Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Pulau Jawa-Bali Percepatan Penguatan Konektivitas Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

7-8 TABEL 7.3. SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH JAWA-BALI PER PROVINSI TAHUN 2015-2019 Wilayah Tingkat Pengangguran Persen 2015 2016 2017 2018 2019 DKI Jakarta 9.3 9.1 8.8 8.5 8.3 Jawa Barat 8.6 8.3 8.0 7.7 7.4 Banten 9.6 9.2 8.8 8.4 8.0 Jawa Tengah 5.4 5.2 5.1 4.9 4.7 D.I Yogyakarta 3.8 3.7 3.6 3.4 3.3 Jawa Timur 4.0 3.9 3.7 3.6 3.5 Bali 1.9 1.8 1.8 1.7 1.6 Sumber: Perhitungan Bappenas, 2014

7.5 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Jawa-

Bali

7.5.1 Pengembangan Kawasan Strategis

Kebijakan pembangunan kawasan strategis bidang ekonomi di Wilayah Jawa-Bali diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional berbasis sektor industri dan jasa nasional, pusat pengembangan ekonomi kreatif, serta sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia, diarahkan untuk pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja. Fokus lokasi pengembangan kawasan strategis di Wilayah Jawa- Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan pengembangan Wilayah Suramadu sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran. Percepatan pembangunan kawasan strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

1. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Pulau Jawa-Bali

Pengembangan potensi ekonomi wilayah erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat berbasis komoditas unggulan wilayah. Pengembangan potensi berbasis komoditas unggulan wilayah ini diupayakan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan Kawasan Ekonomi Khusus KEK melalui: a. Penyiapan kawasan industri jasa pariwisata berorientasi internasional di KEK Tanjung Lesung, Provinsi Banten; b. Pengembangan pusat-pusat industri jasa pariwisata berdaya saing internasional; 7-9 c. Pengembangan industri kreatif penopang kawasan wisata Tanjung Lesung; d. Stabilitasi dan konsistensi pengembangan pariwisata Bali dan industri kreatif, serta jasa penunjang pariwisatanya; serta e. Pengembangan potensi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura, Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, dan Kawasan Khusus di Pulau Madura.

2. Percepatan Penguatan Konektivitas

Peningkatan konektivitas antara pusat kegiatan ekonomi KEK Tanjung Lesung dengan kawasan industri dan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa dan Bali ditujukan untuk meningkatkan kelancaran arus orang dan barang dari dan menuju pusat-pusat pertumbuhan yang dilakukan melalui: a Pembangunan jalan penghubung kawasan strategis; b Pembangunan jaringan transmisi air baku suplai kawasan strategis; serta c Pembangunan jalan akses kawasan industri di Madura menuju pelabuhan petikemas.

3. Penguatan Kemampuan SDM dan IPTEK

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, kapasitas kelembagaan di tingkat pusat maupun di daerah, serta pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK dilakukan dengan strategi: a Peningkatan kualitas SDM Badan Pengelola kawasan dalam bidang perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan kawasan; b Pengembangan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan profesi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya di bidang pariwisata dan jasa penunjang pariwisata; c Peningkatan koordinasi antara Badan Pengelola kawasan, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah; d Pembangunan Science Park berteknologi tinggi bidang jasa pariwisata dan logistik sebagai sarana peningkatan kualitas SDM kawasan; serta e Pembangunan Techno Park bidang pariwisata dan logistik untuk meningkatkan inovasi teknologi. 7 -10 GAMBAR 7.1 PETA LOKASI PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH JAWA-BALI RPJMN 2015-2019 7-11

4. Penguatan Regulasi bagi Peningkatan Iklim Investasi dan