8-19 b.
Meningkatkan akses desa-desa produksi menuju pusat pertumbuhan lihat Tabel 8.6 dan simpul-simpul transportasi,
pengembangan pasar, dan toko sarana dan prasaran produksi; c.
Mengembangkan daya tarik wisata alam dan sejarah di Kawasan Pariwisata Danau Toba melalui peningkatan promosi, perbaikan
dermaga wisata, perbaikan jalur darat dan peningkatan signage menuju destinasi wisata, pengembangan wisata air dan wisata
budaya suku batak, peningkatan kualitas penginapan, rumah makan, dan cafe outdoor;
d. Membangun bank pertanian dan perikanan untuk meningkatkan
akses terhadap modal usaha di sektor pertanian dan perikanan; e.
Mengembangkan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan rakyat yang mendukung penerapan teknologi dan inovasi untuk
meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pengolahan dan jasa.
3. Peningkatan tata kelola ekonomi lokal yang berorientasi
kepada keterkaitan desa-kota
a. Mengembangkan sistem perdagangan antar daerah yang efisien;
b. Mengembangkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah;
c. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan
dan penyelenggaraan kerjasama antar daerah dan kerjasama antar pemerintah-swasta dalam tata kelola ekonomi lokal;
d. Mengembangkan forum dialog antar stakeholder yang
mendorong perwujudan kerjasama e.
Mengembangkan pendidikan kejuruan untuk memperkuat kemampuan inovasi, dan kreatifitas lokal di sektor pertanian dan
perikanan; f.
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenai kelestarian daerah resapan, pesisir, serta mitigasi
bencana, terutama Kawasan Perdesaan Pesisir Peureulak, Tappan, Tanjung Siapi-Api, dan Toboali;
Secara diagramatis, lokasi prioritas pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan dapat dilihat pada Gambar 8.2. dan Tabel 8.4-
8.6.
8-20
TABEL 8.4. LOKASI PRIORITAS KAWASAN STRATEGIS NASIONAL PERKOTAAN SEBAGAI
PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH DI WILAYAH SUMATERA Kode
Lokasi Prioritas Fokus Pengembangan
K1 Kawasan Perkotaan
Metropolitan Mebidangro:
Kota Medan, Binjai, Kab. Deli Serdang, Kab.
Karo Sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN
berskala global yang diarahkan sebagai pusat administrasi pelintas batas yang
berfungsi sebagai outlet pemasaran untuk wilayah Sumatera Utara bagian Timur dengan
tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah
internasional
K2 Kawasan Perkotaan
Metropolitan Palapa Padang, Lubuk Alung,
Pariaman Sebagai pusat kegiatan Nasional PKN yang
berorientasi pada mendorong perkembangan sektor produksi prioritas seperti: Industri;
Perikanan laut; Pariwisata; dan Perdagangan dan jasa
K3 Kawasan Perkotaan
Metropolitan Perkotaan Patungraya Agung:
Palembang Kota Palembang, Betung
Kab. Banyuasin, Inderalaya Kab. Ogan
Ilir, Kayu Agung Kab. Ogan Komering Ilir
Sebagai pusat kegiatan Nasional PKN yang diarahkan sebagai outlet pemasaran untuk
wilayah Sumatera bagian Selatan dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan
dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah Internasional
sekaligus sebagai
pusat pelaksanaan kegiatan berskala Internasional.
Sebagai pusat kegiatan Nasional PKN yang diarahkan sebagai outlet pemasaran untuk
wilayah Sumatera bagian Selatan dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi keterkaitan
dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah Internasional
sekaligus sebagai
pusat pelaksanaan kegiatan berskala Internasional.
untuk pusat perdagangan dan jasa, simpul produksi dan distribusi, dan perluasan
kegiatan hilirisasi industri dan pertanian dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi
keterkaitan menuju pusat kegiatan global
Sumber : Bappenas, 2014
TABEL 8.5. LOKASI PRIORITAS KOTA SEDANG YANG BERFOKUS PADA UPAYA
PEMERATAAN WILAYAH DI WILAYAH SUMATERA Kode
Lokasi Prioritas
Fokus Pengembangan
P1 Banda Aceh
Diarahkan sebagai pusat kegiatan Nasional PKN serta pusat pemerintahan Provinsi NAD sekaligus sebagai pusat
koleksi dan distribusi skala regional untuk produksi
8-21
Kode Lokasi
Prioritas Fokus Pengembangan
pertanian, pariwisata, perikanan laut P2
Tebing Tinggi Sebagai pusat kegiatan wilayah PKW yang berorientasi
mendorong potensi produksi pertanian dengan cara meningkatkan spesialisasi fungsi sektor pertanian dan
perdagangan
P3 Dumai
Diarahkan sebagai pusat kegiatan nasional PKN dengan fokus pusat administrasi pelintas batas yang berfungsi
sebagai outlet emasaran untuk wilayah Riau bagian timur serta berorientasi pada upaya mendorong perkembangan
sektor produksi wilayah seperti perkebunan, industri, perdagangan, pertambangan dan perikanan
P4 Bukittinggi
Sebagai pusat kegiatan wilayah PKW yang berorientasi mendorong perkembangan sektor produksi prioritas
seperti: Pariwisata;dan Pertanian P5
Lubuklinggau Diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan wilayah PKW
yang berfungsi sebagai pemerataan pembangunan di wilayah sumatera bagian selatan
P6 Prabumulih
Sebagai pusat pertumbuhan Wilayah PKW untuk mendukung sebagai pusat koleksi dan distribusoi sektor
produksi wilayah seperti: perkebunan dan pertambangan P7
Liwa-Krui Sebagai
komoditi unggulan
hasil-hasil perkebunan,
perikanan dan pariwisata. Saat ini di kawasan tersebut yang mencakup 3 Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat dan
Tanggamus telah dirintis pembangunan agropolitan yang memerlukan dukungan Pemerintah Pusat
Sumber : Bappenas, 2014
TABEL 8.6. LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BARU PUBLIK YANG MANDIRI
DAN TERPADU DI WILAYAH SUMATERA Kode
Lokasi Prioritas
Fokus Pengembangan
B1 Padang
Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang
lengkap guna mencegah terjadinya permukiman tidak terkendali urban sprawl akibat urbanisasi di kota
otonom terdekatnya
B2 Palembang
Sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang
lengkap guna mencegah terjadinya permukiman tidak terkendali urban sprawl akibat urbanisasi di kota
otonom terdekatnya
Sumber : Bappenas, 2014; Lokasi Prioritas: Data Sementara
8-22
TABEL 8.7 LOKASI PRIORITAS PENINGKATAN KETERKAITAN DESA-KOTA UNTUK
MEMPERKUAT PUSAT PERTUMBUHAN DI SUMATERA Kode Lokasi
Kawasan Kelompok Kawasan
Komoditas Unggulan
D1 Peureulak dan
sekitarnya Kab. Aceh
Timur, Prov. Aceh
Kawasan Agropolitan Padi: Peureulak, Peureulak Timur,
Peureulak Barat, Ranto Peureulak, Peunaron
Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya: Peureulak
Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap: Idie
Kawasan Transmigrasi: Peunaron, Aluemerah
Kota Otonom Terdekat : Lhoksumawe
Padi Udang
Bandeng Perikanan
Tangkap
D2 Sidikalang dan
sekitarnya Kab. Pakpak
Bharat, Prov. Sumut
PKW Sidikalang Kawasan Transmigrasi:
Majanggut Kawasan Pariwisata: KSPN
Danau Toba Kota Otonom Terdekat : Subulus-
salam dan Pematang Siantar Padi
Karet Kopi
Wisata Bentang Alam
Wisata Budaya
D3 Tapan dan
sekitarnya Kab. Pesisir
Selatan, Kab. Limapuluh Kota,
Prov. Sumbar Perkotaan Tapan
Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya: Mandeh
KPB Lunang Silaut Kawasan Transmigrasi: Painan
PKW Terdekat: Muko-Muko Bengkulu
Kota Otonom Terdekat : Kota Sungai Penuh
Ikan Kerapu Padi
Karet Gambir
D4 Batik Nau dan
sekitarnya Kab. Bengkulu
Utara, Prov. Bengkulu
Perkotaan Batik Nau Kawasan Agropolitan Padi:
Argo Makmur, Amanjaya, Padang Jaya
KPB Lagita Kawasan Transmigrasi: Argo
Makmur Kota Otonom Terdekat : Kota
Bengkulu Padi
Karet Kelapa Sawit
D5 Baturaja dan
sekitarnya Kab Ogan Komering
PKW Baturaja Kawasan Agropolitan Jagung:
Marta Pura, Bungamayang, Jagung
8-23
Kode Lokasi Kawasan
Kelompok Kawasan Komoditas
Unggulan Ulu, Kab. Ogan
Komering Ulu Timur, Prov.
Sumsel Cempaka, Buay Pemuka Peliung
KPB Belitang Kawasan Transmigrasi: Air
Komering, PKW Terdekat: Baturaja
Kota Otonom Terdekat: Metro
D6 Mesuji dan
sekitarnya Kab. Mesuji dan
Kab. Tulang Bawang, Prov.
Lampung Perkotaan Mesuji
Kawasan Agropolitan Kedelai: Mesuji
KPB Mesuji KPB Rawa Pitu
Kawasan Transmigrasi: Rawa Jitu
PKW Terdekat: Menggala Kota Otonom Terdekat : Kota
Metro dan Kota Palembang Kedelai
D7 Tanjung Siapi-
api dan sekitarnya
Kab. Banyuasin, Prov. Sumatera
Selatan Perkotaan Tanjung Siapi-api
Kawasan Agropolitan Kedelai: Banyuasin
KPB Telang Kawasan Minapolitan Perikanan
Tangkap: Sei Sungsang Kawasan Transmigrasi: Air Saleh
Kota Otonom Terdekat : Kota Jambi dan Kota Palembang
Kedelai Perikanan
Tangkap
D8 Tanjung Pandan
dan sekitarnya Kab. Belitung,
Kab. Bangka Selatan, Prov.
Bangka Belitung
KSPN Tanjung Kelayang Perkotaan Toboali
KPB Batu Betumpang Kawasan Minapolitan Perikanan
Tangkap: Tanjung Pandan dan Manggar
Kawasan Transmigrasi: Bukit Anda
Kota Otonom Terdekat : Kota Pangkal Pinang
Padi Karet
Wisata Bahari Perikanan
Tangkap
Sumber : Bappenas, 2014
8 -24
GAMBAR 8.2. PETA LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI WILAYAH SUMATERA
RPJMN 2015-2019
8-25 8.5.3.
Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan 8.5.3.1. Pengembangan Daerah Tertinggal
Arah kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Wilayah Sumatera difokuskan pada promosi potensi daerah tertinggal
untuk mempercepat pembangunan, sehingga terbangun kemitraan dengan banyak pihak. Promosi daerah tertinggal ini juga akan
mendorong masyarakat semakin mengetahui potensi daerah tersebut dan akan aktif dalam membantu pembangunan, upaya pemenuhan
kebutuhan dasar dan kebutuhan pelayanan dasar publik dan pengembangan perekonomian masyarakat yang berbasis energi dan hasil
bumi yang didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah pinggiran,
seperti daerah tertinggal dan kawasan perbatasan ke pusat pertumbuhan. Pembangunan daerah tertinggal dilakukan melalui strategi
sebagai berikut:
1. Pemenuhan Pelayanan Publik Dasar