Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan

5-15 e. Meningkatkan jumlah tenaga kerja ahli dan terampil melalui penyediaan sarana prasarana pendidikan tinggi dan pelatihan kejuruan higher education and vocational training; dan f. Meningkatkan efisiensi pasar melalui pengaturan jalur distribusi logistik dan mengembangkan kerjasama ekonomi skala nasional dan internasional.

5. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan

a. Mewujudkan sistem, peraturan dan prosedur dalam birokrasi kepemerintahan kota yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat kota; b. Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan kapasitas aparatur pemerintah dalam membangun dan mengelola kota berkelanjutan melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan secara bersikenambungan; c. Menyederhanakan proses perijinan dan usaha bagi para pelaku ekonomi termasuk pelayanan terpadu satu pintu PTSP; d. Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota Sedang dan kawasan perkotaan metropolitan Maminasata dan Bimindo di wilayah Sulawesi, untuk mewujudkan kota berkelanjutan; e. Mengembangkan dan menyediakan pusat data informasi perkotaan terpadu yang mudah diakses; f. Meningkatkan peran swasta,organisasi masyarakat, dan organisasi profesi secara aktif, baik dalam forum dialog perencanaan dengan pemerintah dan masyarakat perkotaan, maupun dalam pembangunan kota berkelanjutan, seperti: pembangunan infrastruktur perkotaan maupun masukan terhadap rencana tata ruang kota.

5.5.2.2. Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan

Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, arah kebijakan pengembangan desa dan kawasan perdesaan di Wilayah Sulawesi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan diarahkan pula untuk membangun keterkaitan ekonomi lokal antara perkotaan dan perdesaan melalui integrasi kawasan perdesaan mandiri pada 9 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.6. Dalam rangka percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, 5-16 kawasan transmigrasi, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah Sulawesi akan dilakukan:

1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk