Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan,

7-15 7.5.2.2 Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014 , a rah kebijakan pengembangan desa dan kawasan perdesaan di Wilayah Jawa-Bali adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan diarahkan pula untuk membangun keterkaitan ekonomi lokal antara perkotaan dan perdesaan melalui integrasi perdesaan mandiri pada 4 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 7.4. Dalam rangka percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah Jawa-Bali akan dilakukan:

1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk

permukiman transmigrasi sesuai dengan kondisi geografisnya a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar bidang pendidikan, kesehatan, dan perumahan dan permukiman di desa tertinggal dan berkembang; b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas bendungan dan jaringan irigasi sesuai karakteristik lokal dengan memperhatikan konservasi air di daerah hulu water catchment area; c. Meningkatkan jaringan sanitasi dengan pengembangan instalasi pengolahan air limbah; d. Mengembangkan terminal dan moda transportasi yang memperlancar akses dari maupun menuju desa; e. Menyediakan dan meningkatkan kualitas sarana prasarana telekomunikasi Internet dan Base Transceiver Station.

2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi

masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi a. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan dalam pengembangan usaha dengan memperhatikan karakteristik dan potensi desa; b. Mengembangkan dan menata pasar-pasar desa; c. Memfasilitasi pengelolaan BUMDesa; d. Mendukung terwujudnya desa mandiri benih dengan meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana produksi benih, pupuk, armada perikanan, alat tangkap, bahan bakar, sistem informasi nelayan, pasca panen sistem logistik, pengolahan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga desa; 7-16 e. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan usaha, dana bergulir, dan jaminan sosial; f. Meningkatkan keberdayaan petani dan nelayan dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bio-energi, biofloc; g. Memberikan jaminan terhadap pasokan energi bagi kegiatan ekonomi nelayan;

3. Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan,

dan pembentukan modal sosial budaya masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi a. Mendorong peran aktif masyarakat dalam pendidikan dan kesehatan; b. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan, melalui fasilitasi dan pendampingan berkelanjutan dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan desa; c. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, lingkungan keamanan dan politik; d. Menguatkan kapasitas masyarakat desa dan masyarakat adat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam lahan dan perairan, serta lingkungan hidup desa termasuk desa pesisir secara berkelanjutan; e. Meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga PKK, penguatan sosial budaya masyarakat dan keadilan gender kelompok wanita, pemuda, anak, dan TKI; f. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang kewirausahaan berbasis potensi lokal

4. Pengembangan