Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP

6-10 10. Pengembangan Distribusi Air Baku; 11. Pembangunan wadukbendung, jaringan irigasi, dan sumber air baku penunjang kawasan strategis .

3. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, kapasitas kelembagaan di tingkat pusat maupun di daerah, serta pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK dilakukan dengan strategi: 1. Pengembangan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan profesi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya di bidang energi pertambangan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan; 2. Memberikan pembinaan kelembagaan badan usaha pengelola kawasan yang mendukung perubahan pola pikir bisnis berorientasi daya saing internasional; 3. Pembangunan Science Park berteknologi tinggi di bidang perkebunan dan pertambangan sebagai sarana peningkatan kualitas SDM kawasan; serta 4. Pembangunan Technology Park komoditas mineral, kelapa sawit, karet, dan rotan untuk meningkatkan inovasi teknologi.

4. Penguatan Regulasi bagi Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim

Usaha Dalam upaya pengembangan kawasan strategis di Wilayah Pulau Kalimantan diperlukan sinergisasi dan sinkronisasi regulasi melalui strategi berikut: 1. Penerapan regulasi insentif fiskal yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan kompetitif, antara lain fasilitas fiskal disemua bidang usaha, pembebasan PPN dan PPNBM untuk bahan dan barang impor yang akan diolah dan digunakan di Kawasan Ekonomi Khusus; 2. Membuat regulasi terkait dengan pelimpahan kewenangan antara pusat, daerah, dan instansi terkait kepada administrator kawasan-kawasan pertumbuhan; 3. Memberikan pelayanan terpadu satu pintu dan penggunaan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi secara Elektronik SPIPISE bidang perindustrian, perdagangan, pertanahan, penanaman modal; 4. Membuat regulasi terkait dengan pembagian kewenangan antara KabupatenKota di pusat-pusat pertumbuhan; serta 5. Melaksanakan sosialisasi terkait dengan pemanfaatan lahan sebagai peruntukan investasi. 6 -11 GAMBAR 6.1. PETA LOKASI PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN RPJMN 2015-2019 6-12 6.5.2. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan 6.5.2.1. Pengembangan Kawasan Perkotaan Arah kebijakan pengembangan kawasan perkotaan di Wilayah Pulau Kalimantan diprioritaskan pada percepatan keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa dengan kota, Penguatan Sistem Perkotaan Nasional SPN Berbasis Kewilayahan melalui pembentukan 1 Kawasan perkotaan metropolitan baru; optimalisasi 3 kota sedang sebagai buffer urbanisasi; dan membangun 3 kota baru publik yang mandiri dan terpadu sebagai sebagai pengendali buffer urbanisasi di kota dan kawasan perkotaan. Untuk itu, pengembangan kawasan perkotaan di wilayah Kalimantan juga diarahkan pada upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian masyarakat yang diprioritaskan pada bidang jasa pemerintahan, industri manufaktur dan pengolahan, pariwisata, dan perdaganganyang didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang handal dan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan konektivitas antara kawasan strategis dan Pusat Kegiatan Nasional PKN, Pusat Kegiatan Wilayah PKW, dan Pusat Kegiatan Lokal PKL. Percepatan pembangunan kawasan perkotaan di Wilayah Kalimantan dilakukan melalui berbagai strategi, sebagai berikut:

1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN

a. Mengusulkan pembentukan Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarbakula dalam rangka membangun koridor wilayah yang kuat untuk mempercepat pembangunan di Wilayah Kalimantan bagian selatan, mengurangi urbanisasi dari luar Jawa ke Pulau Jawa, serta memperkuat orientasi kedalam backward linkage dari pulau- pulau terluar di kawasan perbatasan; b. Mengembangkan kegiatan industri pengolahan non kayu untuk mengembangkan ekonomi dan meningkatkan keterkaitan dengan desa-kota sekitar Sambas, Sukadana, Rasau Jaya, Marabahan, Sangata, Tanjung Redep, Pangkalan Bun; c. Meningkatkan aksesibilitas antarPKN, PKW, dan PKL disekitarnya melalui penyediaan simpul transportasi khususnya simpul transportasi sungai dan transportasi Udara. 6-13

2. Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP

untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman pada Kawasan Metropolitan Baru, Kota Sedang, dan Kota Baru Publik di Wilayah Kalimantan a. Mempercepat pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana prasarana permukiman sesuai dengan peran dan tipologi kota; b. Menyediakan sarana prasarana pemerintahan dan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa yang mampu mengakomodasi kegiatan koperasi, UMKM, industri pengolahan kecil dan menengah; c. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana transportasi massal perkotaan antar moda terutama transportasi sungai, angkutan laut dan angkutan udara; d. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta RS kabkota terutama di kota yang berbatasan langsung dengan kawasan perbatasan; e. Meningkatkan pendidikan, sosial budaya, dan keamanan kota yang mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat kota guna meningkatkan modal sosial masyarakat serta memberikan rasa aman dan tentram bagi masyarakat kota.

3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana