Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Kepulauan Nusa Percepatan Penguatan Konektivitas Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

4-7 4.5. Arah kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara

4.5.1. Pengembangan Kawasan Strategis

Kebijakan pengembangan kawasan strategis bidang ekonomi di Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya saing nasional dan internasional berbasis pengembangan industri MICE, serta pengembangan industri berbasis peternakan terutama sapi, garam, rumput laut, jagung, mangan, dan tembaga. Persebaran kawasan strategis berada di beberapa provinsi, meliputi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Percepatan pembangunan kawasan strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

1. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Kepulauan Nusa

Tenggara Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis erat kaitanya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan. Strategi yang dilakukan adalah: a Menyiapkan kawasan KEK Mandalika sebagai pusat kegiatan MICE bertaraf internasional; b Meningkatkan produktivitas industri kreatif penunjang pariwisata kawasan KEK Mandalika; c Meningkatkan logistik penunjang kegiatan pariwisata di kawasan KEK Mandalika; d Menyiapkan kawasan pengelolaan klaster-klaster komoditas unggulan sapi, garam, rumput laut, dan jagung secara terpadu serta industri hilirnya; e Pembinaan dan pendampingan pengelolaan komoditas unggulan sapi, garam, rumput laut, dan jagung untuk meningkatkan produktivitas.

2. Percepatan Penguatan Konektivitas

Peningkatan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan kawasan-kawasan penyangga sekitarnya meliputi: a Pengembangan Bandara Internasional Lombok dan Bandara Sultan Salahuddin Bima; 4-8 b Pembangunan jalan penghubung kawasan strategis; c Pembangunan ruas jalan Bangau - Dompu - Ramba - Labuhan Bajo; d Pembangunan bendungan penunjang kawasan strategis, diantaranya Bendungan Tanju-Mila; serta e Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Bima, PLTP Hu’u, PLTP Mataloka dan penyediaan jaringan penyaluran energi berupa saluran udara tegangan tinggi SUTT di sekitar kawasan.

3. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM dan kapasitas kelembagaan di tingkat pusat maupun di daerah, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dilakukan dengan strategi: a Meningkatkan kualitas SDM Badan Pengelola dan Pengusahaan di bidang perencanaan, penganggaran, pengelolaan kawasan dan investasi; b Pengembangan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan profesi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya di bidang industri jasa pariwisata; c Peningkatan koordinasi antara Badan Pengelola Pengusahaan, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah; d Pembangunan Science Park berteknologi tinggi bidang pangan, perikanan, maritim, dan jasa pariwisata sebagai sarana peningkatan kualitas SDM kawasan; e Memberikan pembinaan kelembagaan yang mendukung perubahan pola pikir bisnis berorientasi daya saing secara komparatif dan kompetitif; f Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan serta tenaga terampil untuk meningkatkan kualitas SDM terhadap kompetensinya mengelola industri peternakan sapi, garam, rumput laut, dan jagung; g Pembangunan Technology Park bidang komoditas sapi, garam, rumput laut, dan jagung serta pariwisata untuk meningkatkan inovasi teknologi. 4 -9 GAMBAR 4.1 PETA LOKASI PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH NUSA TENGGARA RPJMN 2015-2019 4-10

4. Penguatan Regulasi bagi Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim