Perwujudan Kota yang Berketahanan terhadap Iklim dan Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan

2-20

2. Percepatan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan SPP

untuk mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman di Kota Sedang dan Kota Baru Publik Wilayah Papua a. Mempercepat pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana prasarana permukiman sesuai dengan peran dan tipologi kota serta kearifan lokal Wilayah Papua; b. Meningkatkan aksesibilitas antar kota melalui penyediaan sarana transportasi khususnya transportasi laut termasuk penyeberangan yang didukung oleh transportasi terpadu dan optimal sesuai dengan tipologi dan kondisi geografis wilayah Papua c. Menyediakan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan serta penyediaan tenaga kesehatan dan tenaga pendidik bagi masyarakat; d. Mengembangkan sarana sosial budaya yang sesuai dengan kearifan lokal; e. Menyediakan dan Meningkatkan sarana ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa serta dapat mendukung pengembangan ekonomi kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar; f. Mendorong berkembangnya industri pengolahan yang didukung oleh Pelabuhan Nasional Sorong dan Jayapura sebagai pusat koleksi dan distribusi di Pulau Papua; g. Meningkatkan keamanan kota melalui pencegahan, penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitas dan konflik antar suku.

3. Perwujudan Kota yang Berketahanan terhadap Iklim dan

Bencana a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap iklim dan bencana urban resilience; b. Membangun infrastruktur mitigasi terhadap bencana alam yang dapatmelindungi aset-aset sosial ekonomi masyarakat khususnya bencana sosial, banjir dan longsor; c. Mengembangkan sistem peringatan dini termasuk petunjuk tindakan yang harus dilakukan pada saat ada peringatan; d. Menerapkan pendekatan lingkungan dalam manajemen sumber daya alam SDA untuk mengurangi resiko bencana.

4. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Pembangunan Perkotaan

a. Meningkatkan kapasitas pemimpin kota yang visioner dan kapasitas aparatur pemerintah melalui pendampingan, pembinaan, pelatihan dan penilaian kinerja dalam 2-21 merencanakan, membangun dan mengelola kota berkelanjutan; b. Meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah kota melalui pendampingan secara langsung dari pemerintah pusat; c. Membangun pusat data dan informasi perkotaan terpadu yang mudah diakses; d. Meningkatkan peran swasta, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi secara aktif, dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan pembangunan Kota Berkelanjutan; e. Memperkuat peran lembaga daerah dan masyarakat dalam mitigasi bencana daerah; f. Merevitalisasi kelembagaan di pusat dan daerah untuk Percepatan Pembangunan Kawasan Papua dan Papua Barat.

2.5.2.2. Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan

Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, arah kebijakan pengembangan desa selanjutnya disebut kampung dan kawasan perdesaan selanjutnya disebut perkampungan di Wilayah Papua adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana kampung, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan kampung dan kawasan perkampungan diarahkan pula untuk membangun keterkaitan ekonomi lokal antara perkotaan dan perkampungan melalui integrasi perkampungan mandiri pada 4 kawasan pertumbuhan, yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.7. Dalam rangka percepatan pembangunan kampung dan kawasan perkampungan termasuk di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, serta pulau-pulau kecil terluar di Wilayah Papua akan dilakukan:

1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai dengan kondisi