kelola ekonomi lokal;
d. Mengembangkan forum dialog antar stakeholder yang mendorong
perwujudan kerjasama; e.
Mengembangkan pendidikan kejuruan untuk memperkuat kemampuan inovasi, dan kreatifitas lokal di sektor pertanian dan
perikanan; f.
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenai kelestarian sungai, laut dan pesisir, tanah dan hutan, serta mitigasi
bencana, terutama di Kawasan Perdesaan Pesisir Sambas, Rasau Jaya, Sukadana, Pangkalan Bun, Marabahan, Sangatta, dan Tanjung
Redeb.
Secara diagramatis, lokasi prioritas pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan dapat dilihat pada Gambar 6.2 dan Tabel 6.4
– 6.7.
TABEL 6.4 LOKASI PRIORITAS KAWASAN STRATEGIS NASIONAL PERKOTAAN SEBAGAI
PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH DI KALIMANTAN Kode
Lokasi Prioritas Fokus Pengembangan
K1
Kawasan Perkotaan Metropolitan
Banjarbakula Kota Banjarmasin, Kab.
Banjarbaru, Kab. Banjar, Kab.
Baritokuala, Kab. Tanah Laut
Meningkatkan fungsi Banjarmasin dan Banjar Baru sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN
yang mendukung pertumbuhan wilayah nasional dan memantapkan fungsi-fungsi
keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan di Wilayah Pulau Kalimantan Bagian Selatan.
Sumber : Bappenas, 2014
6-20
TABEL 6.5 LOKASI PRIORITAS KOTA SEDANG YANG BERFOKUS PADA UPAYA
PEMERATAAN WILAYAH DI KALIMANTAN Kode
Lokasi Prioritas
Fokus Pengembangan P1
Singkawang Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah PKW yang mendorong pertumbuhan produksi pertanian dan
perkebunan kelapa
sawit di
Wilayah Prov.
Kalimantan Barat.
P2 Palangka
Raya Diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan Nasional
PKN yang berorientasi pada upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti
perdagangan, pertanian, dan pertambangan galian logam.
P3
Bontang Sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN yang
memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat- pusat
pertumbuhan wilayah
internasional dan
mendorong perkembangan sektor industri.
P4 Tarakan
Sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN yang berfungsi sebagai pintu gerbang kedua pulau kalimantan dan
pusat transit perdagangan dengan sektor produksi wilayah
seperti: Perkebunan,
Perikanan, dan
pertambangan.
Sumber : Bappenas, 2014
TABEL 6.6 LOKASI PEMBANGUNAN KOTA BARU PUBLIK YANG MANDIRI DAN
TERPADU DI WILAYAH KALIMANTAN Kode
Lokasi Prioritas
Fokus Pengembangan B1
Pontianak Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan
didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang lengkap guna mencegah terjadinya permukiman
tidak terkendali urban sprawl akibat urbanisasi di kota otonom terdekatnya
B2
Banjarbaru Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan
didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang lengkap guna mencegah terjadinya permukiman
tidak terkendali urban sprawl akibat urbanisasi di kota otonom terdekatnya
B3 Tanjung Selor
Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya
yang lengkap guna mencegah terjadinya permukiman tidak terkendali urban sprawl akibat urbanisasi di
kota otonom terdekatnya
Sumber : Bappenas, 2014; Lokasi Prioritas: Data Sementara
6-21
TABEL 6.7 LOKASI PRIORITAS PENINGKATAN KETERKAITAN DESA-KOTA UNTUK
MEMPERKUAT PUSAT PERTUMBUHAN DI KALIMANTAN Kode
Lokasi Kawasan
Kelompok Kawasan Komoditas
Unggulan D1
Sambas dan sekitarnya
Kab. Sambas, dan Kab.
Bengkayang, Prov. Kalbar
• PKW Sambas • Kawasan
Minapolitan Perikanan Budidaya:
Jawai Selatan • Kawasan
Minapolitan Perikanan Tangkap:
Pemangkat • KPB Subah
• Kawasan Transmigrasi:
Sambas, Jawai, Ledo, • Udang
• Karet
D2
Rasau Jaya dan
sekitarnya Kab. Kubu
Raya, Prov. Kalbar
• Perkotaan Rasau Jaya
• KPB Rasau Jaya • Kawasan
Transmigrasi: Ambawang, dan
Kubu • Kota Otonom
Terdekat: Pontianak • Padi
• Kelapa
D3 Sukadana dan
sekitarnya Kab. Kayong
Utara, Prov. Kalbar
• Perkotaan Sukadana • KPB Gerbang Kayong
• Kawasan Minapolitan
Perikanan Tangkap: Teluk Batang
• Kawasan Transmigrasi; Teluk
Batang , Pkl Suka • Padi
• Perikanan Tangkap
D4 Pangkalan
Bun dan sekitarnya
Kab. Kotawaringin
Barat, Prov. Kalteng
• PKW Pangkalan Bun • Kawasan
Agropolitan Jagung: Kumai,
Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng,
Arut Selatan.
• Kawasan Minapolitan
Perikanan Tangkap: Kumai
• Kawasan Pariwisata: • Jagung
• Perikanan Tangkap
• Wisata Taman Nasional
• Wisata PantaiBahari,
• Wisata Situs Sejarah
6-22
Kode Lokasi
Kawasan Kelompok Kawasan
Komoditas Unggulan
KSPN Tanjung Puting
D5 Marabahan
dan sekitarnya
Kab. Banjar, Kab. Barito
Kuala, Prov. Kalsel
• PKW Marabahan • Kawasan
Minapolitan Perikanan Budidaya:
Cindai Alus • KPB Cahaya Baru
• Kawasan Transmigrasi: Anjir
Pasar, Marabahan, • Kota Otonom
Terdekat : Banjarbaru dan
Banjarmasin • Ikan Patin
• Ikan Haruan • Padi
• Jeruk
D6
Sangata dan sekitarnya
Kab. Kutai Timur, Prov.
Kaltim • PKW Sanggata
• KPB Maloy • Kawasan
Transmigrasi: Sangkulirang,
Rantau Pulung • Kota Otonom
Terdekat : Bontang • Kelapa sawit
D7 Tanjung
Redeb dan sekitarnya
Kab. Berau, Prov. Kaltim
• PKW Tanjung Redeb • Kawasan
Agropolitan Jagung: Berau Kec.
Talisayan • Kawasan Pariwisata:
KSPN Kepulauan Derawan
• Jagung • Wisata Bahari
Flora-Fauna
Sumber : Bappenas, 2014
6 -23
GAMBAR 6.2. PETA LOKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN
WILAYAH PULAU KALIMANTAN
6-24
6.5.3. Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan 6.5.3.1. Pengembangan Daerah Tertinggal
Arah kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Wilayah Kalimantan difokuskan pada promosi potensi daerah tertinggal
untuk mempercepat pembangunan, sehingga terbangun kemitraan dengan banyak pihak. Promosi daerah tertinggal ini juga akan
mendorong masyarakat semakin mengetahui potensi daerah tersebut dan akan aktif dalam membantu pembangunan, upaya pemenuhan
kebutuhan dasar dan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian masyarakat yang berbasis energi dan
pertambangan yang didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah
pinggiran, seperti daerah tertinggal dan kawasan perbatasan ke pusat pertumbuhan. Pembangunan daerah tertinggal dilakukan melalui strategi
sebagai berikut:
1. Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik