Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif

3-10

3.5.2 Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

3.5.2.1 Pengembangan Kawasan Perkotaan

Arah kebijakan pengembangan kawasan perkotaan di Wilayah Maluku diprioritaskan pada peningkatan keterkaitan dan manfaat antar kota dan desa dengan kota, melalui penguatan Sistem Perkotaan Nasional SPN berbasis kepulauan melalui optimalisasi 2 kota sedang yakni Ambon dan Ternate sebagai pusat pertumbuhan ekonomi skala Provinsi dalam bentuk Pusat Kegiatan Nasional PKN Untuk itu, pengembangan kawasan perkotaan di Wilayah Maluku juga diarahkan pada upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian berbasis potensi lokal pada bidang perikanan yang didukung bidang perdagangan jasa dan pengangkutan intermoda pembangunan transhipment point untuk meningkatkan konektivitas antara kawasan strategis dengan Pusat Kegiatan Nasional PKN, Pusat Kegiatan Wilayah PKW, dan Pusat Kegiatan Lokal PKL, serta pembangunan pusat pelayanan administrasi pelintas batas negara dan antar pulau. Strategi pembangunan perkotaan Wilayah Kepulauan Maluku tahun 2015-2019 yaitu:

1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN

a. Mengembangkan 2 kota sedang di pulau maluku, yakni ambon dan ternate dengan peran sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dalam bentuk Pusat Kegiatan Nasional PKN serta sebagai pendukung pengembangan kawasan perbatasan negara; b. Meningkatkan konektivitas antar pusat kegiatan maupun antar pulau melalui pengembangan sistem transportasi berbasis udara dan kemaritiman salah satunya dengan peningkatan kapasitas pelabuhan di Ambon.

2. Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP

untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman pada kota sedang di Wilayah Maluku a. Meningkatkan aksesibilitas antar kota melalui penyediaan sarana transportasi umum antarmoda khususnya transportasi laut dan udara secara terpadu dan optimal; b. Mempercepat pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana prasarana permukiman melalui pembangunan infrastruktur; c. Menyediakan dan meningkatkan sarana prasarana ekonomi, pengembangan jalur pariwisata dan distribusi-koleksi kegiatan 3-11 ekonomi wilayah yang mampu mengakomodasi pasar rakyat, sektor informal termasuk kegiatan koperasi dan Usaha mikro kecil Menengah UMKM dan pengembangan ekonomi kawasan perbatasan untuk Kota Ambon; d. Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya melalui pengembangan sarana prasarana dan tenaga terampil di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial berbasis pada kondisi dan potensi lokal kota Ambon dan Ternate; e. Meningkatkan kondisi keamanan kota melalui pencegahan, penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitas dan konflik, serta peningkatan modal sosial masyarakat kota.

3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif

terhadap Bencana a. Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk tanggap, siap, dan tahan terhadap terjadinya bencana sehingga mampu kembali pada kondisi semula urban resilience terutama untuk bencana gelombang pantai dan abrasi, konflik sosial dan kejadian luar biasa; b. Membangun infrastruktur mitigasi bencana gelombang pantai dan abrasi, konflik sosial dan kejadian luar biasa untuk melindungi aset-aset sosial ekonomi melalui ; c. Mengembangkan konsep green openspace ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan videotron,dan green waste pengelolaan sampah melalui 3R 1 untuk pengurangan tingkat pencemaran di darat dan laut.

4. Peningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan