Perwujudan Kota Layak Huni dan Layak Anak Yang Aman dan Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif

8-12 8.5.2. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan 8.5.2.1. Pengembangan Kawasan Perkotaan Arah kebijakan pembangunan wilayah perkotaan di Wilayah Sumatera difokuskan untuk membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing menuju masyarakat kota yang sejahtera berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal. Untuk itu strategi pembangunan perkotaan Wilayah Sumatera tahun 2015-2019 yaitu:

1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional SPN

a. Mengusulkan pembentukan Kawasan Perkotaan Metropolitan Palapa yang berperan sebagai PKN dan Patungraya Agung dalam rangka membangun koridor wilayah yang kuat untuk mempercepat pembangunan di Wilayah Sumatera bagian barat, mengurangi urbanisasi dari luar Jawa ke Pulau Jawa; b. Mengembangkan simpul transportasi khususnya transportasi darat kereta api untuk sumatera bagian timur dan mengembangkan jaringan transportasi laut untuk sumatera bagian barat untuk meningkatkan konektivitas antar PKN, PKW, dan PKL disekitarnya; c. Mengembangkan sentra industri pengolahan pada kota sedang di Wilayah Sumatera khusunya pada bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan tangkap untuk meningkatkan konektivitas dengan desa-desa produksi sekitarnya; d. Mengembangkan pusat kegiatan skala nasional yang meliputi kegiatan perdagangan dan jasa pada kawasan perkotaan metropolitan.

2. Perwujudan Kota Layak Huni dan Layak Anak Yang Aman dan

Nyaman a. Mengembangkan perumahan swadaya di kawasan perkotaan Palapa yang berperan sebagai PKN dan Patungraya Agung; b. Mempercepat pemenuhan dan meningkatkan pelayanan sarana prasarana permukiman sesuai dengan tipologi dan peran kotanya; c. Mengembangkan sistem pengolahan sanitasi terpusat untuk kota besar dan Kota Metropolitan; d. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana transportasi massal perkotaan secara terintegrasi dan multimoda sesuai dengan tipologi dan kondisi geografisnya; e. Mempercepat sistem dan sarana prasarana logistik untuk mendukung peran kota sebagai pusat pasar wialayah sekitarnya; 8-13 f. Mengembangkan konsep Transport Oriented Development TOD untuk optimalisasi dan efisiensi transportasi dan tata guna lahan perkotaan khususnya di kota besar dan KSN Perkotaan; g. Menyediakan dan meningkatkan sarana prasarana ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa yang mampu mengakomodasi pasar tradisional, termasuk kegiatan koperasi dan Usaha mikro kecil Menengah UMKM; h. Meningkatkan pelayanan sarana prasarana serta menyediakan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan profesional; i. Meningkatkankeamanan kota melalui pencegahan, penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitasdan konflik, serta meningkatkan modal sosial masyarakat kota;

3. Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Adaptif

terhadap Bencana a. Perwujudan penyelenggaraan ruang yang efisien dan berkeadilan serta ramah lingkungan; b. Pengembangan infrastruktur mitigasi bencana urban resilience terutama pada kota yang memiliki indeks kerawanan bencana yang sangat tinggi; c. Memberikan insentif kepada masyarakat dan pemerintah yang melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan terutama pada yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan; d. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan mitigasi bencana urban resilience. e. Mengembangkan dan menerapkankonsep kota hijau melalui: greentransportation, green openspace ruang terbuka hijau, green waste pengelolaan sampah dan limbah melalui 3R 1 , green water efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan dan green energypemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkunganuntuk pengurangan tingkat pencemaran di darat, laut, dan udara,pemanfaatan energi alternatif dan terbarukan, pemanfaatan daur ulang, serta pengembangan kegiatan perekonomian kota green Economy khususnya di kota besar dan kota metropolitan.

4. Perwujudan Kota Cerdas yang Berdaya Saing