Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Kepulauan Maluku Percepatan Penguatan Konektivitas

3-6

3.5 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Maluku

3.5.1 Pengembangan Kawasan Strategis

Kebijakan pembangunan kawasan strategis bidang ekonomi di Wilayah Kepulauan Maluku diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional berbasis pengembangan produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional, diarahkan untuk pengembangan industri berbasis komoditas perikanan, pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga, serta industri pariwisata bahari. Fokus lokasi pengembangan kawasa strategis di Pulau Maluku meliputi: Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Provinsi Maluku, pengembangan Kawasan Industri Buli di Provinsi Maluku Utara, dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya di Provinsi Maluku. Percepatan pembangunan kawasan strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

1. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Kepulauan Maluku

Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis erat kaitanya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan. Strategi yang dilakukan adalah: a Menyiapkan kawasan pengembangan komoditas perikanan dan pariwisata bernilai tambah tinggi; b Mengembangkan pusat-pusat industri pengolahan produk perikanan, jasa pariwisata dan logistik berdaya saing internasional; c Meningkatkan produktivitas hasil olahan perikanan di dalam dan sekitar pusat industri. d Menyiapkan kawasan pengelolaan klaster-klaster komoditas unggulan kawasan berupa perikanan tangkap ikan pelagis dan ikan demersal dan perkebunan kelapa, cengkeh, pala, cokelat, dan kopi; e Meningkatkan produktivitas produk turunan dari kelapa, kakao, cengkih, dan pala. 3-7

2. Percepatan Penguatan Konektivitas

Peningkatan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan kawasan-kawasan penyangga sekitarnya meliputi: a Pengembangan dan rehabilitasi Bandar Udara Morotai, Bandar Udara di Tual, dan Bandar Udara Sultan Babullah di Ternate; b Pengembangan Pelabuhan Sofifi-Kaiyasa; c Pembangunan Pelabuhan di KI Buli; d Pembangunan jalan akses Pelabuhan ke KI Buli; dan dari KI Buli menuju Kabupaten Halmahera Timur; e Peningkatan kualitas jalan dari Maba ke Buli; f Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut Ambon, Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Matui-Jailolo, Pelabuhan LabuhaBabang; g Pembangunan dermaga kapal di Waisamu, Pelabuhan Pengumpul Dokyar, Pelabuhan Areate, dermaga laut di Makariki, pelabuhan kontainer di Passo, dermaga penyeberangan Fatkayon, dermaga penyeberangan Gane Timur, dermaga penyeberangan Bicoli- Maba Selatan, dermaga penyeberangan Weda, dan dermaga Ferry Airmanang; h Pembangunan pelabuhan dan dermaga, antara lain: dermaga kapal di Waisamu, Pelabuhan Areate, dermaga laut di Makariki, pelabuhan kontainer di Passo, dermaga penyeberangan Bicoli- Maba Selatan, dan dermaga penyeberangan Weda; i Pengembangan Pelabuhan Sofifi-Kaiyasa, Pelabuhan Subaim; Pelabuhan Malbufa, Pelabuhan Tikong, Pelabuhan Wayaluar-Obi; Pelabuhan Saketa; Pelabuhan Bosua; j Pengembangan dan rehabilitasi Bandar Udara Oesman Sadik Labuha.

3. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK